Berita Samarinda Terkini

Teras Samarinda Mulai Beri Keuntungan, Upaya Perumda Varia Niaga Perkuat Kontribusi untuk PAD

Teras Samarinda mulai beri keuntungan, Perumda Varia Niaga terus berupaya untuk meningkatkan kontribusi terhadap peningkatan PAD.

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
PERKEMBANGAN TERAS SAMARINDA - Kawasan Teras Samarinda di tepian Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Foto diambil 15 Juni 2025 lalu. Teras Samarinda mulai beri keuntungan, Perumda Varia Niaga terus berupaya untuk meningkatkan kontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ruang publik di Tepian Sungai Mahakam, Kota Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) semakin cantik dengan hadirnya Teras Samarinda

Sebagai ruang publik yang gratis, masyarakat Kota Tepian dan warga Kaltim bisa dengan mudah mengakses dan menikmati fasilitas di Teras Samarinda

Proyek Teras Samarinda yang menjadi ikon baru di ibukota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini diresmikan Senin (9/9/2024) lalu.

Perumda Varia Niaga secara resmi mengelola Teras Samarinda mulai Kamis (17/4/2025) usai penandatanganan kerja sama dengan Pemkota Samarinda. 

Baca juga: Daftar 4 Segmen Teras Samarinda Tahap II dan Nilai Proyeknya, Target Selesai Desember

Terbaru,  Direktur Utama Perumda Varia Niaga Samarinda, Syamsuddin Hamade menyebut Teras Samarinda sudah mulai memberi keuntungan.

Pada tahap awal pengelolaan, Perumda Varia Niaga mengakui Teras Samarinda belum memberikan pendapatan yang optimal. 

Syamsuddin menjelaskan, sejak awal Teras Samarinda memang tidak dirancang sebagai kawasan komersial sepenuhnya karena statusnya sebagai aset publik yang terbuka dan gratis untuk masyarakat. 

Namun, dengan strategi pengelolaan berkelanjutan dan penguatan trafik pengunjung, kawasan ini perlahan mulai memberi dampak ekonomi bagi Perumda dan kota.

“Awal-awal memang tidak ada keuntungan, tapi ke sini sudah mulai.

Namun untuk menutupi yang di awal-awal kan harus seperti bayi yang dimomong sampai dia bertumbuh dengan baik,” ujarnya, Senin (10/11/2025). 

Ia menilai, potensi ekonomi dari Teras Samarinda cukup signifikan jika dikembangkan secara bertahap dan disertai inovasi. 

“Kalau Teras Samarinda jujur karena keadaannya adalah aset publik yang potensi bisnisnya tidak besar karena semua orang masuk sana gratis.

Tinggal bagaimana potensi trafik yang kami kembangkan itu. Butuh pelan-pelan Teras Samarinda kita jaga dan buat hal menarik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Syamsuddin menyebut proses optimalisasi aset publik seperti Teras Samarinda merupakan bagian dari strategi besar Perumda Varia Niaga dalam memperkuat kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Tahun depan, langkah efisiensi dan inovasi akan semakin ditingkatkan agar seluruh unit usaha dapat memberikan hasil maksimal.

“Optimalisasi aset-aset usaha berjalan, dan Perumda sedang kami lakukan secara effort yang lebih.

Tambah karena tahun depan mau tidak mau PAD harus diperhatikan karena efisiensi anggaran,” tegasnya.

Inovasi Berbasis Potensi Lokal

Selain Teras Samarinda, Perumda juga tengah menyiapkan sejumlah inovasi berbasis potensi lokal.

Termasuk di dalamnya rencana kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pemanfaatan Sungai Mahakam untuk kegiatan ekonomi dan pariwisata, serta penguatan merek produk lokal seperti beras dan ayam yang kini terus dikembangkan hingga ke sektor hulu.

Menurut Syamsuddin, seluruh upaya tersebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menjadikan Perumda Varia Niaga sebagai agen penggerak ekonomi daerah sekaligus kontributor utama peningkatan PAD Samarinda.

“Kami terus meyakinkan mitra, baik dari dalam maupun luar daerah, untuk berinvestasi di Samarinda pada usaha-usaha yang berpotensi.

Semua ini butuh proses, tapi arah kita jelas membangun pondasi ekonomi daerah yang kokoh dan berkelanjutan,” katanya.

Tak Semua Dikomersilkan

Sebelumnya, saat penandatangan kerja sama pengelolaan Teras Samarinda, Perumda Varia Niaga menyebutkan upaya komersialisasi akan dilakukan dengan bijak dan bertahap.

Syamsuddin mengatakan tidak semua fasilitas akan dikomersilkan.

Area terbuka yang dikunjungi masyarakat tetap gratis, sementara fasilitas tertentu akan dimanfaatkan untuk mendukung pendapatan.

“Contoh, ada pengunjung datang tidak dikomersilkan karena itu terbuka untuk umum. Tapi ada beberapa yang bisa dikomersilkan untuk pendapatan yang ditargetkan Pemkot.

Seluruh fasilitas itu terjaga dari hasil pemanfaatan komersialisasi dan kalau ada untung, dibagi ke Pemkot dalam bentuk laba bersih,” jelasnya.

Salah satu fokus utama adalah pemanfaatan amphitheater Teras Samarinda.

Tak ingin ruang ini hanya menjadi pajangan, Syamsuddin mengungkapkan rencana penyusunan agenda tahunan yang selaras dengan kalender Pemkot dan kebutuhan masyarakat.

“Amphitheater akan disewakan dan ini kita lagi buat schedule untuk setahun. Kita matangkan karena disesuaikan dengan agenda Pemkot.

Untuk masyarakat yang menginginkan yang kita berikan gratis, kaitannya dengan penggunaan oleh komunitas, pendidikan, dan ini yang lagi kita samakan persepsinya,” ungkapnya.

Proses penyewaan dirancang agar mudah diakses publik. Untuk penyewaan, masyarakat bisa mengajukan ke Varia Niaga, kemudian setelahnya akan dijadwalkan oleh mereka. 

“Untuk biaya sementara lagi dikoordinasikan dengan Pemkot, kita lagi susun. Jadi ada dua, ada yang bentuk komersil dan bentuk donasi saja.

Jadi kalau donasi lebih kepada kepedulian terhadap kebersihan, dan ada yang betul-betul komersil. Untuk tarif nanti kami akan beri tahu dan bakal dipublis di web resminya,” tambahnya.

Pendapatan dari aktivitas ini tidak hanya untuk perusahaan, tapi juga untuk kas daerah. 

“Skema bagi hasilnya itu kan ada pajak yang harus dibayar atas kegiatan, misal advertising atau pajak parkir itu langsung dibayar dan nanti kalau untung, itu juga dibagi,” kata Syamsuddin.

Varia Niaga juga tengah menyiapkan sistem digital untuk pendaftaran pemakaian amphitheater.

Namun sebelum diluncurkan, pihaknya ingin memastikan sinkronisasi dengan sistem pemerintah.

Tak hanya infrastruktur, pengelolaan UMKM juga berada di bawah tanggung jawab Varia Niaga.

UMKM yang sebelumnya telah memiliki kontrak akan tetap dilanjutkan, sementara ruang kosong akan diisi berdasarkan batasan dan standar yang telah ditetapkan.

Ia juga mengungkapkan bahwa UMKM akan diberi kesempatan tampil di momen-momen tertentu, seperti pameran kuliner atau acara tematik lainnya.

“Dulu ada rencana ada UMKM juga di kawasan parkiran.

Nanti akan kita siapkan semacam sistem presisian, jadi UMKM yang sekarang belum masuk nanti disiapkan di momen-momen tertentu. 

Misal ada agenda untuk pameran wadai, disitulah UMKM masuk. Tapi kan berbatas waktu, jadi ada momentum sendiri yang kita atur untuk akomodir UMKM,” jelasnya.

Pada momen Lebaran sebelumnya, pihaknya bahkan telah membuka peluang bagi UMKM untuk hadir di area parkir eks SPBU, meski minat masih minim.

Namun, Varia Niaga tak lantas mengendurkan komitmen. 

“Konsen kita pada pemberdayaan UMKM. Kita ada di sana dengan standar yang kita tetapkan bersama.

Kita tidak mau UMKM masuk terus jadi kumuh. Ada standarnya UMKM yang masuk.

Kuota UMKM pun tergantung space yang kita siapkan,” kata Syamsuddin.

Baca juga: Teluk Lerong Space Jadi Solusi Tata Ulang Kawasan Teras Samarinda Agar Tertib dan Bersih

(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved