Liga Italia
Potensi Starter Adrien Rabiot, Opsi Baru di Lini Tengah AC Milan pada Laga Kontra Bologna
Adrien Rabiot disebut sebagai kandidat starter yang realistis akhir pekan ini, sekaligus membuka opsi baru bagi lini tengah AC Milan.
TRIBUNKALTIM.CO - Adrien Rabiot disebut sebagai kandidat starter yang realistis akhir pekan ini, sekaligus membuka opsi baru bagi lini tengah AC Milan.
Kamis (11/9/2025) secara tidak resmi menjadi “hari Rabiot”.
Gelandang asal Prancis itu mendarat di Bandara Malpensa, lalu menuju Milanello untuk menjalani tes medis serta bergabung dalam sesi latihan perdana bersama Rossoneri.
Kedatangannya memang sedikit lebih lambat dibanding rekrutan anyar lain, karena sebelumnya ia mengikuti agenda internasional.
Baca juga: AC Milan Sudah Bergerak Mencari Pengganti Mike Maignan
Akhirnya, Massimiliano Allegri kembali dipertemukan dengan sosok yang ia inginkan.
Menurut laporan Gazzetta dello Sport, performa Rabiot di hari pertamanya cukup meyakinkan sehingga berpotensi langsung mendapat kesempatan tampil melawan Bologna akhir pekan ini.
Setibanya di Milanello, Rabiot disambut staf klub termasuk Marangon sebelum menjalani rangkaian tes kebugaran tertutup.
Setelah itu, ia bertemu dengan Allegri dan para pemain AC Milan lainnya.
Tak lama bersantai, gelandang baru AC Milan itu langsung ambil bagian dalam latihan sore bersama skuad.
Hari yang penuh senyum, bahkan diwarnai suasana meriah karena bertepatan dengan perayaan ulang tahun Luka Modric.
Rabiot terakhir kali bermain sejak menit awal pada pertengahan Agustus lalu, tepat saat dirinya sempat bersitegang dengan rekan setim, Rowe, yang berpeluang kembali ditemuinya akhir pekan ini.
Selama jeda internasional, ia hanya mencatat 34 menit bermain.
Baca juga: AC Milan Siapkan 2 Penjaga Gawang Calon Pengganti Mike Maignan
Meski begitu, Rabiot memastikan kondisinya fit.
Hal tersebut terlihat jelas dalam sesi latihan di Milanello, di mana ia menunjukkan intensitas tinggi dan kesiapan penuh.
Allegri sejatinya sudah mempertimbangkan untuk menurunkannya sejak awal.
Namun setelah melihat penampilan perdana sang gelandang, opsi itu tampaknya semakin kuat menjadi kenyataan.
Kepercayaan antara Allegri dan Rabiot juga menjadi faktor penting, sekaligus alasan mengapa transfer ini bisa terwujud.
Latar Belakang Rabiot
Adrien Rabiot resmi mendarat di AC Milan pada musim panas 2025, menjadi rekrutan ketiga paling senior Rossoneri setelah Pietro Terracciano dan Luka Modric.
Kedatangannya membawa bukan hanya pengalaman, tetapi juga cerita panjang penuh lika-liku sejak awal kariernya.
Baca juga: Buka Peluang Kembali ke Liga Italia, Milan Skriniar Bantah Berkomunikasi dengan AC Milan
Rabiot mulai bermain sepak bola di usia enam tahun bersama Créteil, sebelum sempat pindah ke Alfortville dan kembali lagi ke Créteil.
Perjalanan uniknya dimulai pada 2008 ketika ia bergabung dengan akademi Manchester City pada usia 13 tahun.
Saat itu, City baru mulai memasuki era baru dengan suntikan dana besar.
Mantan manajer akademi Jim Cassell bahkan menyebut Rabiot punya kaki kiri yang indah dan kemampuan distribusi bola luar biasa.
Namun, situasi keluarga membuat ibunya, Veronique, yang sepanjang karier sering terlibat dalam keputusannya, membawa Rabiot kembali ke Prancis karena sang ayah sakit.
Setelah sempat berlabuh di Pau dan Pôle Espoirs Castelmaurou, Rabiot masuk akademi PSG pada 2010.
Dua tahun kemudian, ia menandatangani kontrak profesional dan debut di bawah Carlo Ancelotti.
Pada usia 17 tahun, ia sudah mencatat sejarah sebagai gelandang termuda PSG.
Baca juga: Divock Origi Bertahan di AC Milan Setelah Segala Upaya Mendepaknya Gagal
Namun, di balik potensinya, konflik dengan klub kerap muncul.
Ibunya menolak keputusan pelatih Laurent Blanc hingga menghadang di tempat latihan.
Meski sempat mendapat kontrak baru, Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi mengingatkan agar ia menghormati klub, pelatih, dan rekan setim.
Seiring waktu, Rabiot makin penting bagi PSG, tetapi masalah di luar lapangan, mulai dari kontrak, isu dengan Federasi Prancis, hingga kasus indisipliner, menggerus reputasinya.
Pada 2019, setelah berselisih dengan klub, ia meninggalkan Paris dengan status bebas transfer.
Rabiot bergabung dengan Juventus pada usia 24 tahun.
Awalnya ia kesulitan beradaptasi dan bahkan sempat dikritik langsung oleh Massimiliano Allegri.
Namun, seiring waktu, keduanya membangun hubungan baik.
Baca juga: Peran Luka Modric di AC Milan Ternyata Tidak Sesuai Rencana Awal Massimiliano Allegri
Allegri menilai Rabiot akhirnya mencapai kematangan, bahkan menyebutnya pemain penting setelah tampil gemilang di Derby d’Italia.
Meski sempat dikaitkan dengan Manchester United, Rabiot memilih bertahan di Turin.
Ia kemudian menjadi salah satu motor lini tengah Juve, dengan kontribusi signifikan baik dalam distribusi bola maupun agresivitas.
Ketika Allegri meninggalkan Juventus, Rabiot juga angkat kaki.
Ia memilih bergabung dengan Marseille, rival bebuyutan PSG, yang memicu kontroversi di Prancis.
Meski mendapat kritik keras, performanya stabil, bahkan sempat menuntut pengakuan sebagai salah satu dari tiga gelandang terbaik Ligue 1 musim itu.
Namun, insiden perilaku tidak pantas di ruang ganti membuatnya masuk daftar jual pada Agustus 2025.
Inilah yang membuka pintu bagi kepindahannya ke AC Milan.
Baca juga: Divock Origi Bertahan di AC Milan Setelah Segala Upaya Mendepaknya Gagal
Rabiot kini memulai lembaran baru bersama Rossoneri.
Dengan pengalaman di level tertinggi, kualitas teknik, dan hubungan dekat dengan Allegri yang kini membesut AC Milan, ia diharapkan bisa memperkuat lini tengah.
Meski masa lalunya dipenuhi kontroversi, satu hal yang tak bisa dibantah: Adrien Rabiot adalah gelandang dengan kualitas istimewa, yang bisa menjadi pembeda di Serie A musim ini.
Transfer Rating
Kualitas Adrien Rabiot sudah tidak diragukan lagi.
Saat berada dalam performa terbaiknya, gelandang asal Prancis itu tampil brilian.
Ia menawarkan sentuhan teknis, progresi serangan, serta pengalaman berharga yang selama beberapa musim terakhir terasa kurang di skuad AC Milan.
Kehadirannya juga dipandang sebagai peningkatan instan dibanding Yunus Musah, yang hengkang untuk memberi ruang bagi transfer ini.
Baca juga: AC Milan Siapkan 2 Penjaga Gawang Calon Pengganti Mike Maignan
Lebih jauh, kedatangan Rabiot juga menjadi sinyal positif bahwa manajemen AC Milan mendengarkan keinginan Massimiliano Allegri.
Sang pelatih memang diketahui memasukkan nama Rabiot dalam daftar pemain yang ia inginkan, dan klub berhasil mewujudkannya, meski sebelumnya sempat muncul rumor soal kurangnya dukungan terhadap pelatih sepanjang musim panas.
Namun, ada catatan penting yang tidak bisa diabaikan: peran ibunya sekaligus agennya, Veronique.
Sepanjang karier, ia kerap berada di balik berbagai kontroversi sang pemain.
Rossoneri tentu tidak bisa mengambil risiko terjadi perselisihan di masa depan.
Meski demikian, kesediaan Veronique menerima kesepakatan lebih ringan demi membuka jalan transfer ke AC Milan bisa jadi tanda adanya perubahan sikap.
Menilai transfer Rabiot saat ini jelas tidak mudah.
Bisa saja ini menjadi langkah jenius, atau justru blunder besar.
Namun satu hal pasti: kepindahan ini menyimpan potensi menarik yang akan sangat menentukan perjalanan AC Milan musim ini. (*)
Prediksi Juventus vs Inter Milan di Liga Italia, Siapa yang Menang? |
![]() |
---|
AC Milan Sudah Bergerak Mencari Pengganti Mike Maignan |
![]() |
---|
AC Milan Siapkan 2 Penjaga Gawang Calon Pengganti Mike Maignan |
![]() |
---|
Buka Peluang Kembali ke Liga Italia, Milan Skriniar Bantah Berkomunikasi dengan AC Milan |
![]() |
---|
Satu Tropi Terakhir Jadi Misi Luka Modric Bersama AC Milan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.