Aplikasi

Cloudflare Down Semalam Bikin X, Canva, ChatGPT Tak Bisa Akses, Ini Kronologi dan Penyebabnya

Cloudflare down viral dan menjadi percakapan warganet pada Selasa (18/11/2025) malam. Berbagai aplikasi menjadi lumpuh

KOMPAS.com/YUDHA PRATOMO
CLOUDFLARE DOWN - ilustrasi Cloudflare. Kronologi dan penyebab Cloudflare down yang lumpuhkan beberapa aplikasi seperti Canva, X, ChatGPT (KOMPAS.com/YUDHA PRATOMO) 
Ringkasan Berita:
  • Cloudflare mengalami gangguan global pada Selasa malam yang menyebabkan layanan seperti X, Canva, Spotify, OpenAI, hingga Claude down
  • Penyebab gangguan berasal dari berkas internal yang merusak sistem pengatur lalu lintas
  • Cloudflare memastikan tidak ada serangan siber dan seluruh layanan kembali pulih setelah perbaikan bertahap pada malam yang sama.

TRIBUNKALTIM.CO - Cloudflare down viral dan menjadi percakapan warganet pada Selasa (18/11/2025) malam.

Gangguan serentak yang menimpa berbagai platform besar membuat dunia digital serasa “tersengal”, menggambarkan betapa vitalnya peran Cloudflare sebagai salah satu tulang punggung infrastruktur internet global.

Ketika perusahaan keamanan dan pengelola lalu lintas web itu mengalami gangguan teknis, dampaknya langsung berantai ke ribuan situs, aplikasi, hingga layanan berbasis cloud di seluruh dunia.

Gangguan yang muncul sekitar pukul 18.30 WIB tersebut membuat pengguna di berbagai negara melaporkan error serentak: mulai dari aplikasi yang tidak bisa dibuka, situs yang memunculkan pesan “internal server error”, hingga layanan besar seperti X (Twitter), Canva, OpenAI, Spotify, sampai Claude yang ikut tumbang.

Baca juga: Solusi Canva Error Hari ini 2025 - Tidak Bisa Dibuka Silakan Buka Blokir challenges.cloudflare.com

Bahkan Downdetector—platform pendeteksi gangguan layanan digital—ikut error, menandakan betapa luasnya cakupan masalah yang terjadi di jaringan Cloudflare.

Namun apa sebenarnya yang terjadi di balik gangguan masif ini? Mengapa satu kesalahan di Cloudflare mampu melumpuhkan dunia maya dalam hitungan menit?

Laporan resmi Cloudflare, informasi yang dihimpun media internasional, dan pantauan dampak global memberi gambaran lengkap mengenai salah satu insiden teknis terbesar sepanjang 2025.

Menurut pantauan Downdetector, laporan gangguan mulai terlihat pada pukul 18.30 WIB.

Awalnya hanya beberapa ratus laporan. Namun dalam waktu kurang dari 30 menit, grafik keluhan melonjak tajam.

Pengguna di X melaporkan platform tidak bisa dimuat. Di sisi lain, pelanggan Canva mendapati pesan bahwa server mereka tidak merespons.

Spotify dituding “lag” dan tidak menampilkan katalog musik. OpenAI dan Claude, dua model AI besar, tak bisa diakses sama sekali.

Fenomena ini menunjukkan satu pola: seluruh layanan yang terhubung ke Cloudflare mengalami error simultan.

Cloudflare sendiri berfungsi sebagai reverse proxy—sistem yang memproses, melindungi, dan mempercepat permintaan pengguna ke server website. Ketika sistem internalnya bermasalah, arus data di seluruh jaringan ikut terganggu.

Sesaat setelah pukul 19.00 WIB, laporan keluhan sempat menurun, menandakan respons perbaikan mulai dilakukan. Tetapi gangguan belum sepenuhnya hilang hingga menjelang 21.00 WIB.

Penyebab Cloudflare Down: Bukan Serangan Siber, Melainkan Berkas Internal yang Bermasalah

Cloudflare merilis penjelasan resmi yang menegaskan bahwa gangguan tidak disebabkan serangan siber.

Ini penting, mengingat Cloudflare sering menjadi target utama peretas karena posisinya sebagai pelindung lalu lintas internet global.

Dalam pernyataannya, Cloudflare menjelaskan bahwa masalah bersumber dari sebuah berkas internal yang mengalami kerusakan.

Berkas tersebut mengatur sistem perangkat lunak yang mengelola lalu lintas jaringan beberapa layanan Cloudflare.

Ketika berkas itu mengalami kerusakan, sistem tidak mampu bekerja optimal, memicu kegagalan di lapisan kontrol lalu lintas yang menjadi inti layanan Cloudflare.

Gangguan di lapisan ini bersifat kritis, karena merupakan jantung pengendalian permintaan masuk dan keluar dari server.

Fenomena ini menjelaskan mengapa pesan error yang muncul di berbagai aplikasi sama: internal server error.

Pesan tersebut memang khas ketika server tidak mampu menerjemahkan atau memproses perintah akibat masalah internal—bukan ancaman eksternal.

Cloudflare juga menepis spekulasi bahwa insiden ini terkait serangan DDoS atau kebocoran keamanan.

Mereka memastikan tidak ada indikasi aktivitas berbahaya atau upaya pembobolan selama insiden berlangsung.

X, OpenAI, Spotify, hingga Canva Terdampak Serentak

Begitu lapisan Cloudflare mengalami kerusakan, dampaknya menjalar cepat. Ribuan platform yang mengandalkan Cloudflare untuk perlindungan web application firewall, sistem caching, hingga akselerasi performa web langsung mengalami hambatan.

Media internasional menyebut gangguan ini sebagai global outage—gangguan berskala dunia—karena jumlah layanan terdampak mencapai ribuan, mencakup perusahaan teknologi besar, aplikasi kreatif, hingga platform berbasis AI.

Platform yang terdampak antara lain:

X (Twitter)
Pengguna melaporkan feed tidak memuat, halaman profil tidak muncul, hingga sistem login gagal.

OpenAI dan Claude
Akses ke ChatGPT dan Claude sempat tak dapat digunakan sama sekali karena permintaan diarahkan melalui Cloudflare.

Spotify
Tampilan error, katalog lagu tidak muncul, pemutaran album gagal.

Canva
Muncul pesan “kesalahan server” ketika pengguna mencoba membuka dashboard.

Downdetector
Platform pemantau gangguan pun ikut tumbang karena sangat bergantung pada Cloudflare.

Situasi ini membuat warganet di banyak negara sempat panik. “Apakah ini awal dari serangan besar?” tulis seorang pengguna di X. Namun Cloudflare menegaskan bahwa masalah sifatnya murni teknis.

Perbaikan Berlapis: WARP di London Dinonaktifkan untuk Pemulihan

Dalam proses pemulihan, Cloudflare melakukan beberapa tindakan teknis, salah satunya menonaktifkan layanan WARP di London.

WARP merupakan teknologi jaringan yang menyediakan koneksi internet lebih aman dan cepat untuk pengguna.

Menonaktifkan layanan di salah satu pusat data penting seperti London menunjukkan bahwa insiden berdampak besar dan memerlukan prioritas pemulihan tertentu.

Langkah-langkah perbaikan Cloudflare antara lain:

memperbaiki berkas yang rusak,
memulihkan lapisan pengatur lalu lintas,
memperbarui konfigurasi yang memicu error,
mengevaluasi rute layanan global,
dan memulihkan sistem satu per satu.
Sekitar pukul 21.30 WIB, Cloudflare menyatakan bahwa layanan mulai stabil. Memasuki pukul 00.45 WIB, seluruh layanan dipastikan kembali normal.

Apa Itu Cloudflare? Mengapa Gangguannya Bisa Sepenting Ini?

Cloudflare bukan hanya perusahaan penyedia layanan keamanan siber. Peran mereka jauh lebih besar. Media seperti The Guardian menyebut Cloudflare sebagai “sistem kekebalan internet”, karena teknologinya bekerja sebagai pelindung antara pengguna dan situs-situs yang mereka akses.

Layanan Cloudflare mencakup:

pusat data global,
perlindungan email dan website,
firewall aplikasi,
mitigasi serangan siber seperti DDoS,
manajemen cache dan CDN,
percepatan lalu lintas web,
pencegahan kebocoran data,
hingga solusi pertahanan jaringan berbasis cloud.

Cloudflare memiliki ratusan pusat data yang tersebar di 125 negara. Setiap permintaan yang masuk ke website atau aplikasi yang menggunakan Cloudflare akan melewati sistem mereka terlebih dahulu. Karena itu, satu gangguan internal kecil saja dapat menciptakan efek global.

Nilai bisnis Cloudflare juga mencerminkan dominasi mereka. Perusahaan menghasilkan lebih dari 500 juta dollar AS per kuartal, atau sekitar Rp 8,3 triliun, dari hampir 300.000 pelanggan di seluruh dunia—termasuk perusahaan besar di Amerika Serikat, Asia, dan Eropa.

Setelah layanan pulih total, Cloudflare memastikan investigasi lebih lanjut akan dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.

Meski bukan insiden keamanan, gangguan ini memperlihatkan betapa bergantungnya dunia pada satu perusahaan penyedia layanan internet.

Dalam era digital di mana aktivitas harian masyarakat—termasuk pekerjaan, pendidikan, hiburan, hingga layanan publik—bergantung pada situs dan aplikasi, gangguan seperti ini menjadi pengingat bahwa infrastruktur internet global tetap rentan terhadap kesalahan teknis.

Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2025/11/19/081500065/cloudflare-down-selasa-malam-apa-itu-dan-apa-penyebabnya-?page=all#page2.

 

Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved