Berita Balikpapan Terkini

Rp 3 Miliar Buat Laptop dan Papan Interaktif untuk Satuan Pendidikan Non Formal di Balikpapan

Rp 3 Miliar buat laptop dan papan interaktif untuk satuan pendidikan non formal di Balikpapan, Kalimantan Timur.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
PENGADAAN LAPTOP - Arsip foto Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik. Rp 3 Miliar buat laptop dan papan interaktif untuk satuan pendidikan non formal di Balikpapan, Kalimantan Timur.. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO – Rp 3 Miliar buat laptop dan papan interaktif untuk satuan pendidikan non formal di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk pengadaan laptop dan papan interaktif bagi Satuan Pendidikan Non Formal. 

Untuk diketahui, SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) adalah salah satu bentuk Satuan Pendidikan Nonformal (SPNF) yang dikelola oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota.

SKB menjadi pusat kegiatan belajar masyarakat, menyediakan program pendidikan bagi warga yang tidak terjangkau oleh pendidikan formal atau ingin menambah keterampilan.

Bantuan ini diberikan secara merata, baik untuk sekolah negeri maupun swasta.

Baca juga: 15 Rekomendasi Kafe Hits dan Cozy di Balikpapan untuk Nongkrong Seru di Minggu Malam

Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, menegaskan bahwa tidak ada perbedaan perlakuan antara sekolah negeri dan swasta di bawah naungan SKB. 

“Masing-masing sekolah mendapatkan dua laptop dan papan interaktif,” ujarnya. 

Saat ini ada lima SKB di Balikpapan dengan jumlah siswa lebih dari 5.000 orang. 

Jumlah itu terus meningkat dalam tiga tahun terakhir sejak Disdikbud mulai menerima SKB untuk tingkat SD dan SMP.

Irfan menekankan bahwa keberadaan SKB sangat penting untuk menekan angka putus sekolah. 

Program Paket A, B, dan C yang ditawarkan SKB memungkinkan anak-anak tetap melanjutkan pendidikan meski keluar dari jalur formal.

Meski begitu, tantangan utama yang dihadapi adalah ketersediaan guru. 

Baca juga: Polresta Balikpapan Gelar Patroli Skala Besar, 520 Personel Diterjunkan ke Titik Rawan

Hingga kini, pengajar SKB banyak direkrut melalui kontrak individu karena belum ada rekrutmen resmi khusus guru SKB.

Dengan dukungan fasilitas ini, Disdikbud Balikpapan berharap SKB semakin optimal dalam memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak putus sekolah, sehingga semua anak usia sekolah tetap bisa belajar dan mendapatkan ijazah yang diakui.

“Anak-anak yang putus sekolah biasanya karena faktor ekonomi atau kurangnya kesempatan. Dengan pendidikan non formal, mereka tetap bisa melanjutkan hingga lulus. Ijazahnya bisa dipakai untuk masuk ke sekolah negeri maupun jenjang berikutnya,” tegasnya.

Baca juga: Keseruan Senam Jantung Sehat di Pantai BSB Balikpapan, Dorong Gaya Hidup Seimbang

Dengan dukungan pemerintah melalui SKB, Balikpapan berupaya memastikan seluruh anak usia sekolah tetap mendapatkan hak pendidikan yang layak tanpa terkecuali. (Siti Zubaidah)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved