Suami Bakar Istri dan Anak di Kutim

Suami yang Diduga Bakar Istri dan Anaknya di Kutim Telah Ditetapkan Sebagai Tersangka

Berdasarkan proses penyelidikkan, Polres Kutai Timur melalui Satuan Reserse dan Kriminal telah memeriksa 4 orang saksi

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
PEMBAKARAN ISTRI - Kapolres Kutim, AKBP Fauzan Arianto (kanan) didampingi Kasat Reskrim Polres Kutim, AKP Ardian Rahayu Priatna (kiri), Rabu (12/11/2025). Kasus dugaan pembakaran oleh pria berinisial AL (48) terhadap istrinya NH (35) dengan penetapan AL sebagai tersangka. (TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Polres Kutai Timur telah menyelidiki kasus dugaan pembakaran oleh pria berinisial AL (48) terhadap istrinya NH (35) dengan penetapan AL sebagai tersangka.

Berdasarkan proses penyelidikkan, Polres Kutai Timur melalui Satuan Reserse dan Kriminal telah memeriksa 4 orang saksi dan mendapat keterangan dari tersangka AL.

Kasat Reskrim Polres Kutim, AKP Ardian Rahayu Priatna menerangkan kronologi peristiwa tersebut berdasarkan pengakuan dari tersangka AL.

Baca juga: Korban Dugaan Pembakaran oleh Suami di Sangatta Selatan Kutai Timur Dinyatakan Meninggal 

Awalnya, AL dengan NH tengah berselisih di dapur rumahnya, Kelurahan Singa Geweh, Kecamatan Sangatta Selatan.

Keduanya berselisih terkait masalah keuangan keluarga, yang mana pengakuan dari pelaku dirinya hanya sebagai penjaga tambaknya orang sehingga ekonominya termasuk kurang.

Lalu perselisihan tersebut menyebabkan naik pitam, sehingga AL dengan spontan mengambil bensin pertalite di kotak ikan, dimana bensin tersebut ia siapkan untuk menyalakan genset saat kerja di tambak.

Kemudian ditumpahkan sedikit dan tidak sengaja NH terdorong sehingga bensin malah tumpah banyak. Selanjutnya ia menyalakan korek dan membakar NH sekujur tubuhnya.

"AL juga mengamankan istrinya, dibawa keluar rumah sempat menyiramkan air, tapi terdengarlah suara anaknya minta tolong, lalu AL masuk rumah gendong anaknya keluar lalu dia kabur," jelasnya.

Motif Pelaku

Ia juga menjelaskan berdasarkan pemeriksaan yang mendalam, motif pelaku bukan lantaran kecemburuan seperti dugaan awal penyelidikkan.

Melainkan karena kondisi ekonomi keluarga yang tergolong kekurangan. AL mengaku kurang lebih sebulan belakangan ini, ia bersama NH berselisih soal keuangan keluarga.

Kata dia, AL juga merasa bersalah atas kejadian tersebut hingga mengaku trauma atas kejadian tersebut. Mendengar kondisi NH yang telah meninggal dunia, NH mengaku kepada polisi merasa sangat terpukul atas kepergiannya.

"Tuntutan istrinya tinggi, penghasilannya kurang, hari-hari dimintai uang terus, sempat cekcok keras, karena merasa tidak dihargai sebagai laki-laki, secara akumulatif selama sebulan ditekan ekonominya," terangnya.

Kondisi Korban

Dalam kasus tersebut, ada 3 korban diantaranya AL sendiri, NH dan anaknya yang masih berusia 6 tahun.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved