DPRD Balikpapan Dorong Pembangunan Berbasis Warga, Taufik Ubah Lahan Tidur Jadi Kebun Produktif

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ketika berbicara tentang pembangunan daerah, kebanyakan orang langsung membayangkan proyek-proyek besar bernilai miliaran rupiah. 

Namun bagi Anggota DPRD Balikpapan sekaligus Ketua LPM Baru Ilir, Taufik Qul Rahman, perubahan sejati lahir dari partisipasi aktif warga di tingkat dasar.

Pria yang telah melayani dua periode sebagai wakil rakyat ini memilih jalan berbeda, yakni mengubah lahan tidur menjadi kebun produktif.

Baca juga: DPRD Balikpapan Desak OPD Tuntaskan Program Sebelum Waktu Habis

Kemudian mengajak warga berlomba menjaga kebersihan, dan membangun ruang terbuka hijau tanpa harus menunggu APBD turun.

"Sejak awal fokus saya memang membangkitkan semangat ekonomi dan kepedulian warga," ungkap politisi asal Balikpapan Barat ini. 

Taufik mengaku punya resep khusus dalam mewujudkan program-program pemberdayaan.

Ia tidak mengandalkan satu sumber pendanaan saja.

Ia memaksimalkan CSR perusahaan, pokir dewan, dan kolaborasi dengan OPD untuk mendorong pembangunan di tingkat kelurahan.

Ia telah menggulirkan banyak inisiatif, mulai dari lomba kebersihan, gerakan penghijauan, pembangunan RTH, hingga program hidroponik untuk memperkuat ketahanan pangan lokal.

"Kami menyiapkan program baru bulan depan, penanaman tanaman produktif untuk memperkuat kemandirian pangan warga," papar Taufik. 

Yang membedakan Taufik dari politisi lain adalah prinsipnya bahwa pembangunan berkelanjutan tak hanya butuh dana dan teknologi, tetapi juga karakter masyarakat yang beradab.

"Kemajuan lingkungan lahir dari masyarakat yang beradab dan saling menghargai. Ilmu bisa dicari, tapi adab dan kepedulian yang menjaga persatuan," tegasnya dengan penuh keyakinan.

Taufik membuktikannya lewat pendekatan yang menekankan kebersamaan dan saling menghargai dalam setiap programnya.

Taufik merenungkan tantangan terberat seorang wakil rakyat.

Baginya, duduk di kursi legislatif bukanlah pencapaian akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang jauh lebih berat.

"Menjadi dewan itu mudah, tapi menjaga kepercayaan rakyat jauh lebih sulit. Karena itu, saya ingin terus merawat kepercayaan dan semangat kebersamaan ini," tutup Taufik. (*)