Berita Nasional Terkini

Purbaya Minta Diajak Negosiasi Utang Whoosh ke China, Skema Pembayaran Pakai APBN Belum Final

Purbaya minta diajak negosiasi utang Whoosh ke China, skema pembayaran pakai APBN belum final, Senin (10/11/2025).

KOMPAS.com/ANDHI DWI
UTANG WHOOSH - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Unair Surabaya, Senin (10/11/2025).Purbaya minta diajak negosiasi utang Whoosh ke China, skema pembayaran pakai APBN belum final, Senin (10/11/2025). (KOMPAS.com/ANDHI DWI) 

Ringkasan Berita:
  • Skema pembayaran utang proyek Whoosh masih dalam tahap pembahasan internal dan belum difinalisasi
  • Pemerintah akan mengirim tim ke China untuk menegosiasikan detail pembayaran utang secara langsung
  • Presiden Prabowo menegaskan komitmen membayar utang dan menekankan manfaat strategis proyek Whoosh bagi Indonesia

TRIBUNKALTIM.CO - Skema pembayaran utang kereta cepat Whoosh masih belum final.

Pemerintah masih membahas skema baru pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh

Meskipun Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan komitmen untuk membayar cicilan utang sebesar Rp1,2 triliun per tahun, detail teknis skema pembayarannya belum difinalisasi.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam kunjungan kerjanya di Surabaya, Senin (10/11/2025).

“Itu masih didiskusikan detailnya. Yang ada baru garis-garis besarnya,” ujar Purbaya.

Baca juga: KPK Selidiki Dugaan Korupsi Lahan Proyek Whoosh, Indikasi Jual Beli Aset Negara dan Mark Up Harga

Pemerintah Siapkan Tim untuk Negosiasi ke China

Purbaya mengungkapkan bahwa pemerintah berencana mengirim tim ke China untuk melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai skema pembayaran utang proyek tersebut.

Ia juga menyatakan keinginannya untuk ikut serta dalam tim tersebut agar dapat memahami langsung proses negosiasi.

“Mungkin Indonesia akan kirim tim ke China lagi untuk diskusi seperti apa nanti pembayaran persisnya. Saya minta tadi, kalau itu saya diajak biar saya tahu diskusinya seperti apa nanti,” katanya.

Prabowo: Proyek Whoosh Punya Manfaat Strategis

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah siap menanggung kewajiban utang proyek Whoosh.

Ia menyebut bahwa nilai cicilan tahunan sekitar Rp1,2 triliun bukanlah masalah, mengingat manfaat besar yang diberikan oleh proyek tersebut.

“Pokoknya enggak ada masalah karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun. Tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan,” ujar Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Baca juga: Soal Skema Pembayaran Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh Pakai APBN, Airlangga: Masih Dibahas

Prabowo juga menekankan bahwa proyek ini merupakan simbol kerja sama strategis antara Indonesia dan China, serta bagian dari upaya penguasaan teknologi transportasi modern.

“Ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok. Kita kuasai teknologi, dan kita berada di titik praktik terbaik,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tanggung jawab penuh atas proyek Whoosh kini berada di bawah kendali dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia.

“Sudahlah, saya sudah katakan presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi tidak usah ribut. Kita mampu. Dan kita kuat,” tegasnya.

Baca juga: Prabowo dan Purbaya Beda Respons soal Utang Whoosh, Pukat UGM Ingatkan Tak Sembrono Bayar Pakai APBN

Utang Whoosh

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved