Berita Kaltim Terkini

Tokoh Kaltim Kompak Serukan Aksi Demo, DPRD Diminta Jadi Rumah Aspirasi Rakyat

Tokoh agama, akademisi, dan masyarakat Kaltim bersatu menyerukan aksi damai jelang demonstrasi mahasiswa di Gedung DPRD Kaltim.

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
SERUKAN AKSI DEMO - 53 orang perwakilan tokoh tingkat Samarinda dan Kaltim dari kalangan agamawan, lintas etnis, dan akademisi menyerukan aksi damai dalam sebuah pertemuan yang digelar di Bagio's Cafe, Samarinda, Minggu (31/8/2025) jelang aksi di DPRD Kaltim, 1 September 2025. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Seruan aksi damai menggema dari Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), sehari menjelang aksi Aliansi Mahakam yang dijadwalkan berlangsung di Gedung DPRD Kaltim, Senin (1/9/2025). 

Pertemuan tokoh lintas agama, masyarakat, akademisi, dan organisasi sosial yang digelar di Bagio’s Cafe, Samarinda, Minggu (31/8/2025), menghasilkan sikap bersama, meneguhkan demonstrasi tetap damai, tertib, dan bermartabat.

Sebanyak 53 tokoh Kaltim dan Samarinda hadir dalam forum tersebut. Mereka menegaskan aksi unjuk rasa harus menjadi ruang penyampaian aspirasi yang beradab, bukan anarkis.

Moderator pertemuan, Syaparudin, menekankan pernyataan sikap ini merupakan tanggung jawab moral sekaligus kebangsaan.

Dalam pertemuan ini, para tokoh menyerukan agar aksi Aliansi Mahakam gabungan puluhan organisasi mahasiswa dan masyarakat pada 1 September 2025 besok di Gedung DPRD Kaltim berjalan secara damai, tertib, dan bermartabat.

Baca juga: Jelang Demo di DPRD Kutai Kartanegara, Ridha Darmawan: Kami Siap Sambut Mereka Sebagai Teman

Moderator pertemuan, Syaparudin mengungkapkan bahwa pernyataan sikap ini lahir sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kebangsaan para tokoh.

Terlebih peristiwa Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban pada insiden demonstrasi di Jakarta.

“Kami menyampaikan belasungkawa mendalam. Aspirasi mahasiswa adalah denyut kehidupan bangsa yang harus dihargai, tetapi tetap dijalankan dengan kedewasaan dan tanggung jawab,” kata Syaparudin menjelaskan pernyataan sikapnya bersama para tokoh.

Dalam pernyataan sikap, tokoh Kaltim menyampaikan beberapa poin penting:

  • Kepada mahasiswa dan generasi muda, diminta agar penyampaian aspirasi dilakukan secara damai dengan mengutamakan dialog, argumentasi ilmiah, dan solusi konstruktif.
  • Kepada DPRD Kaltim, mereka mendesak agar membuka ruang dialog yang inklusif serta menjadi rumah aspirasi rakyat.
  • Kepada aparat keamanan, pengamanan diimbau dilakukan secara humanis dan mengedepankan komunikasi dengan mahasiswa.
  • Kepada masyarakat, seruan untuk menjaga persaudaraan lintas agama, etnis, dan budaya, serta tidak mudah terprovokasi isu maupun hoaks.

Baca juga: Ini Daftar TK, SD, dan SMP di Balikpapan yang Belajar dari Rumah Saat Demo 1 September

Ketua RT di Samarinda juga diajak meningkatkan koordinasi dengan warganya agar menjaga ketertiban lingkungan.

“Kami percaya mahasiswa mampu menyuarakan aspirasi dengan cara beradab. Begitu pula aparat, pemerintah, dan masyarakat dapat bersinergi menjaga kedamaian di Samarinda dan Kaltim,” terangnya.

Seruan Pimpinan Wilayah NU dan Muhammadiyah di Kaltim

Wakil Ketua PW NU Kaltim, Boechorie Noer yang hadir dalam pertemuan dengan para tokoh, saat ditemui mengungkapkan pesan-pesannya.

Pimpinan Pondok Pesantren (PP) Syaichona Cholil Samarinda tersebut berpesan terkait pentingnya menjaga keamanan dan ketentraman daerah.

Persatuan dan kesatuan ialah hal yang membersamai dalam kehidupan berbangsa.

Baca juga: Jelang Demo 1 September 2025, Kilas Balik Aksi di Balikpapan, Tanggapan Wawali Bagus Susetyo

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved