MotoGP

Perasaan Enea Bastianini Melihat Pedro Acosta Naik Podium di MotoGP Malaysia, 'Agak Mengganggu'

Finish di posisi ketujuh, Enea Bastianini menutup MotoGP Malaysia 2025 dengan bahagia.

X/KTM
MOTOGP 2025 - Finish di posisi ketujuh, Enea Bastianini menutup MotoGP Malaysia 2025 dengan bahagia. (X/KTM) 

TRIBUNKALTIM.CO - Finish di posisi ketujuh, Enea Bastianini menutup MotoGP Malaysia 2025 dengan bahagia.

Dalam wawancara bersama jurnalis Manuel Pecino, pembalap Tech3 KTM Factory Racing itu mengaku mulai menemukan kembali ritme balap terbaiknya setelah melewati akhir pekan yang berat.

Meskipun awalnya frustrasi karena motor tak bekerja sebagaimana mestinya di hari Jumat, Bastianini mampu bangkit dan menutup akhir pekan dengan penampilan solid pada hari Minggu.

Bagaimana Bastianini menilai akhir pekan di Sepang?

Baca juga: Bukti Kebangkitan Honda di MotoGP, Bisa Salip Ducati di Trek Lurus

“Saya harus mengatakan kami telah banyak berkembang,” ujar Bastianini.

“Hari Jumat saya benar-benar kesal karena apa pun yang saya lakukan di atas motor tidak berhasil. Tapi kami bekerja keras, melakukan beberapa perubahan besar, dan akhirnya menemukan solusi. Hari ini kami secepat di sprint race."

"Pada sesi pemanasan (warm-up) saya tampil kompetitif, mungkin yang terbaik sejauh musim ini. Kami bekerja dengan baik, dan saya berharap bisa membawa paket ini ke sirkuit-sirkuit berikutnya.”
 
Saat ditanya mengenai “perubahan besar” yang dimaksud, ia menjelaskan:

Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG MotoGP Malaysia 2025, Link Live Streaming Trans7-SPOTV

“Kami banyak mengubah geometri motor, karena cara saya membalap sebelumnya tidak cukup. KTM membutuhkan gaya membalap yang sangat spesifik, dan di sini kami butuh sesuatu yang berbeda."

"Jadi kami ubah banyak hal dan akhirnya tampil lebih efektif."

"Yang paling sulit adalah harus mengubah gaya balap setiap akhir pekan untuk menyesuaikan dengan karakter motor. Tapi akhirnya kami menemukan arah yang membuat saya kembali merasa kompetitif.”
 
“Kami menemukan ritme dan manajemen ban yang jauh lebih baik”

Baca juga: Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 Hari Ini, Balapan Mulai Jam 14.00 WIB

Bagaimana rasanya selama balapan terkait daya cengkeram dan kecepatan?

“Cengkeraman ban sedikit berbeda hari ini, tapi berkat pengelolaan ban belakang yang lebih baik, semuanya berjalan lancar."

"Saya sempat memperkirakan ban akan menurun drastis di tiga atau empat lap terakhir, tapi ternyata tidak. Kami tetap konsisten, itu kemajuan besar."

"Saya pikir kami sama cepatnya dengan saat sprint race, dan itu menunjukkan hasil kerja keras tim.”

Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP Malaysia 2025, Bagnaia tak Terbendung di Sepang

Hari Jumat sempat menjadi titik terendah. Apa yang berubah hingga hari Minggu tampil begitu berbeda?

“Jumat itu semuanya gagal. Saya frustrasi karena apa pun yang dicoba tidak membuat motor lebih baik. Tapi tim bereaksi dengan cepat, kami membuat penyesuaian besar, dan Sabtu langsung terlihat perbaikan."

"Itu langkah maju yang penting. Sejak sesi pemanasan hari Minggu, saya sudah merasa percaya diri."

"Ketika motor punya setelan dasar yang bekerja dengan baik, kamu bisa mengendarainya dengan lebih bebas, dan itu membuat perbedaan besar.”

Baca juga: Ambisi Aprilia di MotoGP 2026, Target Juara Dunia dengan Komposisi Pembalap Paling Kuat

“Target saya sekarang adalah konsistensi; hasil besar akan datang kemudian”

Apa yang masih kurang dari KTM untuk bisa bersaing di posisi teratas?

“Kalau kami masih harus banyak ubah-ubah setelan, berarti kami belum punya basis motor yang benar-benar solid. Kami masih butuh sedikit lagi agar bisa kompetitif di semua trek."

"Target di beberapa seri terakhir ini adalah menemukan konsistensi. Saya ingin lebih percaya diri dan punya dasar kuat untuk musim depan."

Baca juga: Pedro Acosta Tercepat di Practice MotoGP Malaysia 2025, Honda dan Yamaha Dominasi 5 Besar

"Saya tahu akan ada banyak perubahan teknis di 2026, dan kami harus siap dengan keunggulan sejak awal.”
 
Tentang rekan setimnya, Pedro Acosta: “Motivasinya tinggi, bukan tekanan”

Pedro Acosta kembali naik podium. Bagaimana perasaan Bastianini melihat pencapaian rekan setimnya itu?

“Tentu saja rasanya agak mengganggu, tapi juga memotivasi. Jika dia bisa melakukannya, berarti motor ini mampu bersaing dengan tiga besar."

Baca juga: Profil Raul Fernandez, Pembalap Aprilia Pecah Telur, Juara MotoGP Australia 2025

"Ritme saya sebenarnya bagus, tapi saya start dari posisi ke-19 lagi, wajar kalau kesal. Begitu kami memperbaiki kualifikasi, saya yakin bisa bertarung lebih jauh ke depan."

"Hasil Pedro tidak membuat saya khawatir; justru membuat saya ingin bekerja lebih keras.”
 
“Fokus utama adalah stabilitas, hasil besar akan mengikuti”

Apa harapan Bastianini untuk seri-seri terakhir sebelum musim berakhir?

Baca juga: Bukti Kebangkitan Honda di MotoGP, Bisa Salip Ducati di Trek Lurus

“Yang terpenting adalah mempertahankan arah ini. Akhir pekan di Malaysia memberi banyak pelajaran: cara mengelola ban belakang, cara bekerja pada setelan dasar motor, dan cara menyesuaikan gaya balap saya."

"Jika kami terus di jalur ini, saya yakin kami akan memulai musim 2026 dengan arah yang jauh lebih jelas."

"Tujuannya bukan langsung podium, tapi menjadi lebih konsisten. Ketika itu tercapai, hasil besar akan datang dengan sendirinya.”
 
Posisi ketujuh di Sepang memang bukan hasil terbaik bagi Enea Bastianini, tetapi menjadi salah satu yang paling berharga.

Ia berhasil mengubah frustrasi menjadi kemajuan, menutup akhir pekan penuh pembelajaran dengan semangat baru.

“Kami sudah bekerja dengan baik.” (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved