Breaking News

Berita Nasional Terkini

Anies Baswedan Kritik Jabatan Berdasar Koneksi, PSI: Ini Kolaborasi Bukan Bagi-bagi

Menurut Faldo, pemerintah lebih sedang melakukan kolaborasi demi orientasi ke depan, tidak sekedar meritokrasi.

Editor: Heriani AM
KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah
KRITIKAN ANIES - Anies Baswedan menjadi keynote speaker dalam Dialog Kebangsaan yang digelar DPW Gerakan Rakyat Jawa Tengah di Ballroom UTC Semarang, Rabu (8/10/2025). Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkritik pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya makin jauh dari prinsip meritokrasi, dengan menyebut banyak jabatan publik diberikan bukan karena kompetensi, melainkan karena koneksi.  (KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah) 

Politisi muda kelahiran Padang, Sumatera Barat 9 Juli 1990 ini juga menyebut bahwa komposisi di Kabinet Merah Putih disusun dengan menyesuaikan kebutuhan, bukan sekadar hadiah.

"Tidak sedikit juga anak-anak muda diberi tempat di kabinet, ini bukti meritokrasi itu sedang dijalankan, bukan hanya sekedar dibicarakan," papar Faldo.

"Yang kedua, komposisi kabinet adalah soal kebutuhan, bukan hadiah. Jadi, setiap presiden itu berhak membentuk tim yang cocok dan itu sesuai dengan zamannya," sambungnya.

"Kita lihat, Pak Prabowo memilih yang bisa kerja cepat, loyal pada visi, dan paham lapangan. Jadi sekali lagi, ini bukan bagi-bagi jabatan, tapi bagi-bagi tanggung jawab," imbuhnya.

Baca juga: Tunjangan Rumah DPRD DKI Jakarta Rp 78,8 Juta per Bulan Diteken Anies Baswedan, Lebih Besar dari DPR

Faldo Maldini menegaskan pejabat dalam Kabinet Merah Putih di bawah komando Prabowo - Gibran ditunjuk sesuai kompetensinya dan beradaptasi dengan zaman, meski terbilang 'gemuk' lantaran terdiri atas 49 menteri dan 55 wakil menteri, ditambah kepala badan, kepala lembaga, staf khusus, serta utusan khusus lainnya.

"Karena memang tantangannya kan nggak sama setiap zaman. Dulu zaman Pak Jokowi, tantangannya X, zaman Pak Prabowo tantangannya Y, seperti geopolitik, ekonomi, teknologi," kata Faldo.

"Jadi, kabinet itu tidak dilihat dalam segi size [ukuran], tetapi dalam adaptivity-nya [kemampuan adaptasi], enggak bisa pakai kacamata masa lalu untuk masa sekarang," tandasnya.

PSI Partai yang Dukung Prabowo - Gibran

Sebagai informasi, PSI adalah salah satu partai yang mendukung pemerintahan Prabowo - Gibran, sejak tahap kampanye Pilpres 2024.

PSI sendiri dipimpin oleh putra bungsu Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sekaligus adik kandung Gibran, Kaesang Pangarep, yang duduk sebagai Ketua Umum.

PSI secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo - Gibran saat masih menjadi calon presiden dan calon wakil presiden pada 24 Oktober 2023, melalui acara "Konser Pilpres Santuy: Ojo Rungkad" di Djakarta Theater, Jakarta.

Dalam momen tersebut, Kaesang Pangarep menyatakan, "Kami Partai Solidaritas Indonesia siap mendukung Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan calon wakil presiden 2024." 

Dukungan ini berlanjut hingga saat ini di bawah pemerintahan mereka yang baru berjalan hampir setahun (sejak Oktober 2024).

Kaesang Pangarep kembali menegaskan dukungan penuh kepada Prabowo sejak PSI menggelar kongres di Solo, Jawa Tengah pada 19-20 Juli 2025,

"Kongres PSI 2025 di Solo telah menegaskan mendukung penuh kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo. Merah Putih kata Bapak Presiden Prabowo; Merah Putih kata PSI!" tegas Kaesang lewat keterangannya, Senin (1/9/2025).

Kaesang menekankan, DPP PSI akan mendukung penuh pemerintahan dan program dari Prabowo

"Program-program pro-rakyat dan pemberantasan korupsi merupakan program penting yang mendesak untuk terus dilanjutkan," ucapnya, dilansir Kompas.com. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies Baswedan Singgung Prabowo Bagi-bagi Jabatan karena Koneksi, PSI: Ini Kan Soal Kolaborasi.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved