Calon Kapolri

Kompolnas Akhirnya Masukkan Suhardi Alius sebagai Calon Kapolri

Mantan Kabareskrim ini sempat tidak masuk dalam daftar calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas.

CNN Indonesia/Resty Armenia
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan yang juga Ketua Kompolnas, Tedjo Edhy Purdijatno, bersama para komisioner Kompolnas di Kantor Presiden, Selasa (13/1/2015). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA — Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kembali dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan, Selasa (10/2/2015), untuk membahas calon kepala Kepolisian RI. Kompolnas membawa enam nama calon kepala Polri baru untuk menggantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kalau beliau minta, kita serahkan. Yang jelas lebih dari empat nama-lah," kata Sekretaris Kompolnas Syafriadi Cut Ali saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa kepada Kompas.com

Syafriadi membenarkan ada dua nama tambahan yang dimasukkan pada saat-saat terakhir. Kedua nama itu adalah Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Suhardi Alius dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar. Suhardi Alius, mantan Kabareskrim itu, sebelumnya tidak dimasukkan dalam daftar calon Kapolri, dan menimbulkan kecaman terhadap Kompolnas.(Baca juga: Kompolnas Bantah Budi Waseso Titipan Partai)

"Karena berdasarkan kelayakan, kedua nama itu kami anggap layak untuk masuk," ucap Syafriadi.

Keempat nama lainnya yang akan diserahkan Kompolnas kepada Presiden Jokowi adalah Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso, dan Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri Komjen Putut Eko Bayuseno.

Saat ditanyakan lebih lanjut soal rekomendasi Kompolnas untuk melibatkan KPK dan PPATK, Syafriadi tidak mau berspekulasi. "Kita lihat nanti saja," katanya.

Selain Syafriadi, anggota Kompolnas lain yang tampak hadir adalah Adrianus Meliala, M Nasser, Edi Saputra Hasibuan, Hamida Abdurrahman, dan Logan Siagian. Ada pula Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno selaku Ketua Kompolnas.

Presiden Jokowi sebelumnya menjanjikan akan menyatakan sikap pada pekan ini, terkait kisruh KPK-Polri. Presiden sudah mendapat pertimbangan dari Tim Independen, Kompolnas, Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), pimpinan DPR, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Presiden RI, BJ Habibie.

Keterlibatan Kompolnas menjaring calon Kapolri sempat mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Anggota Tim 9 sekaligus mantan Wakapolri Komjen (Purnawirawan) Oegroseno sempat menyebut bahwa Kompolnas tak kompeten dalam menyeleksi calon Kapolri.

Hamidah menjelaskan, kewenangan Kompolnas memberikan rekomendasi calon Kapolri telah diatur dalam undang-undang. Sehingga peran Kompolnas tak layak dipertanyakan.

Sementara politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tubagus Hasanudin mempertanyakan langkah Kompolnas menyiapkan calon Kapolri untuk menggantikan pencalonan Komjen Budi Gunawan. "Setahu saya Presiden Jokowi sampai saat ini belum resmi meminta calon Kapolri, lalu kenapa Kompolnas jadi super sibuk?" ujar Hasanudin, Selasa (10/2).
(*)

Sumber: CNN Indonesia, Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved