Kabar Artis

Dari Wulan Guritno hingga Raisa, Ini 40 Deretan Artis Dukung Gerakan 17 + 8 Tuntutan

Dari Wulan Guritno, Raisa, Enzy Storia, Vidi Aldiano, hingga Dian Sastrowardoyo, menggunakan Brave Pink Hero Green di medsos mereka.

Editor: Heriani AM
Kolase Instagram
WARNA PINK HIJAU - Editan foto pink hijau viral di media sosial di tengan seruan 17+8 Tuntutan Rakyat. Dari Wulan Guritno, Raisa, Enzy Storia, Vidi Aldiano, hingga Dian Sastrowardoyo, menggunakan Brave Pink Hero Green di medsos mereka. (Kolase Instagram) 

TRIBUNKALTIM.CO - Brave Pink dan Hero Green bukan sekadar kombinasi warna yang ramai di media sosial. Di balik simbol ini, ada pesan kuat tentang keberanian, solidaritas, dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Gerakan ini lahir dari semangat rakyat yang menuntut perubahan secara damai, menyusul gelombang aksi protes di berbagai wilayah Indonesia sejak akhir Agustus 2025.

Warna pink dipilih sebagai simbol keberanian, terinspirasi dari sosok ibu Ana, seorang demonstran perempuan berhijab pink yang berdiri tenang di hadapan aparat saat aksi di depan DPR RI.

Sementara hijau diambil dari jaket driver ojek online Affan Kurniawan, yang menjadi korban meninggal dunia setelah tertabrak kendaraan taktis Brimob dalam aksi yang sama.

Baca juga: Sosok Ibu Ana, Ibu Kerudung Pink yang jadi Inspirasi Tren Brave Pink, Viral saat Demo di DPR RI

Keduanya menjadi lambang nyata perjuangan sipil.

Gerakan ini tidak hanya menyebar lewat jalanan, tetapi juga menjalar ke ruang digital.

Ribuan warganet termasuk lebih dari 40 artis dan figur publik ternama mengubah foto profil mereka menjadi perpaduan pink dan hijau, sebagai bentuk dukungan terhadap "17 + 8 tuntutan rakyat" yang mengusung nilai Transparansi, Reformasi, dan Empati.

Aksi ini menjadi bentuk tekanan moral terhadap elite politik dan simbol kebangkitan kesadaran publik.

Dari Wulan Guritno, Raisa, Enzy Storia, Vidi Aldiano, hingga Dian Sastrowardoyo, gerakan Brave Pink Hero Green menjadi bukti bahwa suara rakyat bisa hadir dalam berbagai bentuk.

Di tengah ketegangan politik dan sosial, solidaritas yang tumbuh dari warna dan simbol ini menunjukkan bahwa harapan akan perubahan tetap hidup, selama ada yang berani bersuara.

Jika digabung, kedua warna itu merupakan lambang perjuangan bersama atau gerakan 17 + 8 tuntutan rakyat. Kampanye ini menekankan aksi damai, kesadaran publik, dan tekanan moral terhadap elite negara.

Berikut daftar 40 publik figur yang ikut gerakan Brave Pink Hero Green:

1. Enzy Storia
2. Vidi Aldiano
3. Pamungkas
4. Refal Hady
5. Abdel Achrian
6. Wulan Guritno
7. Ernest Prakasa
8. Zivanna letisha
9. Sherina munaf
10. Sheila dara
11. Hesti Purwadinata
12. Ziva Magnolya
13. Desta
14. Vincent Rompies
15. Indra Jegel
16. Indra Bekti
17. Indra Brugman
18. Rigen
19. Oki Rengga
20. Tasya Kamila
21. Afgan
22. Arif Brata
23. Hifdzi Khoir
24. Yono Bakrie
25. Dian Sastro
26. Dian pelangi
27. Raisa
28. Tasya farasya
29. Isyana Sarasvati
30. Abigail Cantika
31. Indy Barends
32. Zaskia Adya Mecca
33. Titi Dj
34. Awkarin
35. Jerome Poline
36. Widi Mulia
37. Meisya Siregar
39. Eva Celia
40. Ardit Erwandha

Baca juga: 5 Jajanan Tradisional Indonesia yang Senada dengan Tren Brave Pink dan Hero Green

Gerakan ini viral di media sosial sejak awal September 2025, menyusul gelombang unjuk rasa di berbagai wilayah Indonesia. Mengusung tiga nilai utama: Transparansi, Reformasi, dan Empati.

Disusun oleh berbagai elemen diaspora, aktivis, influencer, dan masyarakat sipil. 

Link dan Cara Membuat Foto Profil Brave Pink dan Hero Green

a. Buka laman pencarian pada ponsel atau PC
b. Kemudian klik link https://brave-pink-hero-green.lovable.app/.
c. Selanjutnya masukkan foto Anda dengan klik 'Choose Image'
d. Berikutnya pilih foto yang Anda ingin gunakan
e. Pastikan foto menggunakan format JPEG, PNG, WebP dengan ukuran maksimal 25 MB
f. Anda juga bisa menyesuaikan foto dengan tone warna yang Anda inginkan
g. Jika sudah klik download
h. Apabila ingin mengunggah ke sosial media sebagai profil, Anda bisa langsung membuka akun sosial media Anda dan lakukan pergantian foto profil menggunakan foto yang sudah diedit tersebut.

Isi 17 + 8 Tuntutan

Deadline "17+8 Tuntutan Rakyat" jatuh pada pada Jumat (5/9/2025).

"17+8 Tuntutan Rakyat" adalah seruan yang diprakarsai sejumlah selebgram dan tokoh publik, seperti Jerome Polin dan Abigail Limuria, yang kemudian dibagikan secara luas di media sosial.

Isi dari "17+8 Tuntutan Rakyat" yang deadline-nya berakhir pada 5 September 2025 adalah: 

Untuk Presiden 

Baca juga: Presiden Prabowo Siapkan Bantuan untuk Korban Demo: Pengobatan, Pendidikan, hingga Renovasi Rumah

- Bentuk tim investigasi independen terkait kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, dan korban kekerasan aksi 28–30 Agustus. 

- Hentikan keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil dan kembalikan ke barak. 

Untuk Polisi 

- Bebaskan seluruh demonstran yang ditahan tanpa kriminalisasi. 

- Tangkap dan adili aparat yang melakukan kekerasan secara transparan. 

- Hentikan kekerasan oleh polisi dan taati SOP pengendalian massa. 

Untuk Ketua Partai Politik

- Bekukan kenaikan gaji/tunjangan DPR dan batalkan fasilitas baru.

- Publikasikan transparansi anggaran DPR secara proaktif.

- Selidiki harta anggota DPR yang bermasalah melalui KPK. 

Untuk DPR

- Dorong Badan Kehormatan DPR memeriksa anggota yang melecehkan aspirasi rakyat.

- Tegaskan sanksi partai bagi kader yang memicu kemarahan publik.

- Komitmen partai untuk berpihak pada rakyat di tengah krisis. 

Untuk TNI

- Libatkan anggota DPR dalam ruang dialog publik dengan mahasiswa dan masyarakat sipil.

- Tegakkan disiplin internal agar TNI tidak mengambil alih fungsi Polri.

- Pastikan komitmen publik TNI untuk tidak memasuki ruang sipil selama krisis demokrasi. 

Baca juga: Demo Hari Ini 3 September 2025: Massa Berpakaian Pink-Hitam Bawa Sapu Lidi, Simbol Lawan Kekerasan

Untuk Kementerian Sektor Ekonomi

- Pastikan upah layak bagi guru, tenaga kesehatan, buruh, dan mitra ojek online.

- Ambil langkah darurat untuk mencegah PHK massal dan lindungi buruh kontrak.

- Buka dialog dengan serikat buruh terkait upah minimum dan outsourcing.

BEM se-UI Bakal Aksi

Menjelang deadline "17+8 Tuntutan Rakyat", Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Indonesia (UI) akan menggelar aksi pada pekan ini.

Meski belum bisa memastikan kapan waktunya dan jumlah peserta, Ketua BEM UI, Atan Zayyid Sulthan, menegaskan aksi bakal dikakukan dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat. Aksi itu dalam waktu dekat, minggu ini," katanya, Rabu (3/9/2025), dikutip dari Kompas.com.

"Kami tegaskan, bahwa kami akan membawa aksi yang konstruktif dan juga berfokus pada perubahan-perubahan kebijakan," tegas dia, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul H-1 Deadline 17+8 Tuntutan Rakyat: BEM se-UI Siapkan Aksi, DPR Sudah Temui Perwakilan Mahasiswa.

Komnas HAM Rilis Jumlah Korban 

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) merilis data korban tewas selama demonstrasi yang terjadi sejak Senin (25/8/2025).

Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, mengatakan setidaknya 10 orang meninggal dunia, sebagian diduga menjadi korban kekerasan aparat.

Anis mengatakan pihaknya masih menyelidiki soal dugaan tersebut.

"Sejauh ini tercatat setidaknya 10 orang korban meninggal dunia, di mana beberapa di antaranya diduga kuat karena mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh aparat. Ini masih kami selidiki," jelas Anis, Selasa.

Berikut ini daftar 10 korban meninggal: 

Affan Kurniawan – driver ojol, tewas tertabrak rantis Brimob di Jakarta 

Akbar Basri – tewas saat Gedung DPRD Makassar terbakar 

Sarina Wati – tewas dalam insiden kebakaran DPRD Makassar 

Syaiful Akbar – tewas dalam insiden kebakaran DPRD Makassar 

Baca juga: Ikut Demo di DPR, Lisa Mariana Hampir Kena Gas Air Mata dan Borong Bakpao Rp2 Juta untuk Massa Aksi

Budi Haryadi – tewas dalam insiden kebakaran DPRD Makassar 

Rusdamdiansyah – driver ojol, tewas akibat pengeroyokan di Makassar 

Sumari (60) – tukang becak, diduga tewas terpapar gas air mata di Solo 

Rheza Sendy – mahasiswa Amikom Yogyakarta, tewas saat aksi ricuh 

Iko Juliant Junior – mahasiswa UNNES, meninggal setelah diduga dianiaya 

Andika Lutfi Falah – pelajar SMKN 14 Tangerang, tewas saat demo di DPR RI 

Selain korban meninggal, Komnas HAM juga mencatat sebanyak 1.683 ditangkap dan ditahan dalam kurun waktu 25 Agustus-1 September 2025 selama demonstrasi berlangsung.

Korban luka mencapai 429 orang, di mana 46 di antaranya masih dirawat.

Komnas HAM juga mencatat ada 28 aduan masyarakat, mayoritas terkait penangkapan sewenang-wenang oleh aparat.

Awal gelombang demonstrasi terjadi di depan Gedung DPR RI, Senin (25/8/2025), bertajuk "Indonesia Gelap, Revolusi Dimulai".

Tuntutan utama adalah pembubaran DPR, dipicu isu tunjangan rumah DPR RI Rp50 juta.

Kericuhan terjadi di sekitar flyover Ladokgi dan Restoran Pulau Dua setelah rombongan pelajar bentrok dengan aparat.

Aksi berlanjut pada Kamis (28/8/2025), oleh kelompok buruh, menuntut penghapusan outsourcing hingga pengesahan RUU Perampasan Aset.

Bentrok kembali pecah saat massa buruh bubar dan pelajar kembali terlibat.

Puncaknya, pengemudi ojol Affan Kurniawan tewas tertabrak rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat. Sejak itu, demonstrasi meluas ke berbagai kota. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar 40 Artis yang Ubah Foto Profil Jadi Brave Pink Hero Green: Wulan Guritno Hingga Vidi Aldiano.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved