Timnas Indonesia

Rekam Jejak Suram Patrick Kluivert, Nganggur Setahun hingga Terjerat Utang Judi Rp16 M

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Patrick Kluivert, calon pelatih baru Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong. (Instagram/@patrickkluivert9)

TRIBUNKALTIM.CO - Sebelumnya pada Senin (6/1), pakar transfer sepak bola Fabrizio Romano memberikan bocoran terkait calon pelatih Timnas Indonesia pengganti Shin Tae-yong. 

Melalui unggahan pada akun X miliknya, Fabrizio menyebut bahwa Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia. 

Ia mengatakan jika Patrick Kluivert dikontrak 2 tahun plus opsi 2 tahun. 

"Patrick Kluivert akan menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala Indonesia yang baru, kesepakatan telah tercapai," tulisnya. 

Baca juga: Jejak Terakhir Patrick Kluivert, Disebut Bakal Jadi Pelatih Timnas Gantikan STY, Kasus sampai FIFA

Sementara itu, Erick Thohir memastikan bahwa pelatih yang akan menggantikan Shin Tae-yong akan tiba di Jakarta pada Sabtu (11/1) malam WIB, sebelum menggelar konferensi pers pada keesokan harinya di Minggu (12/1) mendatang. 

Rekam Jejak Patrick Kluivert 

Patrick Kluivert, calon pelatih baru Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong. (Instagram @patrickkluivert9) (Instagram @patrickkluivert9)

Sepanjang kariernya sebagai pemain, Patrick Kluivert meraih banyak gelar bersama Ajax Amsterdam, Barcelona, dan PSV Eindhoven. 

Tak hanya ketiga klub tersebut, Kluivert pun pernah berlaga bersama AC Milan, Newcastle United, Valencia dan Lille. 

Gelar kemenangannya termasuk Liga Belanda, Liga Champions, Piala Super Belanda serta Piala Super Eropa bersama Ajax. 

Kluivert sendiri pernah menjuarai Liga Spanyol bersama Barcelona dan turut menjuarai Liga Belanda bersama PSV Eindhoven. 

Baca juga: Patrick Kluivert Tinggal Menunggu Waktu Diumumkan Sebagai Pelatih Anyar Timnas Indonesia

Sebagai seorang striker, ia berhasil mengoleksi sebanyak 206 gol dari 480 pertandingan selama berkarier. 

Jumlah tersebut tidak termasuk 40 golnya bersama Timnas Belanda, dengan menyandang satu kali gelar top score di Euro 2000 melalui lima gol dan mengantarkan negaranya sampai semifinal. 

Patrick Kluivert. (Instagram/@patrickkluivert9) 

Sayangnya, ia memiliki rekam jejak yang kurang baik sebagai pelatih. Tak hanya itu, beberapa skandal tak mengenakkan turut mengikutinya. 

Berikut kami rangkum untuk Anda. 

1. Belum pernah melatih timnas pada gelaran Piala Dunia 

Pada Maret 2015, ia didekati federasi sepak bola

Curaçao untuk melatih timnas negara tersebut. 

Sayangnya, Kluivert gagal membawa mereka melaju ke putaran final Piala Dunia 2018 

Ia menangani timnas Curaçao di kualifikasi Piala Dunia, bukan pada putaran final. 

2. Dipecat dari Klub Turki hanya dalam 6 bulan

Kluivert didepak dari tim asal kasta pertama Liga Turki, Adana Demirspor pada bulan Desember 2023. Ia baru bertugas selama enam bulan mulai Juni 2023. 

Pada klub tersebut, ia mencatatkan rekor yang kurang apik dengan delapan kemenangan, enam seri, dan enam kali kalah. 

Baca juga: Prestasi Patrick Kluivert sebagai Pelatih Diragukan, Ini Perbandingannya dengan Shin Tae-yong

3. Sudah setahun lebih menganggur 

Semenjak dipecat dari tugasnya sebagai pelatih Adana Demirspor, ia diketahui belum melatih kembali di klub mana pun. 

Artinya, sudah setahun lebih dirinya menganggur dari dunia kepelatihan. 

4. Pernah terjerat utang judi sebesar Rp16 miliar 

Karier Kluivert pernah tercoreng dengan kasus judi yang terjadi pada 2011 dan 2012. 

Pelatih keturunan Suriname itu terlilit utang judi 1 juta euro. 

Mengutip pemberitaan surat kabar Belanda De Volkskrant, ia dikabarkan pernah menjadi korban pemerasan oleh kelompok kriminal selama beberapa tahun. 

Hal tersebut terjadi setelah ia menumpuk utang judi lebih dari €1 juta (sekitar Rp16 miliar jika dikonversi ke kurs rupiah saat ini) pada 2011 dan 2012. 

Kala itu, Kluivert sedang menjabat sebagai pelatih tim cadangan di FC Twente. 

Meski demikian, dalam laporan tersebut ditegaskan bahwa Kluivert tidak sedang diselidiki atas dugaan pengaturan pertandingan (match-fixing). 

Utang yang ia miliki sebagian besar juga telah dilunasi sehingga fokus penyelidikan berada pada kelompok kriminal yang memerasnya. 

Imbasnya, kasus tersebut terus menjadi sorotan lantaran menyenggol integritas Patrick Kluivert. 

(*)

Berita Terkini