Revitalisasi Pasar Inpres Balikpapan

Pemkot Balikpapan Bakal Bangun Ulang Pasar Inpres Kebun Sayur, Pedagang Ingin Bertahap

Pemkot Balikpapan akan merevitalisasi sejumlah pasar tradisional termasuk Pasar Inpres Kebun Sayur yang merupakan kawasan pusat oleh-oleh.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
Pemkot Balikpapan Bakal Bangun Ulang Pasar Inpres Kebun Sayur, Pedagang Ingin Bertahap - 20250908_Salah-satu-Lapak-di-Pasar-Inpres-Kebun-Sayur-Balikpapan.jpg
TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
REVITALISASI PASAR INPRES - Suasana di Pasar Inpres Kebun Sayur, Kota Balikpapan, Selasa (9/9/2025). Pemkot Balikpapan akan merevitalisasi sejumlah pasar tradisional termasuk Pasar Inpres Kebun Sayur yang merupakan kawasan pusat oleh-oleh. (TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA).
Pemkot Balikpapan Bakal Bangun Ulang Pasar Inpres Kebun Sayur, Pedagang Ingin Bertahap - 20250908_Pedagang-Pasar-Inpres.jpg
TribunKaltim.co/Ardiana Kinan
REVITALISASI PASAR INPRES - Pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur di Kawasan Balikpapan Barat, Kalimantan Timur, Senin (8/9/2025). Pemkot Balikpapan akan merevitalisasi sejumlah pasar tradisional termasuk Pasar Inpres Kebun Sayur yang merupakan kawasan pusat oleh-oleh. (TribunKaltim.co/Ardiana Kinan)
Pemkot Balikpapan Bakal Bangun Ulang Pasar Inpres Kebun Sayur, Pedagang Ingin Bertahap - 20250908_Revitalisasi-Pasar-di-Balikpapan.jpg
HO/Pemkot Balikpapan
REVITALISASI PASAR INPRES - Walikota Balikpapan, Rahmad Masud saat meninjau langsung Pasar Inpres Kebun Sayur yang berada di Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (7/9/2025). Revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur akan berjalan sejalan dengan harapan pedagang dan visi pemerintah. (HO/Pemkot Balikpapan)

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tengah fokus melakukan revitalisasi sejumlah pasar tradisional sebagai bagian upaya peningkatan sarana dan prasarana di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Salah satu pasar yang bakal direvitalisasi oleh Pemkot adalah Pasar Inpres Kebun Sayur yang berada di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Marga Sari, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kaltim.

Pasar Inpres Kebun Sayur yang bakal direvitalisasi Pemkot adalah salah satu ikon pusat oleh-oleh, kerajinan tangan, dan cendera mata khas Kaltim.

Sehingga revitalisasi ini bertujuan untuk menyulap wajah pasar tradisional agar lebih modern, nyaman dan menarik wisatawan.

Baca juga: Walikota Balikpapan Rahmad Masud Tinjau Pasar Inpres Kebun Sayur, Serap Aspirasi untuk Revitalisasi

Luas total Pasar Inpres Kebun Sayur adalah 1,5 hektare yang terdiri dari lokasi yakni pasar kerajinan dan pasar penampungan A.

Pasar penampungan A adalah lokasi penampungan yang awalnya diperuntukkan bagi pedagang yang lapaknya terbakar.

Namun, kemudian pasar penampungan A yang masih berupa lapak kayu ini menjadi lokasi jualan tetap.  

Merujuk data LPSE, proyek revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur ini sudah mulai dicantumkan pada 29 Agustus 2025. 

Tercantum nama paket DED pembangunan gedung pasar inpres dan pasar penampunan (repeat order) dengan pagu anggaran Rp507 juta berasal dari APBD Perubahan 2025.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud sebelumnya telah meninjau langsung Pasar Inpres Kebun Sayur untuk mensosialisasikan mengenai rencana revitalisasi pasar tersebut, sekaligus mendengar saran dan keluhan pedagang.

“Ini bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana pasar, sembari tetap melestarikan nilai budaya pasar tradisional,” ujar Rahmad Mas’ud, Senin (8/9/2025).

Ia menekankan, rencana revitalisasi ini tidak hanya fokus pada infrastruktur bangunan.

Melainkan juga menampung kebutuhan, dan turut melibatkan para pedagang dalam proses pembuatan detail engineering design (DED), hingga perencanaan pembangunan fisiknya.

“Tahun ini kita lakukan pendataan. Kita diskusi ke para pedagang, mungkin ada masukan dan saran yang diberikan ke para pedagang,” kata Rahmad Masud.

Merujuk pada rencana awal, Pasar Inpres Kebun Sayur ini akan dibangun menjadi dua lantai dengan fasilitas pendukung.

Adapun untuk pembuatan masterplan akan masuk dalam APBD perubahan 2025.

Kemudian untuk proses lelang dan pembangunan fisik proyek revitalisasi ini direncanakan berlangsung pada tahun 2026 mendatang.

Selain itu, pemerintah akan menyediakan tempat penampungan sementara (TPS) untuk para pedagang selama proyek revitalisasi pasar berlangsung.

Rahmad Masud berharap, revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur ini rampung dan siap beroperasi dengan wajah baru pada akhir tahun 2026.

Upaya ini menjadi bagian tanggung jawab pemerintah untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur, sekaligus memastikan perekonomian pedagang tetap berjalan.

“Paling tidak, akhir 2026 pasar inpres ini sudah bagus dan menjadi tempat daya tarik juga bagi para wisatawan. Karena itu kan pasar tradisional yang memang harus kita lestarikan,” katanya.

Pusat Niaga Ikonik

Pasar Inpres Kebun Sayur di Kota Balikpapan dirancang untuk menjadikannya sebagai pusat niaga ikonik, mendukung status kota sebagai pusat meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE).

Pemkot Balikpapan merencanakan revitalisasi pasar yang memiliki total seluas 1,5 hektar tersebut yang terdiri dari dua lokasi pasar kerajinan dan pasar penampungan A.

Pasar penampungan A adalah lokasi penampungan yang awalnya diperuntukkan bagi pedagang yang lapaknya terbakar.

Namun, kemudian pasar penampungan A yang masih berupa lapak kayu ini menjadi lokasi jualan tetap.  

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan revitalisasi ini difokuskan pada peningkatan sarana dan prasarana Pasar Inpres yang diharapkan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.

Dengan anggaran Rp45 miliar dari APBD 2026, rencana revitalisasi ini masih dalam tahap pra desain.

Sementara untuk dokumen detail engineering design (DED) baru akan masuk dalam anggaran perubahan 2025.

Merujuk pada rencana awal, Pasar Inpres Kebun Sayur ini akan dibangun menjadi dua lantai dengan fasilitas pendukung.

“Konsepnya belum dapat nih, itu masih ada pra desain. Tapi secara konsep DED-nya itu baru dilakukan pada anggaran perubahan tahun 2025 ini,” kata Haemusri, Senin (8/9/2025).

Diakuinya, Balikpapan kerap ditunjuk sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan event nasional oleh suatu badan, lembaga, hingga kementerian.

Terlebih, Pasar Inpres Kebun Sayur menjadi salah satu ikon pusat oleh-oleh, kerajinan tangan, dan cendera mata khas Kalimantan Timur.

Sehingga, pembangunan ulang pasar inpres ini memang perlu digarap secepatnya. 

“Daya tarik pembeli di pasar ini perlu dimaksimalkan karena pusat perbelanjaan ikonik hanya terpusat di pasar inpres,” katanya.

Haemusri, juga menegaskan komitmennya untuk melibatkan para pedagang secara aktif dalam proses revitalisasi pasar inpres.

Salah satunya melakukan sosialisasi secara masif kepada pedagang.

Langkah ini diambil untuk memastikan saran dan masukan pedagang terakomodasi. Terutama dalam penyusunan detail engineering design (DED) dan penataan infrastruktur.

“Kami melakukan komunikasi secara efektif kepada seluruh pihak terkait seperti pengurus, perwakilan dan para pedagang dalam pembahasan rencana pembangunan ulang pasar inpres,” ujar Haemusri, Senin (8/9/2025).

Ia katakan, para pedagang menginginkan keterlibatan dalam pembahasan DED, penataan area parkir, dan penataan kawasan pedagang kaki lima (PKL).

Pasar inpres ini memilik wilayah seluas 1,5 hektare terdiri dari dua lokasi pasar kerajinan dan pasar penampungan A.

Dengan mencakup 415 pedagang yang berjualan dia area tersebut.

Dalam hal ini, pemkot Balikpapan juga mempertimbangkan penataan tempat penampungan sementara (TPS) untuk para pedagang. Hal ini untuk memastikan aksesibilitas pedagang, sehingga perkonomian tetap berjalan.

Namun, penetapan kawasan TPS masih dalam perdebatan unsur pedagang, sehingga masih perlu dibicarakan lebih lanjut.

“Silakan pedagang pilih di mana saja, nanti kami fasilitasi pembangunannya,” ucapnya.

Disdag Balikpapan kini berkoodinasi dengan badan keuangan aset daerah (BKAD) terkait penyusunan DED.

Dilakukan Bertahap

Rencana revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur di kawasan Balikpapan Barat yang dicanangkan pemerintah, banyak menuai beragam respons dari pedagang. 

Para pedagang umumnya mendukung pembangunan dan perbaikan pasar.

Namun, mereka juga berharap proses perbaikan pasar tersebut dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu aktivitas jual-beli.

Untuk diketahui, Pasar Inpres Kebun Sayur memang menjadi salah satu ikon oleh-oleh kota Balikpapan

Terdapat sekitar 334 pedagang yang menjajakan kerajinan tangan hingga cendera mata di pasar tersebut. 

Ketua Pedagang Pasar Inpres, Muhammad, mengaku belum ada sosialisasi terkait revitalisasi pasar pada para pedagang.

Bahkan, ia juga membeberkan, hingga saat ini belum ada diskusi terkait Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi para pedagang. 

"Awalnya kita cuma ditanya, setuju enggak kalau dipindah ke Pasar Kebun Sayur. Kita nggak setuju.

Beberapa bulan kemudian baru dipanggil lagi untuk rapat di mushala, dibilang akan ada pembangunan revitalisasi," ujarnya saat ditemui Tribun kaltim, Senin (8/9/2025) di tokonya. 

Menurut Muhammad, seluruh pedagang sebenarnya menyetujui jika pasar tempat mereka mencari nafkah tersebut direvitalisasi mengikuti zaman. 

Namun, ia meminta agar revitalisasi pasar dilakukan secara bertahap.

Termasuk, dengan membangun terlebih dahulu lahan bekas kebakaran di bagian belakang pasar sebagai tahap awalnya.

Sehingga, proses jual beli tak terganggu di tempat semula tanpa harus dipindahkan ke TPS.

"Ada tidaknya TPS itu belum tahu. Tapi, kita harap, dilakukan bertahap aja. Karena kalau dibongkar semua langsung, orang malas datang.

Jadi lebih baik bertahap. Selesai satu bagian, baru pindah ke sana (bagian yang sudah jadi)," tambahnya. 

Hal serupa juga dikatakan oleh salah satu pedagang cincin dan batu akik, Sukran, yang mengaku dirinya manut dengan kebijakan yang dibuat pemerintah. 

Terlebih menurutnya, revitalisasi tentu bertujuan untuk menjadikan pasar ini lebih modern.

Meski begitu, tentu ia juga berharap agar proses tersebut tak mengganggu penjualan. 

"Kita ikut saja apa katanya pemerintah. Karena ini kan bilangnya mau dibenahi. Masa kita mau menghalang-halangi," ucapnya. 

Di samping itu, pedagang lainnya, Sinta, mengatakan, mayoritas pedagang sebenarnya nyaman dengan kondisi pasar saat ini.

Terlebih, pasar yang menjadi tempat mencari nafkah selama belasan tahun tersebut masih tampak bersih dan aman.

Bahkan menurutnya, Pasar Inpres Balikpapan memiliki ciri khas dengan konsep tradisional. Sehingga banyak menarik banyak pengunjung. 

"Bangunannya kan memang sudah lama, tapi masih aman dan bersih. Kalau pun mau diperbaiki, sebaiknya jangan sampai ada TPS," jelasnya.

Hal ini diperkuat dengan pendapat salah satu pelanggan asal Yogyakarta, Julianto.

Menurutnya, Pasar Inpres Balikpapan sangat  bersih dengan kios pedagang yang berjejer rapi. 

Tak ayal, pemandangan Pasar Inpres Balikpapan mengingatkannya pada pusat oleh-oleh di Yogyakarta Malioboro, yang sangat terkenal. 

"Kalau dilihat-lihat, rapi sih, bersih juga konsepnya hampir mirip Malioboro," katanya. 

Baca juga: Revitalisasi Pasar Inpres Balikpapan, DPRD Minta Pedagang tak Resah kehilangan kios

(TribunKaltim.co/Ardiana Kinan/Ary Nindita Intan RS)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved