TRIBUNKALTIM.CO - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menganggap Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bukanlah Panglima Santri yang asli.
Hal ini tidak terlepas dari banyaknya spanduk yang menuliskan Cak Imin dengan embel-embel sebagai Panglima Santri.
Padahal, PBNU sendiri telah menetapkan Habib Umarsyah sebagai Panglima Santri 2023.
PBNU menilai, pendukung Cak Imin hanya menggunakan sebutan Panglima Santri untuk kepentingan politis.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulaeman Tanjung setelah pengangkatan Panglima Santri NU 2023.
"Selama ini kan ada Panglima Santri tapi politis. Itu Cak Imin itu pakai simbol Panglima Santri tapi hanya jelang pemilu.
Kalau PBNU gelar Panglima Santri setiap tahun jelang hari santri,” kata Sulaeman Tanjung, Selasa (8/8/2023).
Dalam acara itu, Ketua PCNU Kota Surabaya Habib Umarsyah resmi diangkat sebagai Panglima Santri NU 2023.
Baca juga: Kabar Koalisi PKB dan Gerindra Retak, Cak Imin Lelah Tunggu Prabowo, Sinyal Merapat ke Ganjar
Habib Umarsyah yang saat ini juga menjabat sebagai salah satu ketua di PBNU mendapatkan tugas khusus untuk mengonsolidasikan seluruh santri se-Indonesia.
“PBNU mengangkat Maulana Umarsyah sebagai Panglima Santri NU tahun ini. Jadi, ini Panglima Santri yang asli," tegas Sulaeman.
Dia menuturkan, Panglima Santri NU merupakan gelar tahunan yang diberikan oleh PBNU dan akan berganti setiap tahun.
Di PBNU, pengangkatan Panglima Santri NU memang sekaligus menandai akan dimulainya rangkaian kolosal peringatan hari santri secara nasional yang tahun 2023 ini akan dipusatkan di Surabaya.
Akan ada jutaan santri dari berbagai penjuru negeri yang hadir dalam peringatan hari santri di Surabaya tahun ini.
“Dengan kedudukan sebagai Panglima Santri, Habib Umarsyah akan bertanggung jawab mengonsolidasikan santri-santri NU se Indonesia,” kata Sulaeman.
Baca juga: Sinyal Cak Imin Merapat ke Gerbong Ganjar, Koalisi PKB/Gerindra Retak, Deadlock Cawapres Prabowo?
Digembleng Gusdur
Sebelumnya Cak Imin mengaku politisi yang digembleng oleh Presiden ke 4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Hal itu disampaikan saat memperingati Haul ke-14 Gus Dur di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
“Saya ini termasuk asisten informal. Jadi saya diajak terus oleh Gus Dur di semua event, mulai dari ke NU (Nahdlatul Ulama), ke forum demokrasi, ke pemerintah, sampai tuntas lah,” ujar Muhaimin.
“Saya ini betul-betul, kalau berhasil itu memang produk Gus Dur, kalau berhasil.
Tapi kalau gagal ya aslinya memang begitu kira-kira,” kata dia lagi sembari tertawa.
Baca juga: Ini 2 Nama Menguat Cawapres Prabowo dan Restu Jokowi Disebut jadi Penentu, Cak Imin Tidak Masuk
Ia mengungkapkan, perjuangan PKB dalam politik Tanah Air selalu berakar dari ajaran Gus Dur.
Selain itu, Muhaimin juga menyinggung perjalanan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj bersama Gus Dur.
Menurutnya, keberhasilan Said Aqil tak lepas dari peran Gus Dur yang selalu mendidiknya dengan keras.
“Kyai Said Aqil Siradj itu produk Gus Dur. Jauh hari ‘digebukin’ Gus Dur, dimarahin Gus Dur, tapi sambil dikasih anu (nasihat) masa depan,’Sampeyan nanti jadi ketua umum PBNU’,” paparnya.
Cak Imin berharap PKB bakal terus senafas dengan ajaran Gus Dur. Meskipun jalan yang dilalui tak melulu mudah dan mesti penuh perjuangan.
“Moga-moga kita kita menjadi pewaris ajaran Gus Dur. Moga-moga PKB istiqamah di jalan yang diwariskan oleh Kyai Haji Abdurrahman Wahid,” imbuh dia.
Baca juga: Memanas! PKB Sebut Prabowo Berpotensi Kalah di Pilpres 2024 Bila Tak Gandeng Cak Imin jadi Cawapres
PDIP Dekati PKB
Sementara itu, jelang penyelenggaraan Pemilu 2024 dan Pilpres 2024, Ketua DPP PDIP Puan Maharani sedang lakukan safari politik.
Puan Maharani lakukan safari politik ke Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Puan menemui Airlangga di Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (27/7/2023) sore.
Usai melakukan pertemuan selama hampir dua jam bersama Airlangga, Puan mengatakan bahwa sepakat bersama Partai Golkar untuk membuat tim teknis kecil.
"In Shaa Allah nanti kami bisa bersama-sama dan bahwa apa yang sudah di sampaikan oleh bapak Ketum Airlangga terkait tim teknis, kami berdua sudah bersepakat untuk membentuk tim teknis kecil, nanti anggotanya akan kami pilih tidak bisa besar-besar," kata Puan.
Baca juga: Puan Serius Sebut Cak Imin Masuk 5 Besar Bursa Cawapres Ganjar, Respon Prabowo Subianto dan PKB
"Jadi tim teknis ini yang akan menjadi jembatan, terkait apa saja yang kemudian ingin disampaikan, bagaimana kemudian In Shaa Allah nanti akan ada persamaan visi dan misi serta cita-cita di kemudian hari dalam waktu yang tidak lama," tutur Puan.
Puan menuturkan bahwa perihal tim teknis kecil itu, adalah pembahasan nantinya yang akan menemukan titik temu, antara PDIP dan Golkar.
"Dari tim teknis itulah nanti kami bahas apa saja yang kemudian bisa menjadi persamaan, apakah kemudian harus mencari titik temunya, saya tidak mau jalan perbedaan tapi kita cari titik temunya," ujar Puan.
Puan menegaskan bahwa dirinya melakukan safari politik bertemu dengan para Ketum parpol, bukanlan untuk mencari Bacawapres Ganjar Pranowo.
Namun, menurutnya ini hanyalah sekadar untuk melakukan silahturahmi semata.
"Dari perjalanan hari ini, Alhamdulillah saya bertemu Cak Imin. Maraton langsung bertemu dengan Ketum Golkar Airlangga. Pertemuan ini bukan hanya kemudian untuk mencari cawapres, tetapi bagaimana In Shaa Allah ini sebagai penugasan yang diberikan kepada saya, untuk silaturahmi kepada semua ketum partai," papar Puan.
Baca juga: PDIP Siapkan 5 Sosok Cawapres Ganjar Pranowo, AHY dan Cak Imin Masuk Daftar, Tak Ada Nama Mahfud MD
"Dalam silaturahmi itu kami bisa bertukar pikiran, dan menjajaki bagaimana keinginan dan cita-cita setiap partai yang memiliki target, strategi dan cita-cita," pungkas Puan.
Sementara itu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebutkan bahwa ada titik temu baru antara partainya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Titik temu itu akan dilaporkan Cak Imin kepada Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pernyataan Cak Imin dikeluarkan setelah bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Jalan Widya Chandra VI No.23, Jakarta Selatan, pada Kamis (27/7/2023) siang.
Pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup dengan durasi kurang lebih hampir dua jam.
"Bagi saya, kebersamaan dengan PDIP itu ibaratnya akan terus terbuka, cair, dan seperti keluarga sendiri," kata Cak Imin.
Baca juga: Simpel! Cak Imin Akan Temui Megawati, Begini Sikap Prabowo Bila PKB Keluar Koalisi dan Gabung PDIP
"Sehingga, jika toh nanti ada titik temu baru antara PDIP dan PKB, tentu saya akan bicarakan dengan Pak Prabowo, kapan dan bagaimana misalnya," ujar Cak Imin.
Cak Imin mengungkapkan, hubungan PKB dengan PDIP terus berproses dan berdinamika.
Jika terdapat hal yang serius dengan proses PKB dan PDIP, Cak Imin juga akan konsultasi ke Prabowo yang merupakan koalisi dengan partainya.
"Sampai pada nanti kalau ada kesimpulan yang serius, baru saya ajak bicara Pak Prabowo. Tapi sejauh ini, Pak Prabowo pasti akan menjadi tempat kami berkonsultasi dalam PKB mengambil sikap," tutur Cak Imin. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PBNU Sebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Panglima Santri Palsu