Polda Kaltim Pastikan Jenazah di Perairan Samboja Adalah Korban Tenggelam Pantai Kemala Balikpapan

Ringkasan Berita:

• Biddokkes Polda Kaltim dan RS Bhayangkara Balikpapan memastikan jenazah yang ditemukan KRI Selar di Samboja adalah Khairul Anam melalui proses identifikasi DVI.
• Identifikasi berhasil dengan kecocokan 100 persen pada data sekunder.
• Polda Kaltim mengimbau masyarakat agar tidak berenang di area Pantai Kemala karena merupakan wilayah terlarang dan rentan kecelakaan.

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) bersama Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan menggelar konferensi pers terkait penemuan jenazah di perairan Samboja, Kamis (13/11/2025).

‎Konferensi pers ini dihadiri oleh Kabiddokkes Polda Kaltim, Kombes Pol Dr. drg. Nelson Situmorang, Sp.BMM(K)., MH.Kes., MARS., CPCCP., QHIA., FISQua, didampingi Kaur DVI drg. Muh Irfan Siregar, Sp.Perio, Kasubbid Wasintern AKBP dr. I Made Suanda Menara, Sp.An., M.Biomed, Kasubbid Yanmeddokpol dr. Lilik Indrayanti, Sp.An, serta Kasubbag Renmin RS Bhayangkara Penata I Hayatun Nisa, SKM.

‎Dalam keterangannya, Kombes Pol Nelson Situmorang menjelaskan bahwa jenazah yang ditemukan oleh tim Angkatan Laut dan relawan di perairan Samboja telah dipastikan merupakan Khairul Anam, korban tenggelam di Pantai Kemala Balikpapan pada Senin (10/11/2025) lalu sekitar pukul 17.45 Wita.
‎
‎“Setelah dilakukan pencocokan data antemortem yang kami peroleh dari keluarga dan teman-teman korban, serta data postmortem hasil pemeriksaan jenazah, kami menyimpulkan bahwa keduanya matching. Dengan kecocokan data sekunder berupa properti pakaian dan tanda-tanda luka, maka dapat dipastikan jenazah tersebut adalah Khairul Anam,” jelas Kombes Pol Nelson.

‎Ia mengungkapkan, proses identifikasi dilakukan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Balikpapan bersama Biddokkes Polda Kaltim.

Baca juga: Jenazah Khairul Anam Ditemukan, Sang Ayah: Alhamdulillah, Bisa Beri Pakaian Terbaik

Kondisi jenazah pada saat ditemukan sudah sulit dikenali secara kasat mata karena telah lima hari terendam di laut dan mengalami proses pembusukan.

‎“Secara fisik memang sudah tidak bisa dikenali. Namun dari pemeriksaan luar, kami temukan kesesuaian tanda luka, serta pakaian yang digunakan korban saat terakhir terlihat, mulai dari celana dalam, celana pendek, hingga kaus yang dikenakan,” lanjutnya.

Dijelaskan pula bahwa korban ditemukan sekitar pukul 08.00 Wita di perairan Samboja oleh tim KRI Selar yang tengah berpatroli, kemudian jenazah dibawa ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Balikpapan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

‎Dalam kesempatan itu, Kombes Pol Nelson juga mengimbau masyarakat agar tidak berenang di area Pantai Kemala Balikpapan karena wilayah tersebut tidak dibuka untuk umum dan telah diberi pembatas oleh pihak keamanan rumah sakit.

‎“Sebenarnya sejak awal sudah ada larangan. Area tersebut bukan untuk aktivitas umum, apalagi berenang. Namun dari informasi yang kami peroleh, korban bersama rekannya turun ke pantai sekitar pukul 17.45 Wita atau menjelang magrib, saat kondisi pengawasan rumah sakit sedang tidak penuh,” katanya.

‎Di akhir pernyataannya, Kombes Pol Nelson menyampaikan belasungkawa atas musibah tersebut.

‎“Atas nama Polda Kalimantan Timur, Biddokkes, dan Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan, kami menyampaikan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Terima kasih juga kepada rekan-rekan media serta pihak-pihak yang telah membantu proses pencarian hingga identifikasi korban,” tutupnya. (*)