Toprak Razgatlioglu Menuju MotoGP 2026, Taruhan Besar Yamaha

TRIBUNKALTIM.CO - Kepindahan Toprak Razgatlioglu ke MotoGP pada musim depan, membuatnya kembali menjadi sorotan utama dunia balap motor.

Juara Dunia Superbike asal Turki itu resmi akan debut di MotoGP 2026 bersama Prima Pramac Yamaha, langkah besar yang menandai babak baru dalam kariernya, sekaligus taruhan besar bagi pabrikan Jepang tersebut.

Namun di balik pengumuman megah itu, tersimpan kisah yang lebih kompleks: hubungan yang awalnya dingin antara Yamaha dan sang pebalap, hingga perubahan sikap yang terjadi berkat peran krusial Paolo Pavesio, sosok penting di balik strategi Yamaha.

Menurut komentar analis WorldSBK Gregory Haines dalam sebuah podcast, Yamaha pada awalnya belum sepenuhnya yakin dengan potensi Razgatlioglu di MotoGP.

Baca juga: Sejarah Baru Buat NKRI, Dua Lulusan Astra Honda Racing School Melaju ke Gelaran MotoGP 2026

“Saya mendapat kesan dari beberapa orang di Yamaha bahwa saat Toprak menjalani tes di Jerez, dia meminta posisi duduk lebih rendah dan beberapa modifikasi, tetapi permintaan itu tidak dikabulkan,” ujar Haines.

Haines menambahkan bahwa saat itu, Direktur Yamaha Racing Lin Jarvis tampak belum benar-benar tertarik untuk mendorong Toprak ke MotoGP.

Sebaliknya, dukungan justru datang dari Paolo Pavesio, yang akhirnya mengambil langkah untuk memastikan proyek ini terwujud.

Keputusan inilah yang kemudian mengubah arah karier sang juara Superbike dan menjadi titik awal bagi transfer besar ke MotoGP.

Baca juga: Sinyal Perpisahan Fabio Quartararo dengan Yamaha, Sang Juara Dunia MotoGP 2021 Pensiun?

Untuk musim 2026, Prima Pramac Yamaha akan menurunkan duet Jack Miller dan Toprak Razgatlioglu.

Kombinasi ini dianggap sebagai perpaduan antara pengalaman dan agresivitas, dua kualitas penting dalam masa transisi Yamaha menuju era baru.

Yamaha sendiri tengah menyiapkan prototipe mesin V4 untuk masa depan.

Strateginya jelas: Miller menjadi pilar stabilitas, sementara Toprak menjadi taruhan berani, simbol ambisi dan keberanian tim dalam menghadapi reformasi teknis 2027 yang akan menghadirkan mesin 850cc dan ban Pirelli sebagai standar baru.

Baca juga: Dua Pembalap Lulusan AHRS Tembus MotoGP 2026, Sejarah Baru untuk Indonesia

“Semangat juang dan determinasi Toprak sangat cocok dengan karakter tim Prima Pramac,” ujar Pavesio menegaskan.
 
Meski resmi menembus MotoGP, Razgatlioglu sadar bahwa transisi dari World Superbike ke MotoGP bukan perkara mudah.

Banyak juara Superbike sebelumnya yang kesulitan beradaptasi dengan karakter mesin dan dinamika kompetisi yang berbeda.

Selain itu, proyek Yamaha 2026 berpotensi dibayangi oleh transisi besar menuju regulasi baru 2027.

Baca juga: Perasaan Enea Bastianini Melihat Pedro Acosta Naik Podium di MotoGP Malaysia, Agak Mengganggu

Hal ini bisa menjadi hambatan bagi pengembangan motor dan adaptasi pebalap dalam waktu singkat.

Razgatlioglu kini dihadapkan pada dua tantangan besar: beradaptasi dengan cepat di MotoGP, dan menunjukkan performa kompetitif sebelum era baru dimulai.

Lebih dari sekadar pebalap Superbike berprestasi, Toprak kini menjadi tokoh strategis dalam proyek besar Yamaha.

Langkahnya ke MotoGP bukan hanya persoalan karier pribadi, tetapi juga bagian dari reposisi pabrikan Jepang yang tengah berupaya bangkit di tengah dominasi Ducati dan KTM.

Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG MotoGP Malaysia 2025, Link Live Streaming Trans7-SPOTV

Namun, pertanyaan...

Apakah Toprak mampu menembus batas ekspektasi dan menjadi penantang serius di MotoGP dalam waktu singkat?

Dan apakah Yamaha mampu mengantarkannya ke puncak sebelum revolusi teknis 2027 tiba?

Yang pasti, Toprak Razgatlioglu kini bukan lagi sekadar juara WorldSBK, ia adalah simbol keberanian Yamaha dalam menghadapi masa depan MotoGP. (*)