Berita Viral

Keluarga Pasien Bersalaman dengan Dokter RSUD Sekayu Usai Viral Paksa Buka Masker, Hukum Tetap Jalan

Seorang dokter spesialis ginjal dimaki-maki oleh keluarga pasien dan dipaksa membuka masker saat melakukan visit medis. 

SRIPOKU.COM / Fajeri Ramadhoni
DOKTER RSUD SEKAYU - Keluarga pasien Ismet Syaputra (kiri) bersalaman dengan Dokter Syahpri (kanan) saat dipertemukan di RSUD Sekayu, Rabu (13/8/2025). Meski begitu, proses hukum tetap lanjut (SRIPOKU.COM / Fajeri Ramadhoni) 

Ketika ditanya oleh keluarga pasien, ia menjawab, “Gambaran khas dari penyakit TBC.” “Dahak,” jawabnya saat ditanya metode pemeriksaan.

5. Reaksi Keras dari RSUD, Dinkes, dan IDI

Pihak RSUD Sekayu membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan dukungan penuh terhadap dr. Syahpri.

“Benar, itu dokter spesialis ginjal. Di video terlihat beliau dimarahi keluarga pasien dan tetap sabar,” kata Kasubag Humas RSUD Sekayu, Dwi.

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Trisnawarman, menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk kriminalitas.

“Kekerasan itu adalah tindakan kriminalitas yang tidak dibenarkan. Di sini ada perbuatan kekerasan dan korbannya adalah tenaga medis,” ujarnya.

Ketua IDI Sumsel, Abla Ghanie, menegaskan pentingnya komunikasi yang sehat antara pasien dan tenaga medis.

“Segala bentuk kekerasan, apalagi kekerasan fisik harus ditindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Seharusnya dapat dikomunikasikan atau didiskusikan dengan baik-baik, dengan kepala dingin,” tegasnya.

Baca juga: Lahan Rumah Sakit Balikpapan Timur Telah Tersedia, DPRD Minta Proyek Sesuai Target

6. Laporan Polisi dan Upaya Perlindungan

dr. Syahpri melaporkan insiden tersebut ke Polres Muba sebagai bentuk perlindungan terhadap profesi tenaga medis.

“Yang jelas saya mewakili seluruh nakes di Indonesia, jangan sampai terjadi Syahpri yang lain. Jadi kita harus menentukan sikap, harus tegas,” katanya.

Kasi Humas Polres Muba, Iptu S. Hutahean, membenarkan laporan tersebut dan menyatakan bahwa kasus sedang ditangani oleh Satreskrim.

“Betul, laporan korban sudah kami terima dan saat ini sedang ditangani,” ujarnya.

7. Mediasi dan Komitmen Proses Hukum

Pada Rabu (14/8/2025), keluarga pasien bertemu langsung dengan dr. Syahpri untuk menyampaikan permintaan maaf.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved