Pesona Borneo

Wisata Kaltim: Naureen Mini Garden Samarinda, Bekas Lubang Tambang yang Kini Jadi Kolam Ikan Koi

Suasana asri , nyaman, dan udara tersedia segar itulah yang dirasa saat mengunjungi destinasi wisata Naureen Mini Garden (NMG) di Samarinda

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Pengunjung menikmati suasana wisata di Eks Danau Tambang Naureen Mini Garden (NMG)Jalan Padat Karya Jalan Bersama Sempaja Samarinda Utara saat akhir pekan, Minggu (6/2/2022). NMG menyediakan daya tarik taman dan ikan yang ada di kolam serta sajian kuliner di gazebo maupum kios tersedia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Suasana asri , nyaman, dan udara tersedia segar itulah yang dirasa saat mengunjungi destinasi wisata Naureen Mini Garden (NMG) di Jalan Padat Karya, Jalan Bersama Sempaja, Samarinda Utara, Kalimantan Timur.

Naureen Mini Garden yang terletak di Samarinda itu adalah destinasi wisata yang menyuguhkan wisata alam yang asri dan sejuk.

Dengan pohon rindang dan kolam ikan koi yang merupakan lubang bekas galian tambang membuat suasana di Naureen Mini Garden tak ada duanya.

Tak hanya kolam koi yang tenang dan dingin, destinasi wisata ini juga memiliki berbagai jenis tanaman hias yang menambah kesan asri yang adem.

Baca juga: Museum Mulawarman, Destinasi Wisata Kaltim yang Cocok Buat Penyuka Sejarah

Hal ini juga dikatakan oleh para pengunjung Naureen Mini Garden.

Beberapa dari mereka merasa tak cukup untuk mengunjungi Naureen Mini Garden sekali.

"Saya tahu dari medsos Facebook. Desember kemarin langsung tancap gas ke sini sama belasan orang. Orangtua dan keluarga dari Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara ikut semua,” kata Febriana

Menurut Febriana, suasana yang ada di Naureen Mini Garden begitu segar, asri, dan asik untuk piknik.

Di Naureen Mini Garden ini, pengunjung bisa sangat leluasa menikmati suasana daya tarik ekowisata yang dulunya bekas lubang tambang.

Ada lima gazebo yang bisa digunakan pengunjung mulai anak-anak hingga dewasa.

Ciri khas dari Naureen Mini Garden yakni berdiri di atas danau dengan bangunan berupa jembatan berbahan kayu ulin.

Pagar pembatas dari sisi tanah juga terbuat dari ulin.

Termasuk gazebo, atap sirap, dan pondasi berbahan ulin.

Detinasi wisata ini terbilang masih muda karena baru dibuka dibuka umum sejak 19 Mei 2021.

Pada awalnya tempat wisata ini merupakan kebun yang dikelola oleh keluarga.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved