Berita Samarinda Terkini

DLH Samarinda Pastikan Bau Tak Sedap di Kawasan SCP dari Kebocoran Limbah IPAL Mall SCP

Baru-baru ini muncul keluhan warga terkait bau tak sedap yang tercium di kawasan Mall Samarinda Central Plaza

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI
KERUSAKAN IPAL - Parit di depan Mall SCP Jalan Mulawarman yang menjadi sumber munculnya bau menyengat akibat meluapnya air limbah yang belum diolah menuju drainase Jalan Mulawarman. (TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI) 

Hasil penelusuran di lapangan mengonfirmasi bahwa dugaan warga memang benar adanya. 

“Ternyata benar, kegiatan tersebut berasal dari Mall SCP. Jadi poin yang kita lihat di situ, ternyata ada air limbah yang belum diolah, belum melalui IPAL, masuk ke parit drainase Jalan Mulawarman. Jadi ada bypass karena pompa rusak,” jelasnya.

Saidah menjelaskan keterangan dari pihak manajemen Mall SCP bahwa pompa IPAL tersebut sudah mengalami kerusakan selama kurang lebih dua minggu dan saat ini tengah dalam proses pembelian pompa baru. 

“Dan mereka sekarang sudah proses untuk pembelian pompa baru. Jadi memang pompanya belum datang,” terang Saidah.

Sebagai langkah awal, DLH menginstruksikan penghentian sementara terhadap sumber dampak dan meminta pihak mall melakukan penyedotan limbah agar tidak meluap ke drainase. Proses penyedotan dilakukan dengan bantuan UPTD Tinja Dinas PUPR Samarinda, yang turun langsung ke lapangan. 

“Upaya yang pertama itu dari pihak SCP adalah melakukan penyedotan terkait air limbah yang keluar tersebut supaya tidak melimpas ke drainase. Kita juga memerintahkan kepada SCP untuk menutup sumbernya itu. Jadi dibuat tembok, supaya airnya tidak keluar lagi, cukup di situ saja,” katanya.

Saidah menjelaskan, secara teknis Mall SCP sebenarnya telah memiliki izin dan persetujuan pembangunan IPAL yang sah. Namun, insiden kali ini terjadi karena kerusakan alat yang menyebabkan air limbah tidak melewati tahapan pengolahan. 

Ia turut menjelaskan bahwa secara prosedural, air limbah seharusnya melalui proses pengolahan fisika, biologi, dan kimia sebelum dibuang ke lingkungan, tergantung metode yang diizinkan oleh DLH Samarinda.

Sementara itu, pihak SCP disebut sudah menindaklanjuti instruksi DLH dengan melakukan pembersihan dan menutup saluran sementara yang bocor. 

“Mereka langsung menindaklanjuti dengan mendatangkan sedot tinja dari PUPR. Air yang melimpas itu sudah dibersihkan. Kita kasih waktu malam, 24 jam, untuk menutup langsung permanen air yang keluar dari situ. Itu berupa bak-bak panjang yang harus ditutup supaya airnya tidak melimpas ke drainase,” tutur Saidah.

Saidah menambahkan, DLH memiliki sejumlah kanal pengaduan aktif agar warga bisa langsung melapor apabila menemukan dugaan pencemaran. 

“Kita ada pos pengaduan. Jadi bisa 

dari kanal pengaduan dlh.samarinda.go.id, kemudian posko pengaduan di nomor WhatsApp 082334776606, atau lewat medsos juga bisa di instagram @dlh.samarinda,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, pihak Mall SCP dijadwalkan untuk hadir ke kantor DLH besok (13/11/2025) guna memaparkan progres perbaikan IPAL mereka. 

“Pihak dari SCP akan datang besok rencananya untuk melakukan rapat pemaparan tentang progres perbaikan mereka,” pungkasnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved