Reshuffle Kabinet
Nasib Berbeda Raja Juli dan Karding Setelah Viral Main Domino, Sekjen PSI Minta Maaf pada Prabowo
Nasib berbeda Raja Juli dan Karding setelah foto viral main domino, Sekjen PSI minta maaf pada Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengaku menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran untuk menjadi lebih peka terhadap persepsi publik.
"Dari hati terdalam, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada Presiden Prabowo... dan terutama kepada masyarakat Indonesia atas kericuhan yang terjadi," kata Raja Juli.
Di sisi lain, Abdul Kadir Karding membantah bahwa pencopotannya terkait dengan foto domino tersebut.
Baca juga: Prabowo Ganti 6 Menteri, Ini Daftar Nama Menteri dan Wamen Terbaru Usai Reshuffle Kabinet
"Saya kira tidaklah ya, karena kalau iya (karena foto) mestinya bukan saya kan?" ujar Karding.
Namun, pengamat politik Fernando Emas dari Universitas 17 Agustus Jakarta menilai, baik Karding maupun Raja Juli seharusnya dicopot.
Ia mengkritik kinerja Karding yang dianggap lamban, sementara Raja Juli dinilai tidak fokus dan terganggu oleh kontroversi foto tersebut.
"Seharusnya Pak Raja Juli Antoni ini juga dicopot sebagai Menteri Kehutanan," tegas Fernando, seraya menambahkan bahwa foto itu menjadi bukti pejabat publik perlu lebih hati-hati.
Meskipun lolos dari reshuffle, Raja Juli menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pelanggaran hukum di sektor kehutanan.
"Saya akan tegakkan hukum setegas-tegasnya kepada pembalak liar tanpa pandang bulu," janji Raja Juli.
Profil Raja Juli
Saat ini Raja Juli sedang menjabat sebagai Menteri Kehutanan (Menhut) di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Sebelum menjabat sebagai Menhut, Raja Juli sempat ditunjuk sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia (2022-2024) pada era pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi.
Raja Juli adalah alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.
Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.
Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan masternya di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004, dan menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240612_Raja-Juli-Antoni-di-IKN-Nusantara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.