5 Kelurahan di Balikpapan Utara dengan Warga Berstatus Cerai Terbanyak

3. Muara Rapak – 2.480 jiwa
(cerai hidup: 930 jiwa, cerai mati: 1.550 jiwa)

Wilayah Muara Rapak menunjukkan angka cerai mati tertinggi dibanding kelurahan lain, menandakan banyak warga yang kehilangan pasangan karena usia lanjut atau faktor kesehatan.

4. Karang Joang – 2.000 jiwa
(cerai hidup: 781 jiwa, cerai mati: 1.219 jiwa)

Meski lebih banyak dihuni oleh masyarakat semi-perkotaan, angka perceraian di Karang Joang tetap cukup tinggi.

Faktor jarak dan pekerjaan di luar daerah sering kali menjadi tantangan dalam menjaga komunikasi rumah tangga.

5. Gunung Samarinda – 1.816 jiwa
(cerai hidup: 715 jiwa, cerai mati: 1.101 jiwa)

Gunung Samarinda berada di urutan kelima dengan total warga cerai di atas seribu orang. Kawasan ini tergolong padat penduduk dan memiliki tingkat mobilitas yang tinggi pula.

Sementara itu, Gunung Samarinda Baru menjadi kelurahan dengan jumlah warga cerai paling sedikit, yakni 687 jiwa (cerai hidup: 282 jiwa, cerai mati: 405 jiwa).

Menjaga Pernikahan agar Tetap Harmonis

Perceraian dapat dipicu oleh berbagai faktor, antara lain ketidakharmonisan, faktor ekonomi, perselingkuhan, perbedaan prinsip hidup, hingga tekanan sosial.

Untuk mencegah hal tersebut, beberapa langkah penting dapat dilakukan oleh pasangan suami istri, antara lain:

Menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur.
Membangun rasa saling menghargai dan memahami peran masing-masing.
Mengelola emosi dan konflik dengan bijak.
Melibatkan tokoh agama atau konselor keluarga jika terjadi perselisihan berat.
Menjaga komitmen terhadap tujuan pernikahan sebagaimana amanat Undang-Undang.

Berikut lima kelurahan dengan angka tertinggi penduduk belum kawin di Balikpapan Utara, beserta narasinya.

1. Graha Indah – 24.091 Orang

Kelurahan Graha Indah menempati posisi pertama dengan jumlah penduduk belum kawin sebanyak 24.091 orang.