Berita Balikpapan Terkini

Pemkot Balikpapan Target Wujudkan Kota Ramah Anak dengan Perluasan RBRA 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOTA LAYAK ANAK - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan, Heria Prisni. Balikpapan terus memperkuat komitmennya untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) dengan mempertahankan predikat kategori utama pada tahun 2025. (TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA)

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan, Kalimantan Timur menargetkan akan mendapatkan pemnghargaan utama paripurna Kota Layak Anak (KLA) tahun 2026 mendatang

Untuk mencapai itu, salah satunya dengan memperluas pembangunan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) di 34 kelurahan secara bertahap hingga 2030.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan, Heria Prisni mengatakan tiga RBRA telah dibangun dan diajukan untuk standarisasi.

Di mana masing-masing RBRA dilengkapi minimal lima jenis fasilitas permainan. Dengan biaya pembangunan bervariasi, sekitar Rp300 juta per unit.

"Tergantung luas lahan dan kelengkapan alat permainan," ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Pelaku Usaha di Balikpapan Dukung Wujudkan KLA, Bakal Tolak Penawaran Pemasangan Iklan Rokok

Untuk tahun ini, Pemkot Balikpapan merencanakan pembangunan RBRA baru di halaman gereja di depan Mapolda Kaltim, sekaligus memperbaiki fasilitas di Taman Tiga Generasi.

"RBRA bukan sekadar tempat bermain, tetapi juga sarana untuk mendukung perkembangan fisik, mental, dan sosial anak-anak dalam lingkungan yang aman dan menyenangkan," kata Heria.

Program ini menjadi salah satu pilar penting dalam memenuhi klaster lingkungan keluarga dan pendidikan dalam penilaian KLA.

Heria menjelaskan bahwa keberhasilan Balikpapan meraih predikat KLA kategori utama dengan skor 935, melebihi syarat minimal 900 poin, adalah hasil kolaborasi lintas sektor.

"Kami bersyukur atas dukungan dari perangkat daerah, masyarakat, pelaku usaha, dan lembaga pendidikan. Ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung hak-hak anak," katanya. 

Penilaian KLA mencakup lima klaster, yaitu hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga, kesehatan dasar, pendidikan, dan perlindungan khusus.

Dengan predikat utama yang telah diraih tiga tahun berturut-turut, Balikpapan kini menargetkan kategori utama paripurna.

Baca juga: Lakukan Evaluasi Kota Layak Anak, Pemkot Samarinda Targetkan Samarinda Jadi KLA Utama

Untuk itu, peningkatan fasilitas seperti RBRA, layanan kesehatan anak, dan program pendidikan inklusif akan terus digenjot untuk memenuhi standar yang lebih tinggi.

"Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi masyarakat Balikpapan untuk terus mendukung pembangunan kota yang ramah anak," pungkasnya. (*)

 

 

Berita Terkini