TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda Andi Harun beserta jajarannya melakukan kunjungan kerja ke Lapas Narkotika Kelas II A Samarinda yang terletak di Jalan Padat Karya Kelurahan Sempaja Utara (7/2/2024).
Sebelumnya, orang nomor satu di Kota Samarinda ini mengaku sering mengunjungi Lapas Narkotika lantaran sempat berprofesi sebagai pengacara hukum. Sehingga tak heran jika dirinya memahami banyaknya perkembangan dan perubahan yang terjadi baik di dalam Lapas Narkotika.
Termasuk, adanya perkembangan dari kegiatan pelatihan kewirausahaan dan kreatifitas yang dilakukan oleh seluruh warga binaan.
Baca juga: Kampanye Anies Baswedan Sapa Pendukung di Gelora Kadrie Oening Sempaja, Puji Samarinda Luar Biasa
Dalam kunjungannya, Andi Harun pun terkesan dengan pembinaan yang fantastis di Lapas Narkotika Samarinda. Ia melihat berbagai produk hasil karya warga binaan, seperti jaket, rompi, kacamata, seni, dan karya seni dari limbah.
Bahkan, ia menilai bahwa karya-karya tersebut tidak kalah hebat dari produk-produk industri pada umumnya
"Saya sampai mendapatkan rompi, juga dapat hadiah kacamata, saat saya pakai orang enggak bisa membedakan ini produk dari Lapas atau orang pasti mengira belinya di mall," ujarnya (7/2/2024).
Sebab itu, dirinya menginisiasi akan menggelar lapak bagi produk yang dihasilkan oleh warga binaan di Lapas Narkotika Samarinda.
Rencananya, produk-produk tersebut akan ditampilkan dalam agenda MTQ yang akan digelar Pemkot Samarinda dalam waktu dekat.
"Saya sudah memesankan kepada Kabag Kesra (Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat) untuk menyiapkan lapak atau stand. Supaya produk dari Lapas Narkoba ini bisa dipamerkan. Saya bakal endorse juga, kualitasnya juga sangat bagus," ungkap pria kelahiran Bone Sulawesi Selatan ini.
Andi Harun menambahkan bahwa pembinaan warga binaan di Lapas Narkotika Samarinda patut diapresiasi. Menurutnya pula, warga binaan adalah bagian dari masyarakat yang sedang menjalani proses pembinaan di Lapas Narkotika.
Sehingga dalam kesempatan ini, ia berharap dapat bermanfaat bagi warga binaan dalam hal berkontribusi bagi kehidupan sosial masyarakat.
"Kita berharap mereka bisa kembali memperbaiki hubungan relasi dengan Tuhannya berdasarkan agama dan keyakinan masing-masing, lalu bisa mengembangkan keterampilan yang mereka dapatkan di Lapas selama menjalani masa pembinaan," pungkasnya. (*)