Liga Italia

Inter Milan vs AC Milan: Duel Sengit di Lini Tengah, Luka Modric Melawan 'anti-Modric'

Luka Modric menghadapi debut pertamanya bersama AC Milan melawan Inter Milan di pekan ke-12 Liga Italia

acmilan.com
INTER VS MILAN - Luka Modric sip menghadapi debut pertamanya bersama AC Milan melawan Inter Milan di pekan ke-12 Liga Italia. (acmilan.com) 
Ringkasan Berita:
  • Para pemain AC Milan mulai kembali dari tugas internasional. Leao, Pavlovic, Odogu, Nkunku, dan Modric sudah tiba, dengan Modric langsung ikut latihan jelang derby kontra Inter.
  • Empat pemain lain masih dinanti. Modric yang jadi motor 3-5-2 Allegri siap tampil pada derby pertamanya. 
  • AC Milan datang dengan modal rekor tak terkalahkan musim lalu atas Inter, sementara pengalaman Allegri memberi keuntungan taktis.

TRIBUNKALTIM.CO - Para pemain AC Milan mulai berdatangan dari tugas internasional.

Seperti dilaporkan MilanNews, Rafael Leao, Strahinja Pavlovic, David Odogu, dan Christopher Nkunku sudah tiba kembali di Milan pada Rabu pagi.

Sementara itu, Luka Modric mendarat di Italia pada sore hari.

Menariknya, gelandang Kroasia tersebut langsung bergabung dalam sesi latihan sore.

Baca juga: Galatasaray Tertarik Datangkan Rafael Leao, Bagaimana Reaksi AC Milan?

Keputusan Modric untuk segera berlatih menunjukkan komitmen besarnya menghadapi laga besar melawan Inter Milan.

Kini, hanya empat pemain yang masih belum kembali dan dijadwalkan tiba: Alexis Saelemaekers, Koni De Winter, Zachary Athekame, dan Davide Bartesaghi.

Laga berjatujuk derby Della Madoninna, antara Inter Milan vs AC Milan, digelar di San Siro pada pekan ke-12 Liga Italia, Senin (24/11/2025), pukul 02.45 WIB.

Sejak kedatangannya ke AC Milan, Luka Modric bukan hanya menunjukkan kualitas permainan yang tetap terjaga di usia 40 tahun, tetapi juga menjadi teladan dalam hal kedisiplinan, perawatan tubuh, dan profesionalisme.

Kepulangannya lebih cepat dari jadwal tentu menjadi angin segar bagi Allegri, terlebih ia menempatkan Modric sebagai poros permainan dalam formasi 3-5-2.

Pada derby nanti, ia bakal berduel langsung dengan Hakan Calhanoglu, yang disebut-sebut sebagai “anti-Modric”.

Laga tersebut juga akan menjadi derby Milan pertama Modric, setelah sebelumnya tampil dalam 42 partai derby Madrid bersama Real Madrid sejak 2012 hingga 2025.

Dari total tersebut, ia mencatat 18 kemenangan, 14 hasil imbang, dan 10 kekalahan melawan Atletico Madrid.

Baca juga: Sosok Strand Larsen, Penyesalan Terbesar AC Milan dan Mimpi Buruk Timnas Italia

Modric belum pernah mencetak gol di laga derby, tetapi telah menyumbang lima assist.

Ia tentu masih mengingat gol perdananya di San Siro, penentu kemenangan atas Bologna, namun menjadi sosok kunci dalam derby melawan Inter Milan akan memiliki makna yang jauh lebih besar.

Catatan Derby

Menghapus musim lalu dari ingatan bukan perkara mudah.

Bagaimanapun, itu adalah musim pertama dalam beberapa tahun terakhir di mana Rossoneri gagal lolos ke kompetisi Eropa.

Posisi kedelapan di klasemen tak mampu tertolong oleh malam bersejarah di Arab Saudi maupun malam-malam penuh gairah di San Siro.

Meski begitu, catatan derbi musim lalu menjadi semacam pelarian.

Musim itu buruk, tetapi setidaknya ada satu hal yang bisa dibanggakan.

Baca juga: Galatasaray Usik Ketenangan AC Milan, Goda Rafael Leao dengan Gaji Selangit

Yang dimaksud, tentu saja, adalah rekor pertemuan melawan Inter Milan.

AC Milan memainkan 55 laga musim lalu, dan lima di antaranya melawan rival terbesar mereka.

Tidak satu pun berakhir dengan kekalahan.

Menang, menang, imbang, imbang, menang.

Matteo Gabbia, Tammy Abraham, dan Luka Jovic menjadi kunci dalam tiga kemenangan besar itu.

Sang bek Italia mencetak gol sundulan telat untuk menghadiahkan kemenangan derbi pertama setelah enam laga beruntun selalu kalah.

Momen besar bagi pemain yang tengah menjalani tahun penuh penebusan, sekaligus menempatkan dirinya lebih dalam di hati para Milanisti.

Abraham kemudian menulis kisah yang hampir serupa.

Baca juga: Laga Inter Milan vs AC Milan Jadi Derby Paling Bergengsi di Eropa Saat Ini

Gol telat lainnya, comeback lainnya, dan kemenangan lainnya di ajang Supercoppa Italiana.

Dua laga, dua kemenangan, keduanya sarat drama.

Kemudian ada Jovic.

Sering terpinggirkan sepanjang musim, striker Serbia itu memanfaatkan kesempatan langka dengan sempurna dan mencetak dua gol hanya dalam waktu 49 menit.

Cara ideal untuk membuktikan bahwa kualitas yang pernah dipercayakan kepada dirinya belum hilang.

Pada satu titik, muncul wacana bahwa Inter Milan bisa meraih empat gelar sekaligus.

Jika mereka mampu mencuri hasil dari AC Milan di kelima pertemuan, mereka hampir pasti mengamankan treble domestik.

Namun akhirnya, mereka tidak mendapatkan apa pun.

Baca juga: Sensasi Pemuda 21 Tahun Asal Guinea-Bissau, AC Milan dan Banyak Klub Eropa Tertarik

Dalam musim yang berjalan penuh keputusasaan, derbi justru menjadi cahaya terang.

Sebuah bahan untuk dibanggakan, sesuatu yang kini harus dipertahankan AC Milan.

Jika sebelumnya Inter Milan memegang hak membual, kini Rossoneri berpeluang menciptakan rentetan kemenangan mereka sendiri.

Tentu, banyak perubahan terjadi sejak laga terakhir musim 2024/25, baik di AC Milan maupun Inter Milan.

Namun fakta bahwa dua pelatih yang tak akan dikenang setara Massimiliano Allegri justru mampu menaklukkan Inter Milan yang skuadnya relatif tak banyak berubah, menambah nilai pada pencapaian musim lalu.

Catatan musim lalu sudah menjadi alasan tersendiri untuk percaya diri.

Namun dari sudut pandang pelatih, ada alasan tambahan bagi AC Milan.

Massimiliano Allegri, berbeda dengan Christian Chivu, bukan orang baru dalam menghadapi Inter Milan.

Baca juga: AC Milan di Atas Angin Dapatkan Robert Lewandowski, Sang Striker Tolak Fenerbahce dan Klub Arab

Ia telah memimpin 27 laga Serie A melawan Nerazzurri dan hanya kalah sembilan kali, dua di antaranya saat masih menukangi Cagliari.

Lebih menarik lagi, dalam 10 tahun terakhir, ia hanya menelan tiga kekalahan dari Inter Milan di liga.

Jika fokus hanya pada derbi Milan, rekornya memang tidak istimewa, dua kemenangan dari tujuh laga Serie A.

Namun, kesempatan pertamanya tak pernah dilupakan: Allegri memenangkan dua derbi pertamanya pada musim debut.

Untuk catatan, laga pertama musim tersebut juga berlangsung tandang di bulan November.

Pada pertemuan kedua di Serie A musim itu, AC Milan mengunci Scudetto.

Banyak yang menyebut laga tersebut sebagai mahakarya Allegri.

Dua gol Alexandre Pato dan satu gol telat Antonio Cassano menutup derbi dengan sempurna, momen yang masih membekas di ingatan Milanisti hingga kini.

Baca juga: Derby della Madonnina Sepekan Lagi, Inter Milan vs AC Milan Jadi Derby Paling Bergengsi di Eropa

Sementara itu, jika menyinggung Chivu secara singkat, rekornya di laga besar musim ini tidak mengesankan.

Inter Milan kalah dari Juventus dan Napoli, dan meski menang tipis atas Roma, mereka belum terlihat benar-benar nyaman dalam laga-laga besar.

Mentalitas menjadi faktor vital saat memasuki pertandingan sebesar derbi, dan pengalaman Allegri jelas menjadi keuntungan langsung bagi AC Milan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved