Pemilihan Paus
Apakah Paus Baru merupakan Paus Terakhir?
Selasa (12/3), para kardinal dari seluruh dunia akan memulai sidang konklaf di Kapel Sistine, Vatikan, untuk memilih paus baru.
Saat
1,2 miliar umat Katolik menunggu pemimpin baru mereka, sebuah ramalan
kuno menyatakan bahwa paus pengganti Benediktus XVI adalah paus
terakhir.
Teori ini bisa dilacak kembali ke masa 900 tahun lalu.
Saat itu, di abad ke-12, Kardinal Irlandia Malachy O'Morgair mendapatkan
sebuah penglihatan. Legenda mengatakan Santo Malachy, begitu sang
kardinal kemudian disebut, mendapatkan penglihatan aneh saat dia
berkunjung ke Roma.
Di Roma, Malachy melihat semua nama paus di
masa depan -lengkap dengan ciri khas mereka- yang akan memimpin Gereja
Katolik hingga akhir zaman.Ramalan Malachy menyebut Paus Benediktus XVI
adalah paus ke-111 atau paus sebelum yang terakhir. Penglihatan Malachy
berakhir di paus ke-112.
Dalam buku "Life of St Malachy", karya
St Bernard of Claivaux menyebut Malachy adalah seorang peramal terhormat
yang bisa memprediksi dengan tepat hari dan jam kematiannya
sendiri.Setidaknya, salah satu paus abad ke-20, Paus Pius X, sangat
yakin bahwa ramalan Malachy benar adanya. Setidaknya begitulah menurut
biografi Pius X karya Rafael Merry del Val.
Petrus, Paus Terakhir
Ramalan
ini memicu perdebatan di antara para ahli teologi dan tokoh agama.
Mereka menyatakan tidak pernah adal manuskrip otentik terkait ramalan
Malachy. Catatan Malachy secara tak terduga ditemukan pada 1590 di
antara arsip Vatikan, ratusan tahun setelah Malachy menyampaikan
ramalannya.
"Tak ada dasar sejarah apapun terkait daftar ramalan
Malachy," kata pakar sejarah Kristen dari Universitas Roma, Roberto
Rusconi."Satu-satunya bakat Malachy adalah membuat orang lain
mempercayai prediksinya," lanjut Roberto.
Namun, para pakar lain
mencoba membandingkan daftar penglihatan Malachy dengan sejarah. Paus
pertama, menurut daftar itu, berasal dari sebuah istansi di Sungai
Tiber. Bagi yang mempercayai ramalan ini, maka kalimat itu merujuk pada
Paus Celestine II yang lahir di tepian Sungai Tiber.
Paus
Benediktus, dalam daftar itu, digambarkan sebagai "kejayaan dari zaitun
(olive)". Dan para penggemar teori hari kiamat merujuk ke gelar
Benediktus, karena pendiri Ordo Benediktine juga dikenal sebagai
Olivetan.
Dan, dalam ramalan Malachy, paus terakhir adalah Petrus
Romanus yang digambarkan sebagai berikut: "dalam tekanan yang besar,
tahta suci Gereja Katolik Roma akan diduduki Peter (Petrus) si Orang
Roma..." Salah satu kandidat paus adalah Kardinal Peter Turkson dari
Ghana.
Ramalan Nostradamus