Cuaca Ekstrem
Prakirawan BMKG Balikpapan Sebut Cuaca Buruk Berlangsung selama Desember
Cuaca ekstrem yang melanda Kota Balikpapan belakangan ini terjadi lantaran dipicu adanya gangguan di tiga titik.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Cuaca ekstrem yang melanda Kota Balikpapan belakangan ini terjadi lantaran dipicu adanya gangguan di tiga titik. Prakirawan Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Balikpapan Sam Riyanto mengungkapkan, gangguan tersebut terjadi di Laut Jawa, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
"Ada gangguan di daerah itu lantaran bertekanan rendah. Gangguan bisa terjadi sewaktu-waktu secara bergantian," katanya kepada TRIBUNKALTIM.CO saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/12/2014).
Dari gangguan tersebut mengakibatkan terjadinya belokan angin (shearline), angin yang mengumpul (konvergensi angin) hingga pusaran angin (eddy).
"Inilah pemicu dari cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini. Ditambah lagi kondisi lokal daerah Kota Balikpapan yang berada di tepi pantai. Semalam, pusaran terjadi di Pontianak," katanya. (Baca: BPBD Balikpapan Siaga Hadapi Cuaca Buruk)
Dia mengatakan, hujan yang terjadi sejak 1 Desember hingga semalam mencapai 287 mm. Jumlah tersebut menurut Sam melampaui batas normal. Dia menyebut harus diwaspadai.
"Kita harus waspada saja. Dari pihak BMKG sedini mungkin akan memberikan warning terkait cuaca ekstrem. Misalnya sejam sebelumnya kami sudah memberikan warning jika akan terjadi sesuatu," katanya.
Dia mengatakan, cuaca yang buruk di Balikpapan juga berpotensi terjadinya puting beliung. Angin kencang dan petir yang terjadi pada akhir pekan lalu lantaran awan comulonimbus yang cukup membahayakan. Menurutnya, awan tersebut cukup padat setiap saat siap mengguyurkan hujan lebat. "Satu awan bisa menimbulkan petir, angin kencang dan hujan deras," katanya.
Menurut Sam, kondisi buruk seperti itu akan berlangsung selama bulan Desember ini. (*)