Jembatan Busui Runtuh

BBPJN Kaltim Minta Perusahaan Bertanggung Jawab Sepenuhnya Atas Ambruknya Jembatan Busui Paser 

Penulis: Syaifullah Ibrahim
Editor: Nur Pratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksana Teknis Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Muslich bersama tim usai melakukan investigasi atas ambruknya Jembatan Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur pada 16 Januari 2025.

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur telah melakukan investigasi perihal ambruknya jembatan Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser akibat ditabrak truk muatan semen. 

Ada beberapa hal yang menjadi catatan BBPJN Kaltim dari hasil investigasi yang dilakukan, khususnya bagi pihak perusahaan yang dituangkan dalam Berita Acara (BA), Jumat (17/1/2025). 

Pelaksana Teknis BBPJN Kaltim, Muslich mengatakan untuk mengembalikan kondisi jembatan seperti sedia kala, diperlukan waktu cukup lama. 

Baca juga: Jalur Alternatif Kaltim-Kalsel Usai Jembatan Busui Paser Ambruk, Lalu Lintas Tanahbumbu Meningkat

"Perlu waktu yang cukup lama untuk mengembalikan kondisi jembatan Busui seperti semula, kemungkinan 3 sampai 5 bulan pengerjaan," terangnya. 

Untuk jalur alternatif sementara, pengendara dari arah Kalimantan Timur maupun Kalimantan Selatan (Kaltim-Kalsel) dialihkan menggunakan jalur hauling batu bara milik PT Kideco Jaya Agung. 

"Pengendara kami arahkan menggunakan jalur hauling milik Kideco sekitar 4 kilometer dan 1 kilometer jalan perkampungan, akses itu nantinya mengarah ke jalan utama," tambahnya. 

Jalur alternatif yang digunakan sementara yaitu, pengendara dari arah Batu Sopang diarahkan masuk ke jalur PT Tunas Muda Jaya (TMJ) hingga sampai dengan Simpang Gunung Raja begitupun sebaliknya. 

Kemungkinan, BBPJN Kaltim akan menyiapkan opsi lain dengan tetap menggunakan jalur hauling yang sama sembari menunggu pembangunan jembatan rampung. 

"Akan kami komunikasikan ke Kideco agar bisa seluruhnya menggunakan jalur hauling, kami akan bersurat dulu supaya pengendara diizinkan untuk mengakses jalan mereka," ungkapnya. 

Saat ini, truk pengangkut semen yang menabrak Jembatan Busui masih berada di lokasi kejadian dengan kondisi ringsek dan belum dilakukan proses evakuasi. 

BBPJN Kaltim, kata Muslich belum mengambil langkah untuk mengevakuasi truk tersebut, namun opsi lain pihak perusahaan bisa melakukannya.

"Belum ada langkah sampai kesana, kemungkinan dari pemilik armada bisa juga melakukan evakuasi," bebernya. 

Perihal pemulihan jembatan, BBPJN Kaltim terlebih dahulu menjalin komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab dari insiden ambruknya Jembatan Busui, dalam hal ini pihak perusahaan. 

Sebagai bentuk pertanggung jawaban, BBPJN Kaltim meminta pihak perusahaan agar Jembatan Busui dikembalikan seperti semula. 

"Permintaan kami dari Kementerian PUPR Kaltim selaku pemilik aset, pihak perusahaan harus mengembalikan kondisi jembatan Busui seperti semula dengan spesifikasi konstruksi jembatan yang sama sepenuhnya, sanggup atau tidaknya masih kami komunikasikan," tutup Muslich. (*)

 

Berita Terkini