Jerat Model Pakaian Ketat

Tawaran Model Berujung Permintaan Foto Sensual, Awal Mula Perkenalan 2 Mahasiswi dengan Erlangga

Tawaran menjadi model berujung permintaan foto sensual. Awal mula perkenalan 2 mahasiswi dengan sosok Erlangga

Grafis TribunKaltim.co via Canva
PENIPUAN BERKEDOK MODEL - Ilustrasi. Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menerima puluhan laporan kasus penipuan lowongan kerja fiktif yang menyasar para mahasiswi di Samarinda.  Awal mula perkenalan 2 mahasiswi dengan sosok Erlangga yang berujung tawaran menjadi model dengan permintaan foto-foto sensual. (Grafis TribunKaltim.co via Canva) 

"Jangan mudah tergiur dengan tawaran yang nilainya besar apalagi tawarannya itu melalui via online.

Banyak motif penipuan sekarang yang tujuannya buat pemerasan, buat seperti hal-hal yang tidak diinginkan," tutur Iwet.

TRC PPA Terima 10 Laporan

Rabu, (12/11/2025) Sudirman, Bidang Hukum TRC PPA Kaltim kepada TribunKaltim.co menjelaskan laporan tersebut mulai diterima sejak minggu lalu melalui bendahara TRC PPA Kaltim.

Selanjutnya, laporan ini ditangani tim di Samarinda.

"Awalnya ada beberapa mahasiswi yang kontak, dan kemudian dibawa ke tim TRC PPA di sini," ujar Sudirman. 

Ia bilang saat ini sudah lebih dari 10 orang yang sudah mengadukan dan minta pendampingan kepada TRC PPA Kaltim. 

"Total ada lebih dari sepuluh korban yang melapor, tapi yang datang langsung malam itu ada empat orang perwakilan. 

Rata-rata mereka mahasiswi di kampus yang sama di Samarinda." Ungkapnya. 

Lebih lanjut Ia menyampaika dalam aksi yang dilakukan pelaku terbilang cukup rapi.

Terlebih dahulu pelaku menghubungi korban dengan chatan bisanya saja dan dilakukan pada tengah malam, setelah ada respon dari korban, pelaku kemudian menawarkan pekerjaan sebagai modeling untuk pose-pose penawaran desa wisata di Bali.

Selain itu, pelaku juga mengodai korban dengan diiming-imingi bayaran yang fantastis, bisa mencapai Rp4 juta atau lebih setelah teken kontrak. 

Tapi, korban sebelum membuat kontrak kerja, terlebih dahulu korban diminta mengirimkan foto-foto casting dengan pose tertentu (seksi).

"Para mahasiswi ini diminta untuk melakukan foto menggunakan hijab tapi dengan pakaian yang memang menampilkan lekuk dari tubuh mereka.

Pose-pose ini semacam casting untuk menunjukkan penampilan para korban," katanya. 

Sudirman juga menyebutkan bahwa pelaku diduga beraksi seorang diri dan Ia masih berada di wilayah KalimantanTimur.

Kata dia, itu bukan jadi penghambat dan melakukan aksinnya itu hingga korbannya sudah mencapai puluhan orang, bahkan ada dari angkatan mahasiswa tahun 2023.

Saat ini, TRC PPA Kaltim belum membuat laporan resmi ke kepolisian.

Fokus Kumpulkan Bukti dan Dampingi Korban

Sudirman mengatakan masih fokus mengumpulkan bukti-bukti yang ada agar laporan yang dibuat nantinya benar-benar kuat dan bisa diproses secara tuntas.

"Kita memang belum melakukan pelaporan secara resmi, kepolisian itu belum. Kita masih mengumpulkan bukti-bukti yang ada," ujarnya. 

Terkait dengan pasal yang akan dikenakan, Sudirman belum bisa memastikan.

Namun, ia mengindikasikan kasus ini berkaitan dengan Undang-undang ITE dan/atau Undang-Undang Pornografi, dan bisa jadi ada aturan lain tergantung bagaimana pelaku melakukan tindak pidananya. 

Selain itu dirinya juga mengindikasikan adanya unsur pelecehan digital dalam kasus ini.

Tak hanya itu, Biro hukum TRC PPA menduga, foto-foto seksi yang dikirimkan korban berpotensi disalahgunakan untuk pemerasan di kemudian hari.

"Nah, itu yang kemungkinan arahnya ke sana. Tapi kita bisa belum pastikan sebelum kemudian akan dilakukan upaya penyidikan oleh aparat kepolisian ketika kita melaporkan nanti.

Dan ini tahap pengumpulan masih data-data," ujarnya. 

Selain mengurus aspek hukum, TRC PPA Kaltim juga melakukan pendampingan psikologis terhadap para korban.

Tim terapi dan konseling di TRC PPA Kaltim berkomunikasi intensif untuk membangun kembali kepercayaan diri korban dan memastikan mereka tidak terbebani secara psikis.

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, TRC PPA Kaltim mengimbau masyarakat, khususnya kaum hawa di Samarinda dan Kalimantan Timur, untuk waspada terhadap tawaran kerja melalui media sosial.

"Jangan langsung gampang mengikuti arahan-arahannya. Dipastikan terkait dengan kebenarannya dulu.

Kalau dia sudah mengarah pada pose atau pada hal-hal yang sangat tidak patut dan tidak layak, ada baiknya diabaikan saja," katanya.

Baca juga: Lowongan Kerja Bermodus Foto Sensual Berhijab Resahkan Mahasiswi Samarinda, TRC PPA Kaltim Kawal

(TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved