Sejarah

Tanggal 21 Februari Memperingati Hari Apa? Simak Sejarah dan Informasinya

Penulis: Tribun Kaltim
Editor: Dzakkyah Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEJARAH 21 FEBRUARI. Simak informasi terkait tanggal 21 Februari memperingati hari apa? berikut sejarah dan informasinya.

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi terkait tanggal 21 Februari memperingati hari apa? berikut sejarah dan informasinya.

Hari Bahasa Ibu Internasional dan hari peringatan sampah nasionall di Indonesia menjadi momentum untuk masyarakat agar mengenang apa yang telah terjadi.

Mungkin banyak yang belum mengetahui terkait 2 hari peringatan ini, oleh sebab itu Tribunkaltim.co berusaha untuk memberikan informasi terkait peringatan tersebut.

Inilah informasi terkait tanggal 21 Februari memperingati hari apa? simak sejarah dan informasinya untuk mengetahui lebih lengkapnya.

HARI BAHASA IBU. Simak informasi terkait tanggal 21 Februari memperingati hari apa? berikut sejarah dan informasinya. (freepik.pikisuperstar)

Hari Bahasa Ibu Internasional

Jatuh pada tanggal 21 Februari, merupakan perayaan global untuk menghargai keanekaragaman bahasa di seluruh dunia.

Setiap negara memiliki bahasa ibu yang memegang peranan penting dalam identitas dan budaya mereka.

Di Indonesia, Bahasa Ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan masyarakat sekitar.

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional pertama kali diumumkan oleh UNESCO pada 17 November 1999, dan resmi diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2002 melalui resolusi PBB 56/262.

Inspirasi untuk merayakan hari ini berasal dari Bangladesh, di mana pada tanggal 21 Februari diabadikan sebagai hari perjuangan masyarakatnya untuk mendapatkan pengakuan resmi terhadap bahasa Bangla sebagai bahasa ibu mereka.

Baca juga: Sejarah 13 Februari: Hari Radio Sedunia, Inilah Awal Mula Berdiri dan Tema yang Diusung di Tahun Ini

Sejarah perjuangan bahasa ini bermula pada tahun 1947 saat berdirinya Pakistan, terbagi menjadi Pakistan Timur dan Pakistan Barat.

Pada tahun 1948, Dhirendranath Datta dari Pakistan Timur memperjuangkan agar bahasa Bangla diakui sebagai salah satu bahasa nasional, bersamaan dengan bahasa Urdu.

Baca juga: Sejarah 17 Februari: Tsunami Raksasa Melanda Maluku 350 Tahun Lalu, 2.500 Orang Meninggal

Ketidaksetujuan atas tuntutan ini memicu protes dari mahasiswa dan masyarakat, yang sayangnya berakhir dengan penembakan para demonstran pada tanggal 21 Februari 1952.

Pada 17 November 1999, UNESCO menetapkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional untuk memperingati peristiwa tragis ini sekaligus menghormati para pahlawan yang berkorban demi hak pengakuan atas bahasa ibu mereka.

Hari ini dijadikan momen refleksi global tentang pentingnya menjaga dan memajukan bahasa ibu sebagai bagian integral dari warisan budaya dan identitas manusia.

HARI PEDULI SAMPAH. Simak informasi terkait tanggal 21 Februari memperingati hari apa? berikut sejarah dan informasinya. (Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya)

Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Indonesia

Pada tanggal 21 Februari 2024, Indonesia merayakan peringatan tahunan Hari Peduli Sampah Nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah di negara ini.

Inisiatif ini berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Ide Hari Peduli Sampah Nasional muncul setelah peristiwa tragis longsornya gundukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada tanggal 21 Februari 2005.

Kejadian ini menciptakan dampak yang menghancurkan karena longsor gundukan sampah setinggi 60 meter dan panjang 200 meter, dipicu oleh ledakan gas metana yang dilepaskan oleh sampah.

Dua permukiman, yaitu Kampung Cilimus dan Kampung Pojok, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari TPA Leuwigajah, tertimbun dan menelan korban sebanyak 157 orang.

Baca juga: Sejarah 15 Februari: Hari Kanker Anak Sedunia

Tragedi tersebut menjadi pemicu bagi upaya peningkatan kesadaran akan urgensi penanganan sampah dan pemilahan yang baik sesuai kategorinya.

Kementerian Lingkungan Hidup berharap agar Hari Peduli Sampah Nasional dapat menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa permasalahan sampah harus menjadi prioritas utama.

Selain itu, hari tersebut diiringi dengan berbagai upaya penanganan dan pengelolaan sampah.

Selain mengenang kejadian tragis, Hari Peduli Sampah Nasional juga menjadi ajang untuk mendorong tindakan konkret dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia.

Pemerintah menginginkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah dan melakukan pemilahan dengan baik.

Dengan demikian, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi masa depan. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini