Baca tanpa iklan
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Polresta Balikpapan menargetkan pendistribusian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 2.652 kilogram atau sekitar 2,6 ton setiap hari.
Upaya ini menjadi bagian dari alokasi 15 ton beras per hari yang disebar di seluruh wilayah hukum Polda Kaltim untuk menjaga ketersediaan pangan dan menekan harga di pasaran.
Untuk diketahui, beras SPHP adalah jenis beras yang disediakan oleh pemerintah Indonesia melalui Perum Bulog sebagai bagian dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Program ini diluncurkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar dan melindungi daya beli masyarakat, khususnya kelompok menengah ke bawah.
Harga beras SPHP ditetapkan berdasarkan zona wilayah:
Zona 1: Rp12.500/kg
Zona 2: Rp13.100/kg
Zona 3: Rp13.500/kg
Baca juga: Beras Murah Diserbu Warga di Pasar Induk Nenang, Antrean Mengular Sejak Pagi
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Anton Firmanto menjelaskan, pembagian jatah beras untuk setiap wilayah disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah penduduk.
Untuk Polresta Samarinda ditargetkan 3.212 kg, Polresta Balikpapan 2.652 kg, Polres Kukar 2.921 kg, Polres Kutim 1.712 kg, Polres Kubar 661 kg, Polres Paser 1.061 kg, Polres PPU 990 kg, Polres Mahulu 127 kg, Polres Berau 968 kg, dan Polres Bontang 696 kg.
“Untuk Balikpapan, 2.652 kg per hari ini akan kami distribusikan secara merata melalui empat polsek yang ada di wilayah kota,” ujar Anton, Kamis (14/8/2025).
Di Balikpapan, pendistribusian dilakukan melalui Polsek Balikpapan Timur, Selatan, Barat, dan Utara.
Masing-masing polsek bertugas menyalurkan 663 kg atau setara 132 sak beras ukuran 5 kilogram setiap hari. Mekanisme ini diharapkan memastikan semua kecamatan di Balikpapan menerima suplai secara merata.
Baca juga: Minat Tinggi Warga Balikpapan, Kapolresta Tambah Distribusi Beras Murah Jadi 7 Ton
Selain penyaluran langsung, Kapolresta juga memerintahkan seluruh polsek untuk mengawasi dan mendata distribusi beras di Rumah Pangan Kita (RPK), program kemitraan Perum Bulog dengan masyarakat yang menjual beras SPHP serta bahan pokok lain seperti gula dan minyak goreng.
“Pengawasan ini penting untuk memastikan pendistribusian bahan pangan pokok berjalan lancar dan tepat sasaran,” tegas Anton. (*)