Berita Bontang Terkini

Pabrik Soda Ash Pertama Indonesia di Bontang Disebut Bukakan Ribuan Peluang Kerja Baru

Pabrik Soda Ash pertama di Indonesia di Bontang diyakini menjadi momentum besar pertumbuhan ekonomi dan serapan tenaga kerja lokal

|
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
PELUANG PEKERJA LOKAL - Ilustrasi, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni (tiga kiri) berdampingan dengan Senior Director Business Performance & Asset Optimization Danantara Indonesia Bhimo Aryanto, dan Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi serta pimpinan lainnya, saat groundbreaking Pabrik Soda Ash, di kawasan KIE, Jumat (31/10/2025). Pabrik Soda Ash pertama di Indonesia di Bontang diyakini menjadi momentum besar pertumbuhan ekonomi dan serapan tenaga kerja lokal. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pembangunan Pabrik Soda Ash di Bontang kembali menjadi fokus perhatian publik menyusul optimisme Pemerintah Kota Bontang terkait proyek strategis nasional yang digarap PT Pupuk Kaltim dengan nilai investasi mencapai Rp5 triliun. 

Pabrik Soda Ash pertama di Indonesia yang berdiri di atas lahan 16 hektare di kawasan industri KIE Bontang itu menjadi harapan besar agar kota industri ini semakin berdaya saing dan menjadi magnet investasi baru di Kalimantan Timur.

Proyek ini ditargetkan rampung dalam 33 bulan dan mulai beroperasi komersial pada akhir 2028. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Muhammad Aspiannur menilai kehadiran pabrik Soda Ash akan menjadi momentum besar kebangkitan ekonomi daerah.

Selain membuka ribuan peluang kerja baru untuk masyarakat lokal, proyek ini juga diyakini akan menumbuhkan industri turunan strategis seperti kaca, keramik, sabun, hingga tekstil.

“Tentu memberi dampak langsung pada ekonomi masyarakat. Selain membuka lapangan kerja baru, juga akan memicu tumbuhnya industri turunan seperti kaca, keramik, sabun, dan tekstil,” ujar Aspiannur, Sabtu (5/10/2025).

Baca juga: PMDN Kuasai 96 Persen Investasi Bontang, Pelaku Usaha Lokal Kian Percaya Stabilitas Ekonomi

Ia memastikan DPMPTSP Bontang akan mengawal setiap proses perizinan dan pelaksanaan pekerjaan dengan prinsip transparansi, efisiensi, serta kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. 

Pihaknya juga berkomitmen menjaga iklim investasi tetap kondusif melalui layanan digital, pendampingan investor, serta percepatan perizinan.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Walikota Bontang Neni Moerniaeni menegaskan komitmen serius soal keterlibatan tenaga kerja lokal.

Ia mengingatkan agar pelaksanaan proyek Soda Ash mematuhi Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Ketenagakerjaan, yang mengatur minimal 75 persen tenaga kerja wajib berasal dari masyarakat lokal.

“Kami ingin manfaat investasi ini benar-benar dirasakan masyarakat lokal. Bontang siap menjadi kota yang ramah investasi dan berdaya saing,” tambah Aspiannur.

Baca juga: Investasi Bontang Dongkrak Serapan Tenaga Kerja Lokal, Dominasi PMDN Kian Menguat

Selain berdampak ekonomi, proyek strategis nasional ini diharapkan memperkuat posisi Bontang sebagai pusat industri kimia di Kalimantan Timur.

Produksi pabrik diproyeksikan mencapai 300 ribu metrik ton Soda Ash dan 300 ribu metrik ton amonium klorida per tahun, yang akan mengurangi ketergantungan impor hingga 30 persen pada tahap awal.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menegaskan agar proyek strategis ini tetap berkomitmen pada kesejahteraan masyarakat lokal.

Ia mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Ketenagakerjaan, yang mengatur minimal 75 persen tenaga kerja berasal dari warga lokal.

“Kami mendukung penuh pembangunan Soda Ash ini, tapi komitmen terhadap tenaga kerja lokal wajib diprioritaskan,” tegas Neni.

Baca juga: Investasi Bontang Tembus Rp821 Miliar, Pemerintah Optimistis Target Rp2,5 Triliun Tercapai

Di tingkat nasional, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menilai pembangunan pabrik ini menjadi tonggak sejarah kemandirian industri kimia nasional.

“Selama 30 tahun upaya membangun pabrik Soda Ash selalu kandas. Kini saatnya Indonesia berdiri di atas kekuatan sendiri. Ini adalah bakti kami untuk negeri,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved