Berita Kutim Terkini

Reaksi DPRD Atas Peletakkan Batu Pertama Gedung Gereja Toraja di Kutai Timur

Jimmi mengikuti peletakkan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
BANGUN GEREJA TORAJA - Ketua DPRD Kutim, Jimmi yang ikut melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta, Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.  

Ringkasan Berita:
  • Keberagaman umat beragama di Kabupaten Kutai Timur dapat diapresiasi;
  • Pembangunan merupakan semangat Pemerintah Daerah untum membangun peningkatan sumber daya manusia;
  • Keberagaman itu adalah cermin bahwa masyarakat Kutai Timur dapat hidup bersama.

 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Jimmi mengikuti peletakkan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta di Jalan Pongtiku, Kecamatan Sangatta Utara.

Gedung tersebut akan dibangun dengan panjang 45 meter dan lebar 36 meter menggunakan APBD perubahan 2025 untuk pembangunan tahap pertama.

Jimmi sebagai wakil rakyat tak mau ketinggalan momentum tersebut, ia juga diundang untuk mengikuti peletakkan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta.

Baginya, pembangunan tersebut merupakan semangat Pemerintah Daerah untum membangun peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui penyediaan sarana dan prasarana rumah ibadah.

Baca juga: 31 Tahun Penantian, Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta Akhirnya Dibangun

"Yang memang di dalamnya memiliki kegiatan keagamaan dan menjaga keharmonisan antar umat beragama," ucap Jimmi, Jumat (14/11/2025).

Hal itu merupakan suatu upaya bersama dalam menuju pertumbuhan Kabupaten Kutai Timur yang diwarnai berbagai macam kekayaan dan keberagaman umat beragama.

Tentu keberagaman umat beragama di Kabupaten Kutai Timur dapat diapresiasi karena masyarakat hidup berdampingan dan saling membantu untuk kepentingan bersama tanpa adanya perselisihan.

Sebab, keberagaman itu adalah cermin bahwa masyarakat Kutai Timur dapat hidup bersama meskipun berbeda sesuai implementasi falsafah yang tertuang dalam UUD dan Pancasila. 

"Dengan keberagaman ini dapat mendorong kita semangat dalam membangun daerah ini menjadi lebih besar, tangguh, mandiri dan berdaya saing," imbuhnya.

BANGUN RUMAH IBADAH - Peletakkan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Dinas PUPR juga menggelontorkan Rp 2,596 miliar untuk pembangunan lanjutan tahap kedua gedung aula Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta yang dikerjakan oleh CV. Selamat Karya Bersama.
BANGUN RUMAH IBADAH - Peletakkan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Dinas PUPR juga menggelontorkan Rp 2,596 miliar untuk pembangunan lanjutan tahap kedua gedung aula Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta yang dikerjakan oleh CV. Selamat Karya Bersama. (TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS)

Sementara itu, Pimpinan Majelis Gereja Jemaat Prima Sangatta, Pendeta Joni Delima mengaku telah menjadi pendeta gereja sejak pertama datang ke Kutai Timur yang bertepatan dengan peletakkan batu pertama di tahun 1994.

Sehingga telah ada 31 tahun ia melayani Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta dan harapannya bisa menikmati hasil pembangunan gereja tersebut.

Menurutnya, anak-anak sekolah Minggu di Gereja Toraja Jemaat Prima Sangatta telah mencapai 3.000, yang kebanyakan merupakan jemaat usia subur, pasangan muda.

"Rata-rata sepasang suami istri ada 3 anak, jadi sekeluarga ada 5 anggota, sehingga total warga gereja jemaat Toraja itu mencapai 5.000 jiwa," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved