Penembakan di Lhokseumawe
Viral Pengakuan Penembak Pedagang Bakso di Lhokseumawe: 'Saya Disuruh, Tolong Bantu Saya Pak'
Kasus penembakan pedagang bakso di Lhokseumawe viral, pelaku AG (35) yang ditangkap menangis sambil mengaku bahwa dirinya disuruh
Ringkasan Berita:
- Penembakan pedagang bakso di Lhokseumawe bermotif utang Rp 90 juta, dengan AG sebagai eksekutor yang ditangkap bersama senjata api dan mobil pelarian
- AG menangis saat digiring polisi, mengaku disuruh serta meminta wartawan membongkar pihak lain yang terlibat
- Polisi mengembangkan kasus, mengejar 2–3 tersangka lain, termasuk pemilik senjata rakitan yang sudah berstatus DPO.
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus penembakan pedagang bakso di Lhokseumawe viral, pelaku AG (35) yang ditangkap menangis sambil mengaku bahwa dirinya disuruh dan meminta bantuan wartawan untuk membongkar pihak lain yang terlibat.
Peristiwa tragis ini menewaskan korban bernama Muhammad Nasir, seorang pedagang bakso yang tinggal di Desa Alue Liem, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.
Kejadian tersebut mengguncang masyarakat Aceh karena motifnya diduga terkait persoalan uang senilai Rp 90 juta.
Tim Resmob Reskrim Polres Lhokseumawe bersama tim Polda Aceh berhasil menangkap AG pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 06.15 WIB.
Baca juga: Gus Elham Yahya Viral Cium Anak saat Dakwah, MUI dan KPAI Bereaksi Keras
AG ditangkap di wilayah Kabupaten Bireuen. Saat ditangkap, polisi menyita:
- Satu senjata api laras pendek
- Tiga butir amunisi (sisa dari total enam butir peluru yang sebelumnya dimiliki pelaku)
- Satu unit mobil minibus putih yang diduga akan dipakai untuk melarikan diri, bahkan dikabarkan diarahkan menuju luar negeri, termasuk kemungkinan ke Singapura
- Senjata api itu nantinya akan dibawa ke laboratorium untuk uji balistik, yaitu proses ilmiah untuk memastikan peluru yang digunakan pada korban memang ditembakkan dari senjata yang disita.
Kapolres juga menyampaikan bahwa satu peluru lain masih dalam pencarian.
AG sendiri adalah warga Desa Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, dan diduga merupakan eksekutor utama dalam penembakan tersebut.
Awal Masalah: Utang Piutang Rp 90 Juta
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Dr Ahzan, menjelaskan bahwa motif penembakan berkaitan dengan persoalan utang piutang.
Pada 7 November 2025, AG mengirim uang sebesar Rp 90 juta kepada korban.
Namun ketika AG meminta pertanggungjawaban, korban disebut baru mampu mengembalikan Rp 30 juta.
Dalam konferensi pers, Kapolres menyampaikan pernyataan korban kepada pelaku, “Saat itu korban menyatakan kalau 30 juta rupiah sudah dipakai untuk bayar utang.”
Masalah tersebut tidak selesai pada pertemuan pertama. AG kemudian mendatangi korban kembali pada 9 November 2025 malam bersama beberapa temannya.
Kronologi Malam Penembakan: Cekcok Berujung Tembakan Maut
Pada Minggu malam (9/11/2025) hingga dini hari Senin (10/11/2025), AG dan beberapa rekannya mendatangi rumah korban.
Mereka kemudian mengajak korban ke sebuah warung kopi di seberang jalan. Setelah percakapan sekitar 15 menit, sebuah mobil Ayla hitam yang dikemudikan pelaku lain tiba.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251114_penembak-pedagang-bakso.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.