Berita Samarinda Terkini

Taman Bebaya Samarinda Kena Serangan Hama Ulat Bulu Lagi, Usai Susur Sungai Petugas DLH Gatal-gatal

Taman Bebaya Samarinda kena serangan hama ulat bulu lagi. Usai susur sungai petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) gatal-gatal.

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA/TribunJakarta/Bima Putra
HAMA ULAT BULU - Arsip foto Taman Bebaya Samarinda. Taman Bebaya Samarinda kena serangan hama ulat bulu lagi. Usai susur sungai petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) gatal-gatal. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA/TribunJakarta/Bima Putra) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Taman Bebaya Samarinda di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang kena serangan hama ulat bulu lagi, Selasa (28/10/2025).

Kejadian ini kembali menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Samarinda, Kalimantan Timur. 

Belakangan diketahui, petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Usai melakukan susur sungai di sekitaran Taman Bebaya hingga berujung pada gatal-gatal di tubuh.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Basuni membenarkan bahwa kemunculan ulat bulu di taman tersebut memang terpantau kembali, sebagaimana pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Dishub Samarinda Terapkan Seleksi Terbuka untuk Pengelola Parkir Pasar Pagi

Menurut Basuni, pihaknya telah melakukan langkah antisipatif sejak dua minggu lalu melalui penyemprotan di area taman sebelum kemunculan ulat berdampak langsung kepada masyarakat. 

“Dan pada saat itu kita perhatikan memang secara kasat pandangan mata itu sudah hilang,” ujarnya (28/10).

Namun, lanjut Basuni, ulat bulu yang sempat hilang kemungkinan berpindah ke pohon lain di sekitar taman. 

“Sehingga kemudian kemarin ketika petugas kita melakukan pembersihan saluran air di sungai, begitu naik kemudian timbullah gatal-gatal,” jelasnya.

Melihat kondisi tersebut, DLH menilai perlu dilakukan penanganan dengan cakupan yang lebih luas agar tidak terbatas pada area yang terlihat terdampak. 

Sehingga DLH Samarinda pun kembali melakukan penyemprotan secara mandiri. Meski demikian, upaya tersebut juga didukung oleh sejumlah pihak lain, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang Tani) yang memiliki keahlian dalam pengendalian hama. 

“Rencananya mereka juga akan melakukan penyemprotan dengan bahan yang menurut teman-teman petani-petani itulah yang sesuai untuk ulat bulu,” ujar Basuni.

Baca juga: Hama Ulat Bulu Kembali Muncul di Taman Bebaya Samarinda, DLH Telah Lakukan Penyemprotan

Ia menambahkan, penyemprotan yang dilakukan tidak hanya difokuskan pada pohon yang telah terinfestasi, tetapi juga diperluas ke area sekitar sebagai langkah pencegahan. 

“Yang kami lakukan sebelumnya sudah efektif sebenarnya. Cuma memang yang kita lakukan adalah memperluas semprotan. Jadi kalaupun toh tidak ada ulat dulu di pohon yang kemudian tetap juga dilakukan penyemprotan pencegahan,” terangnya.

Kepada masyarakat, Basuni mengimbau agar pengunjung tidak beraktivitas terlalu dekat dengan area sungai di Taman Bebaya hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman. 

“Daya tahan kulit setiap orang ini kan berbeda-beda, ada yang bersentuhan baru kemudian menimbulkan dampak ada yang kemudian mungkin terkena terbangan bulunya itu sudah terdampak. Ada juga yang hanya mungkin anginnya itu terdampak,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Samarinda Suwarso, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan upaya terpadu untuk menanggulangi kemunculan ulat bulu di kawasan Taman Bebaya

“Akan disiapkan penyemprotan DLH, BPBD, dan Ketapang Tani,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar untuk sementara waktu menghindari area tepian taman hingga proses penyemprotan selesai mengingat bahwa bulu dari ulat berpotensi beterbangan. 

Suwarso menambahkan bahwa petugas juga telah berjaga di lapangan untuk melakukan pemantauan langsung terhadap perkembangan situasi.

“Kami akan pantau terus, kalau sudah aman boleh digunakan,” tutupnya. 

Baca juga: DLH Samarinda Pastikan Pembangunan 10 Insinerator Penuhi Syarat Jarak dan Pengelolaan Emisi

Serangan Pertama Hama Ulat Bulu di Samarinda

Taman Bebaya Samarinda mejadi salah satu tempat terbuka hijau yang ada di Kota Samarinda Kalimantan Timur.

Taman Bebaya Samarinda ditutup sejak Desember 2023 karena serangan koloni ulat bulu, Taman Bebaya Samarinda kini akhirnya dibuka kembali untuk umum.

Salah satu fasilitas umum yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur itu telah dibuka sejak Senin 8 Januari 2024 lalu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Endang Liansyah melalui Kabid Tata Lingkungan dan Pertamanan Roro Dyah Maharani mengatakan sebelum dibuka pihaknya telah melakukan pemantauan di taman tersebut selama satu pekan.

Hasilnya DLH memastikan tidak ada lagi ulat bulu yang ditemukan di tepian maupun dalam taman yang awalnya bernama Taman Buah tersebut.

Baca juga: Ulat Bulu Mulai Masuk ke Taman Bebaya Samarinda, Warga Hingga Polisi Alami Gatal-gatal

"Tapi kami tetap melakukan pencegahan dengan melakukan perawatan berkala agar ulat bulu tidak kembali lagi," kata Roro kepada TribunKaltim.co pada Senin (15/1/2024).

Hilangnya koloni ulat bulu itu tidak lepas dari peran serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda dan Animal Rescue Samarinda.

Mereka telah melakukan penyemprotan cairan pembasmi ulat bulu pada Senin, 18 Desember 2023 lalu.

Ketua Samarinda Animal Rescue (SAR) Suparlin mengatakan mereka hanya melakukan penyemprotan satu kali.

Dalam upaya pembasmian itu mereka menyemprotkan 4 cairan khusus pembasmi ulat bulu.

"Cairan pembunuh ulat bulu, cairan racun bagi ulat bulu namun tidak merusak tanaman cairan untuk membuat hawa panas dan lengket yang membuat ulat bulu tidak betah," beber Suparlin.

Ia mengatakan tiga hari penyemprotan, koloni ulat bulu dipastikan sudah terbasmi.

Hanya saja pihaknya sempat kecewa sebab tak dilibatkan untuk melakukan observasi lanjutan guna memastikan tak ada sisa perkembangbiakan ulat bulu.

"Tapi tidak apa-apa. Semoga ulat bulunya benar-benar sudah berhasil dilenyapkan dari Taman Bebaya," ucapnya.

Saat ini terpantau Taman Bebaya memang sudah dibuka untuk umum.

Rahman (43) salah satu wakar taman mengatakan jumlah penjung masih terbilang sedikit sejak dibuka kembali pada minggu lalu.

Jam operasionalnya Senin sampai Kamis dibuka dari jam 15.00 Wita.

"Sementara Jumat, Sabtu, dan Minggu dari pagi sudah buka," sebutnya Rahman.

Sumber Ulat Bulu

Diketahui, sumber utama hama tersebut diduga berasal dari tanaman di luar taman.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Lingkungan dan Pertamanan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda, Roro Dyah Maharani.

“Diduga asalnya dari tanaman sungai dari luar taman, kami perlu melakukan koordinasi dengan instansi di luar taman,” jelasnya.

Situasi ini, kata Roro, tentu kembali menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.

“Meski belum diketahui secara pasti apakah serbuk-serbuk bulu dari hama ini bisa sampai ke masyarakat,” ungkapnya.

Terhadap kendala ini, Roro mengatakan bahwa pihaknya akan mencari solusi dan melakukan koordinasi dengan dinas dan pihak terkait hingga dengan para ahli lingkungan untuk melakukan evaluasi terkait resiko yang ditimbulkan dari serangan hama ulat bulu ini.

“Kami berharap bisa dilakukan lebih lanjut lagi apalagi terkait dampak kesehatannya bagi masyarakat,” tutup Roro.

Baca juga: DLH Balikpapan Mulai Operasi Yustisi, Jam Buang Sampah Pukul 18.00 - 06.00 Wita, Sanksi dan Dendanya

Berikut cara menghilangkan gatal akibat ulat bulu

Begitu kena ulat bulu, banyak orang merasa tidak tahan karena tidak nyaman dengan reaksi alerginya.

Umumnya cara menghilangkan gatal akibat ulat bulu bisa dilakukan di rumah. berikut beberapa di antaranya:

1. Bersihkan ulat bulu dengan hati-hati. Jika ulat masih menempel, gunakan penjepit atau sarung tangan untuk mengambil binatang ini. Lalu, gunakan bagian lengket selotip untuk membersihkan sisa bulu halusnya

2. Begitu ulat bulu dan rambut halusnya sudah tidak menempel di kulit, segera bersihkan area tubuh yang terkena dengan sabun dan air mengalir. Pakaian yang terkena juga perlu diganti dan dicuci sampai bersih

3. Jika masih gatal, gunakan kompres es batu sebagai obat alami untuk menghilangkan gatal akibat ulat bulu, atau gunakan obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol

4. Untuk gatal kena ulat bulu yang sangat parah, gunakan obat salep steroid atau minum antihistamin

Apabila Anda sudah mencoba berbagai cara menghilangkan gatal akibat ulat bulu di atas tapi gejala alergi tak kunjung sembuh, segera konsultasikan ke dokter.

Terlebih jika gatal akibat alergi ulat bulu sangat parah atau sampai menimbulkan gejala sesak napas. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 4 Cara Mudah Menghilangkan Gatal Akibat Ulat Bulu, Sudah Tahu?, 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved