Berita Kutim Terkini
Produksi Sampah di Sangatta Capai 220 Ton Per Hari, Pemkab Kutim Bakal Bangun TPA Baru
Produksi sampah Sangatta capai 220 ton per hari. Pemkab Kutim siapkan TPA baru sanitary landfill dan TPST modern
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Amelia Mutia Rachmah
Ringkasan Berita:
- Pemkab Kutim akan meningkatkan TPA Batota dari open dumping menjadi controlled landfill dan merencanakan TPA baru sanitary landfill untuk mengatasi produksi 220 ton sampah harian Sangatta.
- TPA baru hanya akan menampung 30 persen residu, sisanya akan diolah di TPST modern yang dirancang memberi nilai ekonomis bagi masyarakat.
- TPST modern akan dibangun di Sangatta Utara, Bengalon, Muara Wahau, dan Muara Bengkal sebagai upaya ramah lingkungan dan persiapan menghadapi penilaian Kalpataru.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah serius dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah di wilayahnya.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batota di Jalan Poros Sangatta-Bengalon akan ditingkatkan sistemnya menjadi controlled landfill, yang sebelumnya masih menggunakan metode open dumping yang tidak ramah lingkungan.
Peningkatan sistem ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Kutim dalam rangka mempersiapkan penilaian Kalpataru dan mengatasi lonjakan produksi sampah.
Saat ini, Pemkab Kutim baru saja menggelar Forum Group Discussion (FGD) mengenai pendahuluan studi kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) modern.
Hal itu berangkat dari latar belakang penduduk Kota Sangatta yang semakin hati semakin meningkat, sehingga produksi sampah di Sangatta mencapai sekitar 220 ton per hari.
Baca juga: Membangun Fasilitas Biodigester TPA Bontang Lestari, Ubah Sampah jadi Energi Ramah Lingkungan
"Karema produksi sampah yang semakin meningkat, kami mendorong untuk membuat TPA yang baru dengan sistem sanitary landfill," ucap Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Kutim, Noviari Noor, Rabu (12/11/2025).
Tujuan pembangunan TPA baru berbasis sanitary landfill agar lebih ramah lingkungan yang nanti hanya akan mengolah 30 persen residu dari sampah yang akan dibuang ke TPA.
Kemudian, sampah-sampah lainnya akan dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang dapat menghasilkan nilao ekonomis bagi masyarakat.
Rencananya, TPST akan dibangun berbasis modern dan diterapkan di beberapa kecamatan, yakni Kecamatan Sangatta Utara, Bengalon, Muara Wahau dan Muara Bengkal.
"Harapannya dengan adanya TPA baru tersebut, saat volume sampah mengalami kenaikan maka Kutim sudah siap mengelolanya dengan berbasis ramah lingkungan," pungkasnya. (*)
| Pemkab Kutim Siapkan 5 Ha Lahan untuk Sekolah Rakyat, Target Serap 15 Ribu Calon Siswa |
|
|---|
| Prediksi Cuaca di Kutai Timur, Potensi Hujan Lebat Mulai 11 sampai 20 November 2025 |
|
|---|
| Hasil Seleksi Administrasi JPT Pratama Pemkab Kutim, 6 Jabatan Siap Diisi |
|
|---|
| 5 Fakta Penemuan Jenazah Buruh di Mess SMKN 2 Sangatta Utara, Dugaan Riwayat Asma hingga Divisum |
|
|---|
| Polres Kutim Gandeng Wartawan Bagikan 740 Karung Beras SPHP 5 Kg ke Penyapu Jalan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251112_FGD-Pemkab-Kutim-Tentang-Sampah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.