5 Kelurahan di Balikpapan Utara dengan Warga Berstatus Cerai Terbanyak

TRIBUNKALTIM.CO - Pernikahan merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Namun, dalam kenyataannya, tidak semua rumah tangga dapat mempertahankan keharmonisan hingga akhir hayat, sehingga perceraian menjadi salah satu fenomena sosial yang tak terelakkan di berbagai daerah, termasuk di Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan.

Sebagai informasi, Kecamatan Balikpapan Utara memiliki 6 (enam) kelurahan, yaitu:

Kelurahan Gunung Samarinda
Kelurahan Muara Rapak
Kelurahan Batu Ampar
Kelurahan Karang Joang
Kelurahan Graha Indah
Kelurahan Gunung Samarinda Baru

Secara administratif Kota Balikpapan secara keseluruhan terbagi menjadi 6 kecamatan dan 34 kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 7 Tahun 2012 (pemekaran kelurahan) dan Nomor 8 Tahun 2012 (pembentukan kecamatan). 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah penduduk Balikpapan Utara yang berstatus belum kawin mencapai 96.157 jiwa, sedangkan yang sudah kawin sebanyak 86.923 jiwa.

Sementara itu, penduduk yang cerai hidup tercatat sebanyak 4.834 jiwa, dan cerai mati (pasangan meninggal dunia) sebanyak 7.244 jiwa.

Angka ini menunjukkan bahwa masih ada tantangan sosial dalam menjaga keutuhan rumah tangga di kawasan tersebut.

Baca juga: 5 Kelurahan di Balikpapan Utara dengan Warga Belum Kawin Terbanyak

Jika digabungkan antara cerai hidup dan cerai mati, maka terdapat total 12.078 warga Balikpapan Utara yang berstatus cerai.

Berikut adalah urutan lima kelurahan dengan jumlah penduduk cerai terbanyak:

1 . Graha Indah – 2.607 jiwa
(cerai hidup: 1.122 jiwa, cerai mati: 1.485 jiwa)

Kelurahan Graha Indah menjadi wilayah dengan jumlah warga berstatus cerai terbanyak di Balikpapan Utara.

Selain merupakan salah satu kawasan padat penduduk, dinamika sosial dan urbanisasi yang tinggi turut berpengaruh terhadap hubungan rumah tangga.

2. Batu Ampar – 2.488 jiwa
(cerai hidup: 1.004 jiwa, cerai mati: 1.484 jiwa)

Batu Ampar menempati posisi kedua dengan selisih kecil dari Graha Indah.

Faktor tekanan ekonomi dan mobilitas warga yang tinggi bisa menjadi penyebab utama meningkatnya angka perceraian di wilayah ini.