Semburan Lumpur Manggar

Enam Pengebor Kaget Lalu Lari Jauhi Semburan Lumpur

Suparyadi, beberapa di antara pengebor juga membantu evakuasi penghuni rumah panggung di RT 30, Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Lumpur menyembur dekat perumahan warga di RT 30 Kelurahan Manggar Baru Balikpapan Timur, Kalimantan Timur, Sabtu (15/11/2014) malam. Lumpur muncul dari dalam perut bumi saat warga mengebor sumur. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tanah bergetar, lalu muncul semburan air bercampur lumpur setinggi 5 meter, melampaui atap Masjid Al Ikhlas. Suparyadi, pemilik rumah di samping lokasi semburan bergegas mengajak anak, cucu, adik, dan ibunya keluar rumah, Sabtu (15/11), sekitar pukul 15.30.

Enam orang pengebor sumur juga berlari tunggang-langgang menjauhi semburan lumpur. Melihat. Suparyadi, beberapa di antara pengebor itu juga membantu evakuasi penghuni rumah panggung di RT 30, Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur itu. (Baca: Warga Khawatir Semburan Lumpur Meluas seperti Lapindo)

"Anak saya dua, satu sedang beli gorengan. Suara geluduk...geludukk itu membuat takut. Kirain orang bakar sampah. Ada getaran juga," kata Suparyadi.

Semburan air bercampur lumpur setinggi 5 meter itu berlangsung sekitar 30 menit. Air meluber ke rumah-rumah warga, sebagian mengalir ke selokan.

Semburan itu bermula saat enam orang mengebor tanah untuk mencari sumber mata air. Pengeboran dimulai Rabu (12/11/2014). Kemudian dipindah ke sebelah tempat mengambil air wudhu Masjid.

"Pada kedalaman 60 meter ternyata mata bor terjepit. Tidak tahu apakah batu atau ada apa di dalam tanah. Makanya dipindahkan pada jarak 30 meter dari sana," kata Subari, warga lainnya. (Baca: Semburan Lumpur Jadi Tontonan Gratis Warga Hingga Malam)

Pengeboran sengaja dilakukan untuk mencari sumber mata air. Sebab, warga selama empat bulan ini kemarau, kesulitan mencari air bersih untuk kebutuhan sehari-hari sekaligus pertanian.

"Saya malah sehari bisa habis uang Rp 80 ribu untuk beli air. Tahun kemarin tidak ada pengeboran. Baru tahun ini, karena kemarau memang panjang," tambahnya.

Ratusan personel TNI dan polisi dikerahkan untuk mengamankan sekaligus membantu evakuasi warga. Pasukan juga membuat tanggul dari karung berisi pasir.

"Ada seratusan karung sudah disiapkan. Kami juga mengerahkan sekop loder untuk mengeruk tanah," kata seorang anggota TNI. (Tribun Kaltim/Wawan Perdana)

GARA-GARA MENGEBOR AIR MINUM

- Kemarau panjang (4 bulan). Warga butuh air untuk kebutuhan sehari-hari dan pertanian.
- Pengeboran pertama Rabu (12/11/2014) pukul 09.00
- Kamis (13/11), sore mata bor terjepit pada kedalaman 60-80 meter.
- Ppindah ke jarak 30 meter, Jumat (14/11) Pukul 14.00.
- Terjadi semburan lumpur, Sabtu (15/11), pukul 15.30.
- Ketinggian semburan melampaui atap masjid (5 meter).

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved