Kepala DKK Balikpapan Temukan SPPG Belum Sesuai Standar untuk Penanganan Limbah Sisa MBG

TRIBUN KALTIM.CO,BALIKPAPAN - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan telah melakukan evaluasi dalam pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Minyak.

Evaluasi ini berdasarkan pemantauan lapangan terhadap satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) terhadap program yang berjalan sejak Februari 2025.

Kepala DKK Balikpapan, Alwiati mengatakan bahwa beberapa SPPG masih belum memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam hal penanganan limbah sisa dari MBG. 

Sehingga ia mendorong SPPG perlu bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Baca juga: Kemenkes Instruksikan Pengawasan Ketat MBG, DKK Balikpapan: Tidak Mungkin Turun Setiap Hari

"Limbah ini tidak boleh dibuang begitu saja. Khawatir masyarakat memungut makanan padahal itu adalah limbah yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi," kata Alwi, Jumat (14/11/2025).

Selain itu, pihaknya menemukan SPPG yang tidak menjalankan SOP sesuai ketentuan. 

Misalnya kondisi workshop SPPG yang alurnya tidak sesuai, serta SPPG yang belum mempunyai sertifikat laik higiene dan sanitasi (SLHS). 

"Saat pemeriksaan, hanya satu SPPG yang mempunyai SLHS. Itu pun karena sebelumnya berasal dari catering," ucap Alwiati.

Diketahui saat ini hanya terdapat tujuh dari 10 SPPG aktif yang operasional sesuai standar dan mendapatkan sertifikat.

Dalam artian, masih ada tiga SPPG yang belum memiliki sertifikat sesuai standar dan ketentuan.

Baca juga: DKK Balikpapan Harap Percepat Pemenuhan SDM sehingga Pelayanan di Puskesmas Berjalan Maksimal

Alwiati juga menyoroti belum ada ketersediaan tenaga sanitasi lingkungan di SPPG yang mengawasi kondisi kesehatan di lingkungan. Ia mengimbau SPPG untuk lebih memperhatikan SOP.

"Sesuai dengan bagaimana persyaratan yang sudah kita berikan pada saat pelatihan," pungkasnya.(*)