Gunung Bugis Kampung Narkoba

Fakta di Balik Julukan 'Kampung Narkoba' Balikpapan, Warga Gunung Bugis Berjuang Pulihkan Citra

Tengok fakta di balik julukan 'Kampung Narkoba' Balikpapan, ada upaya warga Gunung Bugis menghapus stigma buruk tersebut.

Kolase Tribun Kaltim / ARDIANTO
KAMPUNG NARKOBA BALIKPAPAN - Berita ekslusif Tribun Kaltim terkait kampung narkoba di Balikpapan. Tengok fakta di balik julukan 'Kampung Narkoba' Balikpapan, ada upaya warga Gunung Bugis menghapus stigma buruk tersebut. (Kolase Tribun Kaltim / ARDIANTO) 

Mereka melengkapi diri dengan rompi pelindung, senjata api, dan terus menggencarkan sosialisasi bahaya narkoba ke sekolah-sekolah dan kampus.

"Miris rasanya, karena pelajar dan mahasiswa juga mulai terlibat, padahal mereka generasi penerus bangsa menuju Indonesia Emas 2045," tutur Yoshimata.

Para pelajar yang terjaring razia diberikan rehabilitasi dan pembinaan, sementara pengulangan akan berlanjut ke proses hukum.

Merusak Generasi

Dari sudut kawasan Gunung Bugis yang lain, seorang ibu lima anak mengungkapkan hal serupa.

Ia sudah 13 tahun tinggal di Gunung Bugis dan merasa cemas setiap kali mendengar berita penangkapan.

"Kalau itu merusak generasi. Takut lah, namanya orang tua," ujarnya pelan.

Baca juga: Kisah Mantan Pengguna Narkoba di Balikpapan, Aku Berhenti "Demi Orangtua

Ia memutuskan menyekolahkan anak-anaknya di pesantren.

"Biar jauh dari lingkungan sini. Sekarang kan ngeri, anak-anak cepat sekali terpengaruh."

Ia juga rutin menasihati anak-anak agar berhati-hati dalam bergaul.

"Kalau temanmu berbuat jelek, jangan diikuti. Kalau ada yang aneh-aneh, kamu menjauh." katanya.

Meski belum pernah melihat langsung transaksi narkoba, sang ibu mengaku sering melihat orang asing datang dan pergi.

"Kalau orang sini tahu siapa warga asli, tapi kadang banyak motor luar parkir sembarangan," katanya.

Bagi sebagian besar warga, kehadiran aparat dan razia justru memberi rasa aman.

"Harus sering razia, biar orang-orang itu takut. Kalau sering ditindak, kan jadi nggak berani lagi," katanya.

Namun, tak semua warga peduli. Ada yang memilih diam masa bodoh asalkan tak diganggu.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved