Liga Italia

Nasib Samuele Ricci di AC Milan, Kalah Saing dengan Modric Membuatnya tak Dipanggil Timnas Italia

Gelandang anyar AC Milan, Samuele Ricci, tidak dipanggil untuk memperkuat Timnas Italia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.

ig ricci_samuele_28
RICCI KALAH SAING - Gelandang anyar AC Milan, Samuele Ricci, tidak dipanggil untuk memperkuat Timnas Italia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. (ig ricci_samuele_28) 

TRIBUNKALTIM.CO - Gelandang anyar AC Milan, Samuele Ricci, tidak dipanggil untuk memperkuat Timnas Italia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.

Samuele Ricci digadang-gadang sebagai salah satu gelandang muda paling berbakat dalam skuat Italia saat ini.

Namun, nasibnya di AC Milan sejauh musim ini justru tidak seindah yang dibayangkan.

Setelah AC Milan menjual Tijjani Reijnders, dana hasil penjualan itu langsung digunakan untuk mendatangkan Ricci.

Baca juga: Massimiliano Allegri Bawa Perubahan Positif di Skuad AC Milan, Target Tetap Sama

Transfer ini sebenarnya sudah lama direncanakan, namun baru terealisasi begitu ketertarikan terhadap Reijnders meningkat.

Namun tak lama kemudian, AC Milan juga mendatangkan Luka Modric, dan keputusan itu terbukti tepat. S

ang legenda Kroasia tampil luar biasa di lini tengah Rossoneri, tapi dampaknya sangat terasa bagi Ricci, menyusutnya menit bermain karena Modric kini menempati peran lebih dalam di tengah lapangan.

Dalam kompetisi Serie A musim ini, Ricci baru mencatatkan tiga penampilan dengan rata-rata hanya 20 menit bermain per laga.

Baca juga: 5 Catatan Positif AC Milan Efek Kembalinya Massimiliano Allegri

Angka yang sangat kecil untuk pemain yang sempat digadang akan menjadi motor baru permainan AC Milan.

Minimnya waktu bermain itu pun kini berdampak pada posisinya di Timnas Italia.

Ricci mulai tersingkir dari daftar pilihan utama pelatih.

Berbicara dalam konferensi pers, pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso menyoroti situasi Ricci, sebagaimana dikutip oleh Pazzi Di Fanta.

Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia: AC Milan Dikaitkan dengan 5 Pemain Top

“Ricci? Saya berharap dia bisa menemukan tempatnya di AC Milan, tetapi semuanya belum berakhir; dia bisa banyak belajar dari Modric,” ujar Gattuso.

Ricci kini berada di persimpangan karier.

Di satu sisi, ia memiliki kesempatan langka untuk belajar langsung dari Modric, salah satu gelandang terbaik dunia.

Namun di sisi lain, jika menit bermainnya terus terbatas, kariernya bisa terhambat, termasuk peluang tampil reguler bersama Timnas Italia.

Baca juga: 5 Rumor Transfer Pemain AC Milan, Ada Gelandang Real Madrid Hingga Kiper Spurs

Bagi AC Milan, tantangannya adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara memberi ruang bagi pemain muda potensial seperti Ricci dan tetap mempertahankan performa stabil di bawah arahan Modric di lini tengah.

Gattuso Panggil 27 Pemain

Pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso, telah mengumumkan daftar 27 pemain yang akan memperkuat Gli Azzurri pada dua laga penting bulan Oktober melawan Estonia dan Israel dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Italia kini menghadapi tantangan berat di Grup I, di mana Norwegia memimpin klasemen dengan selisih satu poin dan memiliki selisih gol jauh lebih baik.

Baca juga: Massimiliano Allegri Ingin Boyong Rodrigo Bentancur ke AC Milan

Kondisi ini membuat Italia berpotensi harus melalui babak playoff lagi jika ingin memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, turnamen yang akan menjadi partisipasi pertama mereka sejak edisi 2014.

Menurut data dari Transfermarkt, terdapat tiga pemain yang menjadi pemain dengan nilai pasar tertinggi di skuad Italia kali ini.

Alessandro Bastoni – €80 juta

Nicolò Barella – €75 juta

Sandro Tonali (mantan pemain Milan) – €60 juta

Sementara itu, dua nama lain yang juga mencuri perhatian adalah:

Federico Dimarco (Inter Milan) dan Moise Kean (Fiorentina) – masing-masing €50 juta

Mateo Retegui (Genoa) – €45 juta

Baca juga: Bursa Transfer: AC Milan Terus Memantau Perkembangan Arda Guler di Real Madrid

Baik Retegui maupun Kean tampil menonjol dalam dua laga pertama Gattuso sebagai pelatih kepala pada September lalu, dan keduanya diharapkan kembali menjadi sumber gol utama Azzurri bulan ini.

Gattuso memulai debutnya bersama Timnas dengan gaya yang eksplosif.

Italia menghajar Estonia 5-0 di laga perdananya, lalu menang dramatis 5-4 atas Israel beberapa hari kemudian.

Namun, sang pelatih mengakui bahwa meski hasilnya positif, timnya masih perlu banyak berbenah.

Baca juga: Bersaing dengan Banyak Klub Besar, AC Milan tak Gentar Tetap Ingin Datangkan Arda Guler

“Itu pertandingan paling gila yang pernah saya jalani sebagai pelatih. Kami terlalu sering menyerang tanpa keseimbangan dan memberi Israel peluang untuk menghukum kami lewat serangan balik,” ujar Gattuso seusai laga.

“Kami tim yang sedikit ‘gila’. Terlalu rapuh dan mudah kebobolan gol-gol konyol. Tapi ini tanggung jawab saya, bukan para pemain. Kami harus belajar menjadi tim dengan identitas sendiri.”

Italia kini bertekad menjaga momentum positif dan mengamankan tiket otomatis ke Piala Dunia 2026.

Dengan kombinasi pemain bintang seperti Barella, Bastoni, dan Dimarco, serta semangat khas Gattuso di pinggir lapangan, Gli Azzurri berharap bisa menulis babak baru dalam sejarah sepak bola mereka. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved