Program Makan Bergizi Gratis

Menu Lokal Jadi Andalan Program Makanan Bergizi Gratis di Kaltim, Ikan Patin dan Gabus Dimaksimalkan

Program Makanan Bergizi Gratis di Kaltim kini mengutamakan bahan pangan lokal demi keberlanjutan dan dukungan potensi daerah

TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
BAHAN MAKANAN LOKAL - Nutrisionis Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Saraheni saat ditemui di ruangannya, Dinas kesehatan Kaltim. Jumat (26/9/2025) Bahan makanan lokal menjadi prioritas dalam program makan bergizi gratis (mbg) di Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur kini diarahkan untuk lebih mengutamakan penggunaan bahan makanan lokal. 

Kebijakan ini tidak hanya bertujuan menjaga ketersediaan bahan pangan secara berkelanjutan, tetapi juga mendorong pemanfaatan potensi daerah agar mampu menopang ketahanan pangan di masa depan.

Nutrisionis Dinas Kesehatan Kaltim, Saraheni, menjelaskan bahwa MBG disusun dengan memprioritaskan bahan pangan yang tersedia di wilayah setempat.

"Kami menyampaikan bahwa kita tahu bahwa makanan PMT (Pemberian Makanan Tambahan), makanan bergizi dari Juknis, kita lebih mengutamakan bahan makanan lokal," ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Jumat (26/9/2025).

Penentuan bahan makanan lokal ini tidak sembarangan, melainkan berdasarkan ketersediaan yang kontinyu di wilayah pelaksanaan MBG.

Baca juga: Disdikbud Balikpapan Pastikan Sekolah Tak Tolak MBG, Dugaan Keracunan Diselidiki

Bahan makanan lokal yang dimaksud bukan hanya tersedia sesaat, tetapi memang dapat diproduksi secara berkelanjutan di daerah tersebut.

Berbagai jenis bahan makanan lokal dapat dimanfaatkan dalam program ini, mulai dari sumber protein hingga karbohidrat.

Untuk sumber karbohidrat, program MBG dapat menggunakan jagung dan ubi-umbian sebagai alternatif. Beras juga tetap dapat digunakan selama diproduksi secara lokal dan ketersediaannya terjamin.

Namun, pemanfaatan bahan makanan lokal ini harus mempertimbangkan penerimaan dari sasaran program, yaitu anak-anak sekolah.

"Menggunakan bahan makanan lokal itu sendiri, kita juga melihat sasaran yang mau diberikan MBG ini," ujarnya.

Baca juga: Siswa SMPN 12 Balikpapan Antusias Nikmati Program Makan Bergizi Gratis

Sebagai contoh, meskipun suatu daerah merupakan penghasil umbi-umbian, tidak serta merta ubi dapat menggantikan nasi sebagai sumber karbohidrat utama bagi siswa.

Ubi lebih tepat digunakan sebagai variasi pengolahan, seperti dalam sayur atau camilan, atau dipadukan dengan makanan lain secara bertahap.

Untuk jagung, terdapat berbagai cara pengolahan yang dapat diterapkan. Jagung dapat diolah menjadi makanan pengganti seperti empal jagung, atau dicampurkan ke dalam sayur.

Dalam jangka panjang, jagung bahkan dapat dijadikan pengganti nasi melalui nasi jagung.

Meski demikian, setiap inovasi menu harus melalui evaluasi menyeluruh. Pihak pengelola program perlu memastikan bahwa nasi jagung atau nasi yang dicampur dengan ubi benar-benar dapat diterima dengan baik oleh siswa penerima manfaat MBG.

Baca juga: Pengakuan Siswi SMK 3 Balikpapan yang Viral Diduga Keracunan MBG

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved