Berita Nasional Terkini
Rekam Jejak Arif Budimanta Wafat di Usia 57 Tahun, Stafsus Jokowi dan Tokoh Ekonomi Berkeadilan
Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden Joko Widodo Bidang Ekonomi, meninggal dunia pada Sabtu (6/9/2025) dalam usia 57 tahun.
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar duka datang dari dunia ekonomi dan politik Indonesia.
Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden Joko Widodo Bidang Ekonomi, meninggal dunia pada Sabtu (6/9/2025) dalam usia 57 tahun.
Kabar wafatnya dibenarkan oleh PDI Perjuangan dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tempat ia menjabat sebagai Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata.
Arif Budimanta dikenal sebagai sosok ekonom yang vokal dan berdedikasi terhadap ekonomi kerakyatan dan keberlanjutan.
Ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2009–2014, serta menjadi Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) pada 2016.
Baca juga: Sosok Arif Budimanta, Eks Stafsus Jokowi Meninggal Dunia Hari Ini
Di era Presiden Jokowi, Arif dipercaya menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi sejak 2019.
Selain aktif di pemerintahan, ia juga merupakan akademisi yang rutin mengajar di Universitas Indonesia dan ITB Ahmad Dahlan, serta menulis berbagai artikel dan buku bertema ekonomi Pancasila dan pembangunan berkelanjutan.
Jenazah almarhum disemayamkan di kediamannya di Rawamangun, Jakarta Timur.
Kepergian Arif Budimanta meninggalkan duka mendalam di kalangan akademisi, politisi, dan masyarakat luas yang mengenalnya sebagai intelektual kritis dan pejuang ekonomi inklusif.
Saat ini, Arif Budimanta menjabat sebagai Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027.
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira.
Menurut Andreas, informasi meninggalnya Arif diterima melalui pesan dari anak-anak almarhum di grup WhatsApp internal partai.
"Iya betul. Berita ini kami dapat dari anak-anak beliau melalui WA Grup Partai. Tadi pagi jam 6 WIB," kata Andreas, saat dikonfirmasi, Sabtu pagi.
Dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Arif meninggal pada pukul 00.06 WIB.
Jenazahnya akan disemayamkan di Rawamangun Muka Golf No. 3, Rawamangun, Jakarta Timur.

Sosok dan Rekam Jejak
Arif Budimanta Sebayang atau yang lebih dikenal dengan Arif Budimanta adalah seorang ekonom Indonesia sekaligus staf khusus presiden bidang ekonomi di periode II kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Arif lahir di Medan, Sumatra Utara, pada 15 Maret 1968.
Ia dikenang sebagai sosok visioner, kritis, dan berdedikasi tinggi dalam memperjuangkan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Tulisan dan pemikiran Arif Budimanta di bidang perekonomian, pembangunan dan kemanusian dapat diikuti di Harian Kompas, Jakarta Post, Majalah Prisma, jurnal dan buku oleh penerbit nasional dan internasional.
Di antaranya, berkontribusi dalam buku “Handbook of Research on Green, Circular, and Digital Economies as Tools for Recovery and Sustainability” yang terbit pada Maret 2022.
Di buku tersebut, Arif menulis dengan judul Digital Economy Transformation in Nexus With External and Social Sustainability: The Indonesian Experience.
Peserta World Social Forum di Tahun 2005 ini juga aktif mengikuti isu-isu ekonomi dan pembangunan di forum-forum internasional.
Saat ini Arif tercatat sebagai pengajar pada program pascasarjana di Sekolah Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan dan Universitas Indonesia, serta rutin menjadi narasumber di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) dan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP).
Sejak 2019, Arif membantu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai staf khusus bidang ekonomi.
Sebelumnya Arif tercatat sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional/penasihat Presiden di Bidang Ekonomi dan Industri (2016-2019), Senior Advisor Menteri Keuangan (2014-2016), Tim Ahli Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (2014-2019), Dewan Direktur Indonesia Eximbank (2015-2020), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2009-2014) bidang Keuangan, Moneter, Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan, dan Wakil Ketua Lembaga Pengkajian MPR RI 2015-20.
Baca juga: Rutan dan Lapas Balikpapan jadi Sorotan dalam Kunker Stafsus Menteri, Dorong Ketahanan Pangan
Arif tercatat sebagai Direktur Eksekutif Megawati Institute dan aktif menggelar diskusi seputar ekonomi kerakyatan, ekonomi Pancasila, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), hingga industri keuangan dan kebijakan moneter.
Ia merupakan anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PDI Perjuangan, dan menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI.
Ia kemudian ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) pada 2016.
Selanjutnya, ia dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Selain aktif sebagai politikus, pria berdarah Suku Karo ini juga merupakan pendiri Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD).
Pendidikan dan penghargaan
Arif Budimanta menamatkan pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu Tanah pada tahun 1990.
Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan Program Pasca Sarjana di Universitas Indonesia dengan konsentrasi Ekonomi Sumber Daya Alam dan lulus pada tahun 1996.
Arif meraih gelar Doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2006.
Terakhir, ia melanjutkan studi mengenai keuangan di University of Chicago, Senior Executive Program di Harvard Business School, serta ASEAN-ROK Next Generation Opinion Leaders Program yang diselenggarakan oleh The Korea Foundation tahun 2015.
Saat ini juga tercatat aktif mengajar di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan.
Arif menerima penghargaan Bata Ilyas pada tahun 2019 karena dinilai berkontribusi pada upaya penguatan posisi koperasi dalam sistem perekonomian Indonesia.
Bata Ilyas Award adalah sebuah penghargaan yang diambil dari nama tokoh koperasi asal Sulawesi Selatan, Bata Ilyas.
Dalam dunia profesi, Arif aktif dan menjadi pengurus di sejumlah organisasi seperti Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Masyarakat Ekonomi Islam (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Indonesia Risk Professional Association (IRPA), dan anggota Royal Economic Society (RES) London.
Arif Budimanta juga dikenal sebagai penulis buku. Buku terbarunya berjudul "Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran" (2019).
Latar Belakang Pendidikan
- Sarjana: Institut Pertanian Bogor (IPB), jurusan Ilmu Tanah
- Magister & Doktor: Universitas Indonesia, bidang Ekonomi Sumber Daya Alam dan Ilmu Sosial Politik
- Program Eksekutif: University of Chicago dan Harvard Business School
Karier dan Jabatan Penting
- Anggota DPR RI (2009–2014) dari PDI Perjuangan
- Wakil Ketua Fraksi PDIP di MPR RI
- Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi di era Presiden Joko Widodo (2019–2025)
- Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) (2016–2020)
- Senior Advisor Menteri Keuangan (2014–2016)
- Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejak 2020
- Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah
Kontribusi Akademik dan Pemikiran
- Pendiri Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD)
- Direktur Eksekutif Megawati Institute
- Dosen di Universitas Indonesia dan ITB Ahmad Dahlan
- Penulis buku dan artikel tentang ekonomi Pancasila, CSR, dan pembangunan berkelanjutan
Penghargaan
- Bintang Jasa Pratama dari Presiden Jokowi (2024)
- Bata Ilyas Award (2019). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok & Kontribusi Arif Budimanta, Eks Stafsus Jokowi yang Meninggal di Usia 57 Tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.