Aplikasi
Fitur Poke di Facebook Diperbarui untuk Jangkau Gen Z, Mirip Streak di TikTok
Meta memperbarui salah satu fitur Facebook paling ikonik dan nostalgik dari masa awal pendiriannya yaitu fitur Poke.
Penulis: Briandena Silvania Sestiani | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Meta memperbarui salah satu fitur Facebook paling ikonik dan nostalgik dari masa awal pendiriannya yaitu fitur Poke.
Fitur Facebook ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004 sebagai cara sederhana untuk menyapa teman secara virtual—tanpa kata, tanpa konten, hanya satu sentuhan digital yang bisa berarti apa saja.
Kini, di tahun 2025, Poke diperbarui dengan elemen visual dan mekanisme interaksi yang dirancang khusus untuk menarik perhatian generasi muda, terutama Gen Z.
Poke adalah fitur yang memungkinkan pengguna Facebook untuk “mencolek” teman mereka—sebuah bentuk interaksi ringan yang bisa diartikan sebagai sapaan, ajakan bercanda, atau bahkan godaan.
Tidak seperti pesan atau komentar, poke tidak memiliki isi teks.
Baca juga: Daftar 8 Fitur WhatsApp yang Sedang Tren Saat Ini, Kunci Obrolan hingga Bagikan Status ke Facebook
Justru karena kesederhanaannya, fitur ini dulu sangat populer di kalangan remaja dan mahasiswa sebagai cara untuk memulai interaksi tanpa tekanan.
Menurut Meta, “mengirim colekan kini jadi lebih mudah,” karena pengguna bisa langsung mencolek teman dari profil mereka.
Setiap colekan akan memunculkan notifikasi di akun penerima, membuat interaksi terasa lebih personal dan langsung.
Fitur Poke: Tidak Pernah Benar-Benar Hilang
Meskipun sempat dianggap usang dan tidak relevan, secara teknis fitur Poke tidak pernah benar-benar dihapus dari Facebook.
Ia hanya dipinggirkan dari tampilan utama sejak 2014, ketika fitur-fitur baru seperti Messenger, Reactions, dan Stories mulai mendominasi.
Namun, Meta mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak pembaruan pada Maret 2024, penggunaan Poke meningkat secara signifikan—bahkan mencapai lonjakan 13 kali lipat dalam satu bulan setelah fitur tersebut dipermudah aksesnya.
Baca juga: 2 AI untuk Edit Video Action Figure Bergerak Gratis yang Viral di TikTok Lengkap Promptnya
Mirip Streak di TikTok dan Snapchat
Untuk menjangkau pengguna muda yang terbiasa dengan interaksi berbasis gamifikasi, Meta kini menambahkan sistem pelacakan jumlah poke antar teman.
Setiap kali dua pengguna saling mencolek, angka “poke count” mereka bertambah.
Jika jumlahnya tinggi, ikon khusus seperti emoji api atau angka “100” akan muncul di samping nama teman tersebut—mirip dengan sistem streak di Snapchat dan TikTok.
Apa Itu Streak?
Streak adalah fitur di Snapchat dan TikTok yang melacak berapa hari berturut-turut dua pengguna saling berinteraksi.
Fitur ini mendorong pengguna untuk terus aktif agar streak mereka tidak terputus.
Meskipun efektif dalam meningkatkan keterlibatan, streak juga menuai kritik karena dianggap adiktif dan berpotensi merusak kesehatan mental anak-anak dan remaja.
Meta tampaknya ingin menghadirkan pengalaman serupa di Facebook, namun dengan pendekatan yang lebih ringan dan bernuansa nostalgia.
“Kami telah melihat hasil awal yang positif dalam adopsi di kalangan dewasa muda AS/Kanada (usia 18–29) dalam uji pra-peluncuran kami,” ujar Ime Archibong, Wakil Presiden Manajemen Produk di Meta.
Cara Menggunakan Poke Sekarang
Pengguna kini dapat mencolek teman langsung dari profil mereka, tanpa perlu membuka halaman terpisah. Selain itu, tersedia halaman khusus di facebook.com/pokes, tempat pengguna bisa:
- Melihat siapa yang telah mencolek mereka
- Melacak jumlah poke dengan teman tertentu
- Menemukan rekomendasi teman untuk dicolek berdasarkan algoritma Meta
Jika pengguna tidak ingin membalas colekan, mereka juga bisa menutupnya agar tidak muncul lagi.
Tantangan dan Kritik
Meski Meta optimis, beberapa pakar pemasaran menilai bahwa keberhasilan Poke bergantung pada kejelasan tujuan dan strategi promosi.
“Facebook tidak pernah menjelaskan secara rinci apa itu poke atau manfaatnya,” kata David B. Wright, pendiri W3 Group Marketing.
“Poke tidak akan viral. Tidak ada elemen yang menarik perhatian, tidak ada daya tarik, tidak ada apa pun selain poke itu sendiri untuk menarik perhatian satu orang”.
Wright menyarankan agar Meta lebih transparan dalam menjelaskan fungsi dan elemen-elemen baru dari fitur ini.
“Agar lebih sukses kali ini, mungkin mereka harus lebih jelas tentang tujuannya dan apa saja berbagai elemennya—poke itu sendiri, pelacakan jumlah poke, elemen gamifikasi, dan sebagainya—agar lebih dari sekadar fitur yang jarang digunakan,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.