Program Makan Bergizi Gratis
MBG di Balikpapan Baru Terealisasi 17 Persen, Pemkot Ungkap Kendalanya
Makan Bergizi Gratis di Balikpapan baru jangkau 17 persen siswa, Pemkot ungkap kendalanya, Jumat (14/11/2025).
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Rita Noor Shobah
Ringkasan Berita:
- Program MBG di Balikpapan baru menjangkau 17 persen siswa dari total 150 ribu penerima manfaat
- Kendala utama terletak pada keterbatasan SDM dan persyaratan pendirian SPPG
- Pemkot Balikpapan menargetkan pendirian 65 SPPG agar cakupan program meningkat dan pelaksanaan berjalan lebih optimal
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, baru menjangkau 17 persen penerima manfaat.
Padahal program MBG ini sudah berjalan sejak Februari 2025. Artinya sudah 9 bulan program ini dilaksanakan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan pun mengklaim sudah terus mendorong optimalisasi pelaksanaan program MBG) ini.
Program ini ditujukan bagi siswa PAUD, SD, dan SMP, namun hingga kini baru menjangkau sekitar 30 ribu siswa dari total 150 ribu, atau sekitar 17 persen penerima manfaat.
Baca juga: Kepala DKK Balikpapan Temukan SPPG Belum Sesuai Standar untuk Penanganan Limbah Sisa MBG
Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, menyebut salah satu upaya yang dilakukan adalah memperbanyak pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Karena baru sekitar 17 persen penerima manfaat di Balikpapan. Itu sudah mencakup siswa mulai dari PAUD, SD, dan SMP,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).
Kendala SDM dan Persyaratan
Muhaimin menjelaskan, banyak mitra yang berminat mendirikan SPPG, namun belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Salah satunya adalah ketersediaan tenaga ahli dengan latar belakang sarjana kesehatan lingkungan dan ahli gizi.
“Misalnya harus memiliki kandidat lulusan sarjana kesehatan lingkungan dan ahli gizi,” imbuhnya.
Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) ini menjadi kendala utama, baik dari sisi administrasi maupun syarat teknis lainnya.
Pemkot berharap semakin banyak pelaku usaha yang tertarik dan mampu melengkapi persyaratan agar cakupan program bisa diperluas.
Baca juga: MBG di Balikpapan Masih Perlu Atensi, Pendirian SPPG Diharapkan Tercapai 50 Persen Tahun Depan
Tantangan di Lapangan
Selain masalah SDM, pelaksanaan MBG juga menghadapi tantangan teknis.
Guru, yang sudah memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi), kini ikut terlibat dalam pengumpulan wadah makan siswa.
“Itu menambah tugas baru bagi guru yang selama ini sudah banyak,” kata Muhaimin.
Distribusi makanan juga membutuhkan jeda waktu dengan kegiatan belajar mengajar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250425_mbg-di-balikpapan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.