Berita Samarinda Terkini

Pemkot Samarinda Ajukan Dana Rp129 Miliar ke Pusat untuk Revitalisasi Sekolah

Pemkot Samarinda tengah menaruh harapan besar terhadap peluang masuknya bantuan revitalisasi sekolah dari pemerintah pusat

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
SDN 020 SAMARINDA UTARA — Pemkot Samarinda berharap usulan Rp129 miliar bagi 9 sekolah, termasuk SDN 020 Samarinda Utara, dapat disetujui pemerintah pusat. Walikota Samarinda dijadwalkan menghadiri pertemuan nasional bersama Kemendikdasmen untuk membahas revitalisasi sekolah. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA — Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah menaruh harapan besar terhadap peluang masuknya bantuan revitalisasi sekolah dari pemerintah pusat.

Harapan ini menguat setelah Walikota Samarinda Andi Harun dijadwalkan menghadiri undangan resmi Kementerian untuk membahas program revitalisasi pendidikan bersama para kepala daerah se-Indonesia pada Kamis (13/11/2025) mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut akan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting.

Di antaranya perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), serta Kantor Staf Kepresidenan. 

Agenda itu, kata dia, menjadi momentum penting bagi Samarinda untuk memperjuangkan peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan, terutama di sekolah-sekolah yang kondisinya saat ini memprihatinkan.

Baca juga: Walikota Andi Harun Suarakan Tiga Hal saat Kunker Komisi IX DPR RI ke Samarinda

“Kita berharap sih ke sana saja, apalagi anggaran sekarang dipotong-potong, jadi kalau bisa ya dapat,” ujar Asli Nuryadin.

Ia menjelaskan, Samarinda akan mengajukan usulan dana sebesar Rp129 miliar untuk pembangunan dan revitalisasi sekitar enam hingga sembilan sekolah.

Salah satu yang diusulkan yakni SDN 020 Samarinda Utara, sekolah yang sebelumnya sempat menjadi sorotan publik lantaran kondisi bangunannya yang dinilai memprihatinkan dan viral di media sosial.

“Kita harap bisa diakomodir semua, apalagi anggaran kita terpangkas,” jelasnya.

Asli menambahkan, keterbatasan fiskal daerah menjadi salah satu kendala utama dalam percepatan pembangunan infrastruktur pendidikan. 

Menurutnya, harapan terbesar kini terletak pada dukungan pendanaan dari pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), program revitalisasi nasional, maupun bantuan keuangan (bankeu) provinsi.

“Mudah-mudahan tahun depan bisa berubah soal pemangkasan anggaran ini. Kalau tidak, kita berharap DAK atau program revitalisasi ini, berharap bankeu provinsi juga,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti telah menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam memperluas jangkauan program revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan. 

Hal ini ia sampaikan saat meresmikan Sekolah Terpadu (Integrated School) di Samarinda pada September 2025 lalu.

Abdul Mu’ti mengungkapkan, tahun ini pemerintah pusat meningkatkan alokasi revitalisasi sekolah dari 10.440 menjadi 15.850 sekolah, atau naik lebih dari 30 persen.

Baca juga: Wali Kota Andi Harun Pilih Relokasi Dibanding Renovasi Polsek Samarinda Kota

Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya nasional untuk memastikan setiap anak memperoleh lingkungan belajar yang layak dan aman.

“Mudah-mudahan tahun depan juga kita bisa mengalokasikan dalam jumlah yang relatif sama untuk segera menuntaskan upaya kita memperbaiki sarana-prasarana pembelajaran di sekolah-sekolah kita,” tutup Abdul Mu’ti.(*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved