Berita Samarinda Terkini
Dugaan Penganiayaan Pelajar SMP Samarinda, Polisi Siap Lakukan Ekshumasi dan Autopsi Jenazah
Polisi Proses Laporan Dugaan Penganiayaan Pelajar SMP di Samarinda, Autopsi Jenazah Segera Dilakukan
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Rita Noor Shobah
Namun, kondisi korban semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 01.00 dini hari.
Autopsi Jadi Kunci
Polresta Samarinda menegaskan bahwa autopsi akan menjadi kunci untuk memastikan apakah kematian korban benar disebabkan oleh tindak kekerasan.
Jika terbukti, penyidikan akan segera dilakukan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik peristiwa ini.
Unit PPA Polresta Samarinda Kumpulkan Bukti
Diberitakan sebelumnya, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Samarinda fokus mengumpulkan bukti dan keterangan saksi sebelum menentukan langkah selanjutnya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar melalui Kasat Reskrim AKP Agus Setyawan, yang diwakili Kanit PPA Ipda Okky Surya Yuwita, pada Jumat (7/11/2025).
"Saat ini kami melengkapi saksi-saksi di mana saksi-saksi itu akan kami panggil, kami kumpulkan sebagai barang bukti," ujar Ipda Okky.
Lanjutnya, akan berencana memanggil sejumlah saksi kunci lainnya, termasuk ketua RT setempat dan paman korban serta saksi lain yang ikut memandikan jenazah dan melihat adanya lebam.
Kata dia ada lima orang saksi yang diagendakan untuk dimintai keterangan.
"Yang sudah dipanggil adalah ibunya, satu orang temannya dan selanjutnya akan ada dipanggil temannya lagi yang lain. Total ada lima saksi," ujarnya.
Dalam proses penyelidikan, polisi juga mendalami riwayat kesehatan korban.
Ipda Okky menyampaikan dalam keterangan Ibu korban mengakui bahwa anaknya memiliki riwayat penyakit asma beberapa tahun lalu dan mengklaim telah sembuh total.
"Makanya kami ingin meminta terkait obat yang pernah dikonsumsi, termasuk siapa dokter yang merawatnya saat itu, apakah benar sembuh total atau seperti apa," jelasnya.
Baca juga: Penganiayaan Bocah di Kutim hingga Tewas Terungkap dari Foto, Ayah Kandung dan Ibu Tiri Tersangka
Ipda Okky menjelaskan hal yang paling krusial selanjutnya yang akan dilakukan pihak kepolisian adalah ekshumasi atau pembongkaran makam untuk melakukan autopsi pada jasad korban.
Di sini ia menekankan bahwa autopsi sangat penting untuk memastikan penyebab pasti kematian, apakah akibat perbuatan terlapor, karena riwayat penyakit, atau faktor pemicu lainnya.
"Kami tidak bisa menentukan pidananya apakah korban ini meninggal akibat perbuatan dari terlapor atau ada unsur yang lain adalah dengan cara ekshumasi dan selanjutnya kami akan melakukan autopsi dan bekerja sama dengan pihak rumah sakit umum dan pihak dari kepolisian sendiri," jelasnya.
Meskipun belum menetapkan jadwal pasti, Ipda Okky memastikan autopsi akan dilakukan secepatnya.
"Tentu akan dilakukan secepatnya, jangan sampai jenazah sudah rusak, dan membuat dokter kesulitan," pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251030_Kapolresta-Samarinda-Kombes-Pol-Hendri-Umar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.