Berita Kaltim Terkini
POPULER KALTIM: 290 Debitur Nikmati Program Kredit Bertuah, Sekolah Terpadu di Grand City Balikpapan
Simak informasi seputar berita populer Kaltim. Sebanyak 290 debitur nikmati program Kredit Bertuah. Sekolah terpadu di Grand City Balikpapan.
Namun bagi Diskumi, Kredit Bertuah tidak berhenti di aspek permodalan. Pemerintah kota memperluas maknanya menjadi ekosistem pemberdayaan yang lengkap, dengan kemudahan administrasi, pendampingan legalitas, hingga akses pemasaran lintas kota.
Dalam pelaksanaannya, Diskumi menetapkan sejumlah persyaratan bagi pelaku usaha yang ingin mengajukan Kredit Bertuah, antara lain harus memiliki KTP dan Kartu Keluarga (KK) Kota Samarinda serta melengkapi Nomor Induk Berusaha (NIB).
Baca juga: Andi Harun Respons Hasil Tinjauan Kapolda Kaltim: Siap Bangun Polsek Samarinda Usai 15 Tahanan Kabur
Persyaratan tersebut, menurut Diskumi, dibuat sederhana dan mudah dipenuhi. Bagi pelaku usaha yang belum memiliki NIB, pemerintah kota memberikan pendampingan langsung melalui sepuluh operator yang tersebar di sepuluh kecamatan.
“Proses penerbitan NIB juga tergolong cepat, karena dengan kelengkapan data, izin usaha dapat terbit hanya dalam waktu beberapa jam,” papar Rizal.
Dengan sistem tersebut, UMKM di Samarinda kini lebih siap bersaing, karena tak hanya diberi akses modal, tetapi juga diberi kemudahan untuk memenuhi legalitas usaha syarat utama bagi produk untuk bisa masuk ke pasar besar.
“Tapi memang harus dari UMKM menginput nanti dibantu oleh operator ataupun orang dari Diskumi. Di 10 kecamatan kita ada operatornya. Nah itu sangat membantu,” tambah Rizal.
Setelah masalah permodalan dan legalitas terselesaikan, Diskumi melanjutkan pendampingan pada tahap paling krusial yakni pemasaran. Melalui program ekspansi ProRinda (Pemasaran Produk Orang Samarinda), produk-produk lokal kini mulai mengisi rak berbagai pusat perbelanjaan dan lokasi wisata di sejumlah kota besar di Indonesia.
Hingga kini, program tersebut telah menjangkau tujuh titik strategis di berbagai kota besar di Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi Sarinah Jakarta, Taman Mini Indonesia sebagai pusat oleh-oleh dan wisata nusantara, kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3, serta Hamzah Batik di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Diskumi Samarinda juga sempat memasarkan produk di Bandara Yogyakarta meski kerja sama tersebut tidak diperpanjang pada 2024, dan terbaru, produk UMKM Samarinda telah masuk ke Toko Rudy di Surabaya.
Langkah ini menjadikan Samarinda sebagai daerah pelopor dalam pendekatan end-to-end support system bagi UMKM dari pemberian modal hingga ekspansi nasional.
“Kita membuka peluang. Jadi kita mendatangi retail-retail yang memang sudah terkenal di Indonesia. Kita bernego seperti apa sistemnya dan itu memang kita fasilitasi UKM-nya,” ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Andi Harun Puji Dedikasi Dokter, Sebut Pengabdian Nakes di Samarinda Sangat Penting
Namun, untuk bisa lolos ke pasar nasional, produk-produk tersebut wajib melalui proses kurasi yang ketat, baik dari sisi kemasan, rasa, hingga legalitas seperti sertifikasi halal dan NIB. Diskumi turut memastikan setiap pelaku usaha mendapatkan pendampingan penuh untuk memenuhi standar tersebut.
“Jadi yang kita kirim belum tentu diterima di sana. Ada proses. Dan untuk melengkapi itu mereka harus punya wajib halalnya, wajib NIB-nya. Dan kita juga membantu dalam bentuk kemasannya. Kita memberikan fasilitas kemasan,” papar Rizal.
Selain itu, momentum tertentu seperti Ramadan juga dimanfaatkan untuk memperkuat promosi produk lokal dalam bentuk kemasan parcel yang disalurkan ke berbagai pusat perbelanjaan.
“Terkait parcel, biasanya kalau sudah mau lebaran kita mengirim kemasan karena dari Sarinah minta. Alhamdulillah habis. Produk-produk itu kita buat dalam bentuk kemasan,” katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251031-Grand-City-Balikpapan-dan-Program-Kredit-Bertuah-01.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.