Ojol Demo di Kantor Gubernur Kaltim
Cerita Driver Maxim Usai Kantor di Samarinda Ditutup, Kini Banyak Akun yang Bermasalah
Ratusan driver ojek online Maxim di Samarinda yang tergabung dalam Gabungan Mitra Cakrawala, menggelar demonstrasi
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Ratusan driver ojek online Maxim di Samarinda yang tergabung dalam Gabungan Mitra Cakrawala, menggelar demonstrasi menuntut pembukaan kembali kantor operasional mereka yang telah disegel Pemprov Kaltim, Rabu (20/8/2025).
Aksi yang dimulai sejak pagi sekitar pukul 10.50 WITA tersebut diwarnai penutupan jalan menggunakan kendaraan roda dua dan empat yang berjejer rapi memenuhi sisi jalan.
Suara knalpot racing dari mobil pick up para pendemo menggelegar keras, menciptakan suara protes yang diarahkan langsung ke gedung kaca Kantor Gubernur Kalimantan Timur.
Cuaca yang tidak bersahabat sempat menguji ketahanan para pendemo. Hujan yang tiba-tiba menguyur area demonstrasi tidak menyurutkan semangat mereka.
Dengan sigap, para driver membentangkan terpal kuning dan berteduh di bawahnya, sambil terus meneriaki gedung pemerintahan, memaksa pejabat nomor satu dan nomor dua di Kaltim untuk menemui mereka.
Baca juga: Pemprov Kaltim Respons Demo Driver Maxim, SK Tarif Transportasi Online Akan Direvisi
Salah satu pendemo yang juga seorang driver Maxim Ali (47), pria yang telah menjalani profesi sebagai driver Maxim selama kurang lebih lima tahun ini sebenarnya tidak mengalami masalah dengan akunnya dan masih bisa mengambil orderan seperti biasa.
Namun, rasa solidaritas terhadap sesama driver membuatnya memilih untuk ikut berdemo bersama rekan-rekannya yang akunnya bermasalah.
Keputusan ini tidak mudah bagi seorang kepala keluarga dengan empat anak yang harus mencari nafkah setiap hari.
"Kalau saya bukan cari nama, bukan cari apa, kita solidaritas piring nasi aja. Kalau saya menurut ego, saya gak akan duduk di sini, akun saya bagus, saya mau narik bisa, tapi gimana dengan teman-teman saya yang akunnya terblokir?," ungkap Ali kepada Tribunkaltim.co, di sela-sela demo.
Dampak penutupan kantor operasional ini memang dirasakan langsung oleh para driver.
Ali menceritakan bagaimana sudah tiga hingga empat hari banyak driver yang akunnya bermasalah akibat imbas penutupan kantor.
Kondisi ini membuat para driver kesulitan mencari nafkah untuk keluarga mereka, sementara mereka tetap memiliki tanggung jawab untuk memberi makan keluarga setiap hari.
Sebagai bapak dari empat anak, Ali mulai menjalani profesi sebagai driver ojol Maxim sejak selepas pandemi COVID-19. Selama lima tahun terakhir, ia merasakan berbagai pasang surut dalam profesi ini.
Penghasilan hariannya kini tidak menentu, berbeda jauh dengan kondisi di tahun 2020 hingga 2021 ketika pendapatannya masih cukup tinggi.
"Nggak nentu untuk sekarang ini, kalau dulu 2020 sampai 2021. okelah kita akui kalau 200-300 itu gampang, sekarang ini 100 aja agak susah," ungkap Ali.
Dengan penghasilan yang sulit saat ini, Ali mengakui harus lebih pintar dalam mengelola keuangan keluarga. Cukup tidak cukup, kebutuhan keluarganya tetap ia usahakan melalui pekerjaan sebagai driver ini.
Meski pekerjaan sebagai driver dinilainya susah dari segi penghasilan dan tidak membuat kaya, Ali tetap bersyukur karena profesi ini masih bisa menghidupi keluarganya.
Para driver yang hadir dalam demonstrasi berharap kantor Maxim segera dibuka kembali, agar rekan-rekan mereka yang bermasalah dengan akun dapat langsung menghubungi kantor untuk mengurus pembukaan akun. Tuntutan mereka sederhana namun fundamental bagi keberlangsungan hidup.
Baca juga: Akun Ojol Mati, Orderan Hilang: Ratusan Driver Maxim Demo Gubernur Kaltim, Tuntut Kantor Dibuka Lagi
"Karena kami demo ini untuk minta buka kantor itu saja, untuk teman-teman buat buka akunnya saja," tegas Ali.
Rasa solidaritas yang dimiliki Ali terhadap sesama driver muncul karena ia merasakan sendiri kesulitan yang dialami dalam profesi ini. Ketika melihat rekan-rekannya mengalami masalah dengan aplikasi, Ali tidak bisa tinggal diam begitu saja.
"Kita ini kan terpaksa ojol, ojol gak bikin kaya tapi kita bisa bikin hidup, itu aja," pungkas Ali dengan nada rendah namun penuh makna.
Sebagai informasi, pada Jumat (15/8/2025) kantor operasional Maxim Samarinda memang kembali disegel oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Penyegelan ini dilakukan karena Maxim tidak mengikuti ketentuan tarif Angkutan Sewa Khusus (ASK) sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur Kaltim Nomor 100.3.3.1/K.673/2023. (*)
Maxim Ajak Pemprov Kaltim Evaluasi Tarif Ojol untuk Kesejahteraan Pengendara Ojek |
![]() |
---|
Pemprov Kaltim Respons Demo Driver Maxim, SK Tarif Transportasi Online Akan Direvisi |
![]() |
---|
Ratusan Driver Maxim Tuntut Pemprov Kaltim Cabut SK Penutupan Kantor Samarinda |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: 305 Polisi Kawal Demo Ojol di Samarinda, Kapolresta Pimpin Langsung Apel Pengamanan |
![]() |
---|
Polemik Tarif Transportasi Online di Kaltim, Mediasi 7 Jam Tetapkan Tenggat Penyesuaian Tarif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.