Timnas Indonesia

Gagal Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Ungkap Masa Depannya Masih Abu-abu

Kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 menjadi titik balik yang menyakitkan bagi skuad Garuda dan pelatih Patrick Kluivert.

MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
PELATIH TIMNAS INDONESIA - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (23/3/2025). Reaksi Patrick Kluivert soal masa depannya sebagai pelatih usai gagal bawa Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026 (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM) 

Ia mengakui bahwa hasil akhir sangat sulit diterima, terutama karena ia melihat langsung kerja keras para pemain dan staf pelatih.

“Dan itu sangat sulit untuk diterima, karena saya melihat dari dalam bagaimana kerasnya semua orang bekerja,” ungkapnya.

“Semua orang punya opini, tapi mereka tidak tahu seberapa keras kami bekerja.”

Kluivert juga menyinggung perjuangan individu seperti Kevin Diks, yang menurutnya telah berjuang luar biasa untuk mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia.

Kebanggaan untuk Garuda: Mimpi yang Tak Sepenuhnya Gagal

Meski gagal lolos, Patrick Kluivert tetap menilai bahwa rakyat Indonesia bisa bangga terhadap perjuangan Timnas Indonesia.

Ia menyebut bahwa mimpi tampil di Piala Dunia bukan hanya milik pelatih atau pemain, tetapi milik seluruh bangsa.

“Saya pikir rakyat Indonesia bisa benar-benar bangga terhadap para pemain dan semua orang yang telah bekerja keras mencoba mewujudkan mimpi semua orang, bukan hanya mimpi saya, bukan hanya mimpi para pemain, tapi mimpi semua orang,” jelas Patrick Kluivert.

Ia juga menekankan bahwa perjuangan Timnas Indonesia tidak mudah.

Dalam prosesnya, banyak tantangan yang harus dihadapi, baik secara teknis maupun mental.

Reaksi Publik: Tagar #KluivertOut dan #ErickOut Menggema

Kegagalan ini memicu gelombang reaksi di media sosial.

Tagar #KluivertOut dan #ErickOut (merujuk pada Ketua Umum PSSI Erick Thohir) langsung trending, menandakan kekecewaan publik terhadap hasil akhir dan kepemimpinan tim nasional.

Meski demikian, Kluivert tidak menanggapi langsung tagar tersebut. Ia lebih memilih untuk fokus pada refleksi internal dan menyerahkan penilaian kepada publik.

“Saya mempersilakan semua pihak yang ingin mengungkapkan pendapatnya setelah kegagalan Timnas Indonesia,” katanya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved